Salin Artikel

Belum Ada Ganjil Genap, Pedagang Pasar Rawa Kerbau Jakpus Hari Ini Berjualan Normal

JAKARTA, KOMPAS.com - Pasar Rawa Kerbau, Cempaka Putih, Jakarta Pusat kembali beroperasi pada Senin (15/6/2020) ini.

Setelah sebelumnya ditutup sementara akibat terjadinya penularan virus corona jenis baru (SARS-CoV-2) di area pasar.

Setidaknya, ada 14 pedagang yang dinyatakan positif Covid-19 berdasarkan hasil uji swab yang dilakukan beberapa waktu lalu.

Para pedagang yang terinfeksi virus corona yang menyebabkan penyakit infeksi saluran pernapasan Covid-19 itu sudah diisolasi selama 14 hari dan tidak diperkenankan beraktivitas di pasar untuk sementara waktu.

Penutupan sementara Pasar Rawa Kerbau dilakukan untuk dilakukan penyemprotan carian disinfektan dan mencegah terjadinya penularan baru Covid-19 di lokasi.

Kini, pasar tersebut sudah kembali dibuka dan para pedagang yang sebelumnya menghentikan aktivitas sudah bisa berjualan dengan pengawasan protokol kesehatan yang lebih diperketat.

Selain itu, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta juga akan memberlakukan sistem buka tutup kios ganjil genap di pasar tradisional, termasuk Rawa Kerbau.

Untuk diketahui, sistem ganjil genap bakal diterapkan mulai 15 Juni 2020 di di pasar tradisional yang berada di bawah pengelolaan Perumda Pasar Jaya.

Adapun yang dimaksud penerapan ganjil genap adalah toko atau kios di pasar yang buka dan tutup berdasarkan nomor.

Kios dengan nomor ganjil hanya bisa dibuka atau berdagang saat tanggal ganjil. Begitu pula dengan nomor genap yang hanya bisa beroperasi pada tanggal genap.

Pedagang kembali berjualan

Kepala Pasar Rawa Kerbau Sugeng, sebelumnya mengatakan bahwa para pedagang mulai kembali berdatangan ke pasar pada Minggu (14/6/2020) pagi hingga siang.

Namun, mereka tidak langsung berjualan dan memilih untuk membuka tokonya dan berdagang secara normal pada Senin.

"Pedagang memilih buka sekalian tanggal 15. Hari ini juga ada pedagang ke pasar hanya untuk merapikan tempat jualannya," ujar Sugeng ketika dihubungi Kompas.com, Minggu.

Sementara itu, pedagang yang biasa berjualan di luar area Pasar Rawa Kerbau, yakni di sepanjang Jalan Rawasari, Jakarta Pusat juga belum menggelar barang dagangannya.

Mereka memilih tidak berjualan karena area utama pasar masih belum beroperasi pascapenutupan sementara.

"Mereka enggak buka juga. Karena posisinya (berdagangnya) kan pas di samping pagar pasar. Tapi gak tau Senin mereka buka apa tidak," ungkapnya.

Menurut Sugeng, para pedagang memilih untuk kembali beroperasi pada hari Senin karena kondisi pasar yang masih sepi pengunjung pada Minggu akibat Covid-19.

Ganjil genap belum berlaku

Seiring dengan kembali beroperasinya Pasar Rawa Kerbau, kebijakan ganjil genap di pasar tradisional juga mulai diberlakukan pada hari ini oleh Pemprov DKI Jakarta

Meski begitu, Sugeng mengatakan bahwa Pasar Rawa Kerbau tidak langsung menerapkan sistem buka tutup kios ganjil genap pada hari ini.

Hal tersebut karena belum dilakukannya sosialisasi kepada para pedagang karena kebijakan tersebut baru diumumkan saat Pasar sudah ditutup dan tidak ada aktivitas.

Untuk itu, pihaknya memilih untuk terlebih dahulu melakukan sosialisasi karena khawatir banyak pedagang yang belum mengetahui informasi terkait sistem ganjil genap tersebut.

"Dari kemarin itu kan kami tutup. Untuk itu mungkin baru besok kami kasih surat edaran karena dari kemarin enggak ada pedagang. Kita mau menyebarkan pemberitahuan itu enggak ada pedagangnya juga kan," ungkapnya.

Meski begitu, Sugeng menegaskan bahwa penerapan sistem pembukaan berdasarkan nomor kios akan tetap diterapkan dan dilakukan pengawasan oleh petugas.

"Tadi kami juga sudah berkoordinasi dengan lurah (Cempaka Putih Timur), pengawasan akan dibantu juga oleh Satpol PP," ungkapnya.

"Jadi untuk pasar besok kita buka dan akan kita sosialisasikan aturan ganjil genap," kata dia.

Sugeng mengatakan, sistem ganjil genap tersebut hanya akan diterapkan kepada para pedagang di dalam Pasar Rawa Kerbau.

Sementara, pedagang yang berjualan di luar area pasar seperti di sepanjang Jalan Rawasari dan sekitar RSUD Cempaka Putih bukan tanggung jawab pengelola.

"Untuk jumlah tempat usaha ada 424 dan yang aktif 377 untuk pedagang. Sementara yang di sepanjang jalan depan RSUD Cempaka Putih bukan termasuk pedagang pasar Rawa Kerbau," tuturnya.

https://megapolitan.kompas.com/read/2020/06/15/07180981/belum-ada-ganjil-genap-pedagang-pasar-rawa-kerbau-jakpus-hari-ini

Terkini Lainnya

Massa Aksi yang Menuntut MK Adil Terkait Hasil Pemilu 2024 Bakar Ban Sebelum Bubarkan Diri

Massa Aksi yang Menuntut MK Adil Terkait Hasil Pemilu 2024 Bakar Ban Sebelum Bubarkan Diri

Megapolitan
Massa Pendukung Prabowo-Gibran Juga Demo di Patung Kuda, tapi Beberapa Orang Tak Tahu Isi Tuntutan

Massa Pendukung Prabowo-Gibran Juga Demo di Patung Kuda, tapi Beberapa Orang Tak Tahu Isi Tuntutan

Megapolitan
DPC PDI-P: Banyak Kader yang Minder Maju Pilwalkot Bogor 2024

DPC PDI-P: Banyak Kader yang Minder Maju Pilwalkot Bogor 2024

Megapolitan
Siswa SMP di Palmerah Sempat Cekcok dengan Kakak Sebelum Gantung Diri

Siswa SMP di Palmerah Sempat Cekcok dengan Kakak Sebelum Gantung Diri

Megapolitan
Salah Satu Korban Tewas Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' adalah ART Infal yang Bekerja hingga 20 April

Salah Satu Korban Tewas Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" adalah ART Infal yang Bekerja hingga 20 April

Megapolitan
Saat Toko 'Saudara Frame' Terbakar, Saksi Dengar Teriakan Minta Tolong dari Lantai Atas

Saat Toko "Saudara Frame" Terbakar, Saksi Dengar Teriakan Minta Tolong dari Lantai Atas

Megapolitan
9 Orang Ambil Formulir Pendaftaran Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

9 Orang Ambil Formulir Pendaftaran Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Megapolitan
Minta Polisi Periksa Riwayat Pelanggaran Hukum Sopir Fortuner Arogan Berpelat Dinas TNI, Pakar: Agar Jera

Minta Polisi Periksa Riwayat Pelanggaran Hukum Sopir Fortuner Arogan Berpelat Dinas TNI, Pakar: Agar Jera

Megapolitan
Diwarnai Aksi Lempar Botol dan Batu, Unjuk Rasa di Patung Kuda Dijaga Ketat Polisi

Diwarnai Aksi Lempar Botol dan Batu, Unjuk Rasa di Patung Kuda Dijaga Ketat Polisi

Megapolitan
Basarnas Resmikan Unit Siaga SAR di Kota Bogor

Basarnas Resmikan Unit Siaga SAR di Kota Bogor

Megapolitan
Ratusan Orang Tertipu Beasiswa S3 ke Filipina, Total Kerugian Hingga Rp 6 Miliar

Ratusan Orang Tertipu Beasiswa S3 ke Filipina, Total Kerugian Hingga Rp 6 Miliar

Megapolitan
Farhat Abbas Daftar Jadi Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Farhat Abbas Daftar Jadi Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Megapolitan
Siswa SMP di Palmerah Ditemukan Gantung Diri di Kamarnya

Siswa SMP di Palmerah Ditemukan Gantung Diri di Kamarnya

Megapolitan
Selain ke Gerindra, Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Juga Mendaftar Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Selain ke Gerindra, Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Juga Mendaftar Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Megapolitan
Keluarga Pemilik Toko Bingkai 'Saudara Frame' yang Kebakaran Dikenal Dermawan

Keluarga Pemilik Toko Bingkai "Saudara Frame" yang Kebakaran Dikenal Dermawan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke