Salin Artikel

Akhir Pelarian Jambret Spesialis HP di Tamansari, Berikut Kronologi dan Faktanya

JAKARTA, KOMPAS.com - Dua pelaku jambret handphone (HP) di Tamansari, yakni IBP (31) dan JAR (24) harus mendekam di penjara lantaran tertangkap usai melakukan aksi kejahatannya.

Mereka ditangkap karena aksi menjambretnya terekam kamera pengguna jalan yang melintas sebelum akhirnya viral di berbagai media sosial.

Video rekaman itu menampilkan aksi IBP dan JAR saat menjambret HP sopir truk yang kala itu melintas di kawasan Jalan Gajah Mada-Jalan Hayam Wuruk, Tamansari, Jakarta Barat, pada Senin (15/6/2020).

Berikut kronologi dan fakta dua penjambret di Tamansari:

Kronologi

IBP dan JAR saat itu tengah merencanakan penjambretan di wilayah Tamansari pada Senin (15/6/2020) petang.

Dengan skuter matic, helm, dan jaket berwarna gelap, mereka mulai mengitari kawasan Tamansari dan sekitarnya.

Jalur busway dipilih mereka untuk mengelilingi lokasi yang akan menjadi target. Tujuannya, jika sudah menjambret, mereka dapat kabur dengan cepat tanpa halangan.

Apalagi saat itu jalan utama atau jalan protokol sedang dalam situasi macet.

Benar saja, saat itu IBP dan JAR berjalan pelan di sisi kanan busway.

Tak berselang lama, JAR turun dari motor dan berjalan ke arah truk yang ada di samping jalur transJakarta.

Pelaku kemudian merampas HP yang saat itu dipegang sopir. Setelah itu, JAR kembali ke motor dan langsung pergi.

Aksi viral di media sosial

Saat aksi penjambretan berlangsung, rupaya ada pengendara mobil yang melintas dan merekam aksi tersebut.

Pengendara merekam detik-detik IBP dan JAR mendekati target lalu menjambret.

Rekaman tersebut kemudian viral di berbagai akun media sosial, salah satunya akun instagram @jakarta.terkini.

Bukan hanya video penjambretan, akun tersebut juga mengunggah ciri-ciri pelaku, motor, hingga nomor polisi pengendara.

Tertangkap di kawasan Jakarta Pusat

Setelah aksi penjambretan viral, polisi melalui Satreskrim Polres Metro Jakarta Barat menyelidiki kasus dengan mengejar pelaku.

Berbekal rekaman dari video yang viral, polisi menyisir lokasi-lokasi sekitar kejadian.

Akhirnya polisi menangkap kedua pelaku di kawasan Jakarta Pusat.

"Berbekal dari ciri-ciri yang kami ketahui dari rekaman video tersebut akhirnya tim berhasil tangkap pelaku pada 17 Juni 2020 dini hari dimana para pelaku bersembunyi di daerah Jakarta Pusat," kata Kasatreskrim Polres Metro Jakarta Barat Kompol Teuku Arsya Khadafi melalui live streaming Instagram @polres_jakbar Kamis (18/6/2020).

Belakangan diketahui pekerjaan IBP adalah tukang ojek, sementara JAR adalah montir.

Pelaku mengitari lokasi 10 kali

Guna meyakinkan aksinya berjalan mulus, IBP dan JAR sampai mengelilingi jalan Gajah Mada-Jalan Hayam Wuruk, Tamansari, Jakarta Barat sebanyak 10 kali.

"Diketahui tersangka sebelum melakukan tindakan tersebut sebelumnya sudah berputar di daerah tersebut sekitar 10 kali," kata Arsya.

Dari hasil tersebut, pelaku melihat situasi dan kondisi untuk beraksi.

Di saat bersamaan, pelaku juga mengamati rute untuk kabur usai melancarkan aksi penjambretan dan juga targetnya.

Apalagi aksi penjambretan dilakukan ketika jalanan sedang padat atau macet. Setelah dirasa aman, baru pelaku melakukan penjambretan pada korban.

Menjambret di wilayah lain

Saat diinterogasi, JAR dan IBP mengaku kerap melakukan aksinya di sekitar wilayah Jakarta Timur dan Pusat.

"Berdasarkan keterangan, pelaku sudah sering sekali melakukan tindak pidana penjambretan ini akan tetapi lokasinya berpindah-pindah beberapa dilakukan di Jakarta Pusat maupun di Jakarta Timur," kata Arsya.

Namun, saat melakukan aksinya di Jakarta Barat IBP dan JAR tertangkap.

Selain beraksi lintas wilayah, modus yang dilakukan di tiap wilayah juga sama, yakni mengincar korban di saat jalanan macet.

"Pelaku selalu melakukan berdua dan melaksanakan tindakan tersebut di jam-jam macet. Karena mereka menilai kemungkinan korban mengejar kecil," kata Arsya.

Setelah ditangkap, polisi mengamankan sejumlah barang bukti yakni HP milik korban, satu buah helm berwarna abu-abu, helm berwarna hitam, sendal, sepatu, dan sweater.

Kini kedua pelaku sudah ditangkap oleh Satreskrim Polres Metro Jakarta Barat. Mereka dijerat Pasal 365 KUHP tentang Pencurian dengan Kekerasan dan diancam hukuman paling lama 9 tahun penjara.

https://megapolitan.kompas.com/read/2020/06/19/07240351/akhir-pelarian-jambret-spesialis-hp-di-tamansari-berikut-kronologi-dan

Terkini Lainnya

Rekam Jejak Chandrika Chika di Dunia Hiburan: Dari Joget 'Papi Chulo' hingga Terjerat Narkoba

Rekam Jejak Chandrika Chika di Dunia Hiburan: Dari Joget "Papi Chulo" hingga Terjerat Narkoba

Megapolitan
Remaja Perempuan Tanpa Identitas Tewas di RSUD Kebayoran Baru, Diduga Dicekoki Narkotika

Remaja Perempuan Tanpa Identitas Tewas di RSUD Kebayoran Baru, Diduga Dicekoki Narkotika

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Pedagang di Pasar Induk Kramatjati Buang Puluhan Ton Pepaya | Tante di Tangerang Bunuh Keponakannya

[POPULER JABODETABEK] Pedagang di Pasar Induk Kramatjati Buang Puluhan Ton Pepaya | Tante di Tangerang Bunuh Keponakannya

Megapolitan
Rute Mikrotrans JAK98 Kampung Rambutan-Munjul

Rute Mikrotrans JAK98 Kampung Rambutan-Munjul

Megapolitan
Bisakah Beli Tiket Masuk Ancol On The Spot?

Bisakah Beli Tiket Masuk Ancol On The Spot?

Megapolitan
Keseharian Galihloss di Mata Tetangga, Kerap Buat Konten untuk Bantu Perekonomian Keluarga

Keseharian Galihloss di Mata Tetangga, Kerap Buat Konten untuk Bantu Perekonomian Keluarga

Megapolitan
Kajari Jaksel Harap Banyak Masyarakat Ikut Lelang Rubicon Mario Dandy

Kajari Jaksel Harap Banyak Masyarakat Ikut Lelang Rubicon Mario Dandy

Megapolitan
Datang Posko Pengaduan Penonaktifkan NIK di Petamburan, Wisit Lapor Anak Bungsunya Tak Terdaftar

Datang Posko Pengaduan Penonaktifkan NIK di Petamburan, Wisit Lapor Anak Bungsunya Tak Terdaftar

Megapolitan
Dibacok Begal, Pelajar SMP di Depok Alami Luka di Punggung

Dibacok Begal, Pelajar SMP di Depok Alami Luka di Punggung

Megapolitan
Ketua DPRD DKI Kritik Kinerja Pj Gubernur, Heru Budi Disebut Belum Bisa Tanggulangi Banjir dan Macet

Ketua DPRD DKI Kritik Kinerja Pj Gubernur, Heru Budi Disebut Belum Bisa Tanggulangi Banjir dan Macet

Megapolitan
Rampas Ponsel, Begal di Depok Bacok Bocah SMP

Rampas Ponsel, Begal di Depok Bacok Bocah SMP

Megapolitan
“Semoga Prabowo-Gibran Lebih Bagus, Jangan Kayak yang Sudah”

“Semoga Prabowo-Gibran Lebih Bagus, Jangan Kayak yang Sudah”

Megapolitan
Ketua DPRD: Jakarta Globalnya di Mana? Dekat Istana Masih Ada Daerah Kumuh

Ketua DPRD: Jakarta Globalnya di Mana? Dekat Istana Masih Ada Daerah Kumuh

Megapolitan
Gerindra dan PKB Sepakat Berkoalisi di Pilkada Bogor 2024

Gerindra dan PKB Sepakat Berkoalisi di Pilkada Bogor 2024

Megapolitan
Anggaran Kelurahan di DKJ 5 Persen dari APBD, F-PKS: Kualitas Pelayanan Harus Naik

Anggaran Kelurahan di DKJ 5 Persen dari APBD, F-PKS: Kualitas Pelayanan Harus Naik

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke