JAKARTA, KOMPAS.com - Unsur aparat TNI, Polri, dan Aparatur Sipil Negara (ASN) tak terlihat membantu pembatasan jumlah pengunjung di sejumlah pasar di Jakarta Selatan pada hari pertama penerapan penghapusan sistem ganjil genap dan penormalan jam operasional pasar.
Hal itu dikonfirmasi oleh Manager Area 12 Selatan Perumda Pasar Jaya sekaligus Kepala Pasar Minggu, Febry Rozaldi.
"Hari ini belum ada (aparat). Katanya setelah tanggal 5 Juni ada ASN, TNI, Polri membantu ikut kami membantu dalam hal memberikan pembinaan untuk tercapainya sosialisasi protokol kesehatan kepada pedagang dan pengunjung," kata Febri saat ditemui Kompas.com di Kantor Pengelola Pasar Minggu, Jakarta, Kamis (2/7/2020).
Area 12 Selatan Perumda Pasar Jaya meliputi Pasar Minggu, Pasar Lenteng Agung, Pasar Tebet Barat, Pasar Menteng Pulo, Pasar Tebet Timur, Pasar Bukit Duri, Pasar Karet Belakang, Pasar Manggis, dan Pasar Karet Pedurenan
Pantauan Kompas.com, tak ada unsur TNI, Polri, dan ASN di pintu-pintu masuk Pasar Minggu.
"Kami terima kasih pada ASN, TNI, Polri dibantu. Otomatis tenaga kami akan bertambah dalam rangka melakukan pembinaan pedagang maupun pengunjung tentang protokol kesehatan," ujarnya.
Ia mengaku siap berkoordinasi dengan pihak-pihak ASN, TNI, dan Polri untuk tenaga bantuan pembatasan jumlah kunjungan pengunjung di pasar.
Pemerintah Provinsi DKI Jakarta memutuskan untuk mengembalikan operasional seluruh pasar secara normal mulai Kamis ini.
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengakui operasional pasar secara ganjil genap tak berjalan maksimal selama pembatasan sosial berskala besar (PSBB) transisi.
Pasalnya, para pedagang diketahui tetap berjualan tanpa mengikuti aturan ganjil genap yang ditetapkan Pemprov DKI.
Sementara pasar disebut Anies kini menjadi tempat penularan Covid-19.
"Dalam praktiknya, jumlah pengunjung tidak terpengaruh ganjil genap. Praktiknya (penjual) tetap datang. Hari ganjil, penjual genap menitip penjual ke yang ganjil," ujar Anies dalam siaran YouTube Pemprov DKI Jakarta, Rabu (1/7/2020).
Oleh karena itu, Anies memutuskan untuk menghapuskan sistem ganjil genap dan mengembalikan operasional seluruh pasar yang ada seperti sediakala mulai Kamis (2/7/2020) besok.
Pemprov DKI hanya membatasi jumlah pengunjung di dalam pasar sehingga tidak melebihi 50 persen kapasitas pasar.
Pembatasan itu dilakukan dengan cara menempatkan petugas dari TNI, Polri dan ASN untuk mengontrol warga yang keluar masuk.
“Unsur TNI, Polri, ASN akan diterjunkan untuk mengawasi ketat pasar di DKI Jakarta. Pasar yang dikelola Pemprov 153 pasar, 150 pasar yang sifatnya komunitas,” ujar Anies.
https://megapolitan.kompas.com/read/2020/07/02/22401201/aparat-belum-bantu-pembatasan-pengunjung-di-sejumlah-pasar-di-jaksel