Salin Artikel

Ada Masalah Teknis, Jadwal Daftar Ulang PPDB Online Kota Tangerang Tingkat SD Diundur

TANGERANG, KOMPAS.com - Akibat banyaknya pengaduan pelaksanaan Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) yang dilaksanakan secara online di Kota Tangerang, jadwal daftar ulang jalur zonasi lingkungan tingkat SD terpaksa diundur.

Kepala Dinas Pendidikan Kota Tangerang Masyati Yulia mengatakan, jadwal daftar ulang semula yang akan digelar hari ini diundur besok, Kamis (18/6/2020).

"Besok kita jadwalkan daftar ulangnya," ujar Masyati dalam keterangan tertulis diterima Kompas.com, Rabu (17/6/2020).

Masyati mengatakan jadwal daftar ulang diundur karena ada masalah teknis dalam sistem PPDB online.

"Ada sedikit masalah teknis dengan sistem PPDB kita," tutur dia.

Masalah teknis tersebut juga dibenarkan oleh Kepala Bidang E-government Dinas Kominfo Kota Tangerang Adhi Zulkifli.

"Server enggak error, namun oleh pihak google aplikasi kita diturunkan sementara dengan pertimbangan keamanan," kata dia.

Adhi menegaskan persoalan tersebut tidak akan mengubah data proses seleksi yang sudah berlangsung.

"Prosesnya kan sudah jalan, tinggal daftar ulang saja sebenarnya," ujar dia.

Sebelumnya PPDB dengan sistem full online tingkat SD pertama kali dilakukan di wilayah Kota Tangerang karena pandemi Covid-19 mendapat ribuan aduan dari calon pendaftar.

Adhi Zulkifli mengatakan ada 6.271 aduan terkait PPDB di helpdesk Kota Tangerang.

Dia menjelaskan, pengaduan bersifat hal teknis terkait PPDB.

"Mayoritas pengaduan terkait cara mendapatkan PIN, zonasi, dan hasil seleksi," ujar dia, kemarin.

https://megapolitan.kompas.com/read/2020/06/17/18500161/ada-masalah-teknis-jadwal-daftar-ulang-ppdb-online-kota-tangerang-tingkat

Terkini Lainnya

Harga Bawang Merah di Pasar Senen Blok III Naik Dua Kali Lipat Sejak Lebaran

Harga Bawang Merah di Pasar Senen Blok III Naik Dua Kali Lipat Sejak Lebaran

Megapolitan
Dua Anggota TNI yang Tersambar Petir di Cilangkap Sedang Berteduh di Bawah Pohon

Dua Anggota TNI yang Tersambar Petir di Cilangkap Sedang Berteduh di Bawah Pohon

Megapolitan
Imam Budi Hartono dan Partai Golkar Jalin Komunikasi Intens untuk Pilkada Depok 2024

Imam Budi Hartono dan Partai Golkar Jalin Komunikasi Intens untuk Pilkada Depok 2024

Megapolitan
Pembunuh Wanita 'Open BO' di Pulau Pari Baru 2 Bulan Indekos di Bekasi

Pembunuh Wanita "Open BO" di Pulau Pari Baru 2 Bulan Indekos di Bekasi

Megapolitan
Dua Anggota TNI Tersambar Petir di Cilangkap, Satu Orang Meninggal Dunia

Dua Anggota TNI Tersambar Petir di Cilangkap, Satu Orang Meninggal Dunia

Megapolitan
Pasien DBD Meningkat, PMI Jakbar Minta Masyarakat Gencar Jadi Donor Darah

Pasien DBD Meningkat, PMI Jakbar Minta Masyarakat Gencar Jadi Donor Darah

Megapolitan
Sembilan Tahun Tempati Rusunawa Muara Baru, Warga Berharap Bisa Jadi Hak Milik

Sembilan Tahun Tempati Rusunawa Muara Baru, Warga Berharap Bisa Jadi Hak Milik

Megapolitan
Fraksi PSI: Pembatasan Kendaraan di UU DKJ Tak Cukup untuk Atasi Kemacetan

Fraksi PSI: Pembatasan Kendaraan di UU DKJ Tak Cukup untuk Atasi Kemacetan

Megapolitan
Polisi Pesta Narkoba di Depok, Pengamat: Harus Dipecat Tidak Hormat

Polisi Pesta Narkoba di Depok, Pengamat: Harus Dipecat Tidak Hormat

Megapolitan
Belajar dari Kasus Tiktoker Galihloss: Buatlah Konten Berdasarkan Aturan dan Etika

Belajar dari Kasus Tiktoker Galihloss: Buatlah Konten Berdasarkan Aturan dan Etika

Megapolitan
Cari Calon Wakil Wali Kota, Imam Budi Hartono Sebut Sudah Kantongi 6 Nama

Cari Calon Wakil Wali Kota, Imam Budi Hartono Sebut Sudah Kantongi 6 Nama

Megapolitan
Sepakat Koalisi di Pilkada Bogor, Gerindra-PKB Siap Kawal Program Prabowo-Gibran

Sepakat Koalisi di Pilkada Bogor, Gerindra-PKB Siap Kawal Program Prabowo-Gibran

Megapolitan
Foto Presiden-Wapres Prabowo-Gibran Mulai Dijual, Harganya Rp 250.000

Foto Presiden-Wapres Prabowo-Gibran Mulai Dijual, Harganya Rp 250.000

Megapolitan
Pemprov DKI Diingatkan Jangan Asal 'Fogging' buat Atasi DBD di Jakarta

Pemprov DKI Diingatkan Jangan Asal "Fogging" buat Atasi DBD di Jakarta

Megapolitan
April Puncak Kasus DBD, 14 Pasien Masih Dirawat di RSUD Tamansari

April Puncak Kasus DBD, 14 Pasien Masih Dirawat di RSUD Tamansari

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke