Ia menegaskan, Didik bukan meninggal karena menggunakan masker saat bersepeda.
"Nah Bapak ini mempunyai riwayat jantung dari keluarganya. Bukan gara-gara masker, sama saja nanti ajak orang tidak menggunakan masker,” ucap Hersiantory saat dihubungi, Senin (22/6/2020).
Ia mengatakan, awalnya Didik bersepeda dengan teman-temannya dari Perumahan Kranggan Permai dengan rute Jalan Raya Kranggan-Alternatif Cibubur-Kampung Cimatis.
Setelah sampai di Kampung Cimatis Jalan Katelia, Kranggan Permai, Didik mengalami sesak napas.
Kemudian, ia memilih untuk beristirahat di tepi jalan hingga akhirnya ketinggalan rombongan.
“Kemudian dia saat ditemukan sudah tidak sadarkan diri. Pada saat berolahraga korban tidak membawa identitas diri,” kata dia.
Warga yang menemukan Didik tak sadarkan diri langsung membawanya ke Rumah Sakit Mitra Keluarga Cibubur.
Namun, saat perjalanan ke rumah sakit, ia telah dinyatakan meninggal dunia.
Hersiantory mengimbau agar pesepeda tidak terlalu memaksakan diri jika mulai tidak nyaman atau sesak napas saat bersepeda.
"Jangan memaksakan diri gitu loh, kalau sudah capek ya istirahat,” tutur dia.
Sebelumnya, pesan beredar tentang seorang pria bernama Didik Hari Prasetyo (53) meninggal dunia saat bersepeda di Jalan Raya Cimatis Kelurahan Jatikarya, Kecamatan Jatisampurna, Bekasi pada Minggu (21/6/2020) diakibatkan oleh penggunaan masker.
https://megapolitan.kompas.com/read/2020/06/23/07115211/pria-di-bekasi-meninggal-saat-bersepeda-polisi-sebut-karena-serangan