Kaka Korban, Febriana (35) mengatakan, peristiwa itu diketahui sekitar pukul 11.00 WIB.
Febriana yang saat itu pulang setelah membeli makanan untuk korban, kaget mengetahui banyak orang di depan rumahnya.
"Sebelumnya, dia sempat mau berangkat melamar pekerjaan. Saya bilang motor cuma satu, saya pake dulu buat beli makanan. Setelah saya pulang (beli makanan) rumah sudah ramai. Ternyata ada kejadian itu. Untuk kronologi awal saya tidak tahu persis," kata Febriana kepada Kompas.com, Kamis (18/6/2020).
Saat itu Febriana mencoba memastikan kondisi adik bungsunya yang sudah bersimbah darah.
Berdasarkan keterangan dari anak Febriana, korban saat itu sempat menyayatkan pergelangan tangan kiri dan leher menggunakan cutter.
"Anak saya sempat menghalau, tapi ditendang. Namanya di dalem teriak tidak ada yang dengar akhirnya anak saya keluar minta tolong sama tukang cukur. Tapi pas kedalam sudah terjadi," kata Febriana.
Sementara Kapolsek Serpong, AKP Supriyanto membenarkan adanya peristiwa bunuh diri yang terjadi sekitar pukul 11.00 WIB.
"Iya kejadian itu jam 11 siang anggota langsung ke sana. Bunuh diri dengan menggunakan cutter," ucapnya.
Kontak bantuan
Bunuh diri bisa terjadi di saat seseorang mengalami depresi dan tak ada orang yang membantu.
Jika Anda memiliki permasalahan yang sama, jangan menyerah dan memutuskan mengakhiri hidup. Anda tidak sendiri.
Layanan konseling bisa menjadi pilihan Anda untuk meringankan keresahan yang ada.
Untuk mendapatkan layanan kesehatan jiwa atau untuk mendapatkan berbagai alternatif layanan konseling, Anda bisa simak website Into the Light Indonesia di bawah ini:
https://www.intothelightid.org/tentang-bunuh-diri/hotline-dan-konseling/
https://megapolitan.kompas.com/read/2020/06/18/13590541/pemuda-di-serpong-bunuh-diri-keluarga-tadi-sempat-mau-berangkat-lamar