Salin Artikel

Tonton Rekonstruksi Kasus Penyerangan Nus Kei, Tetangga Semangati John Kei

BEKASI, KOMPAS.com - Sejumlah warga memenuhi kediaman John Kei di Kompolek Tytyan Indah Utama X, Kecamatan Medan Satria, Kelurahan Kali Baru, Bekasi, Jawa Barat, Senin (6/7/2020).

Warga yang menonton rekonstruksi tersebut rata-rata tetangga sekitar rumah John Kei.

Mereka menonton rekonstruksi untuk melihat keadaan John Kei usai ditangkap beberapa waktu lalu terkait kasus penyerangan, penganiayaan, dan pembunuhan berencana yang menimpanya.

“Saya mau lihat John Kei, sudah lama tidak ketemu. Kasihan baru keluar dari penjara sudah ketangkap lagi, padahal baru ngelihat dia lari pagi. Dia orang baik,” ucap Rita, salah satu tetangga John Kei, Senin.

John Kei kemudian hadir dalam rekonstruksi tersebut setelah beberapa kali adegan dia tidak terlihat di lokasi rekonstruksi.

Reka adegan John Kei terpisah dengan anak buahnya. Ia tampak menggunakan kacamata, mengenakan baju tahanan oranye, celana biru, dan mengenakan masker

Saat rekonstruksi, ia tampak memerankan rencana dia dan anak buahnya sehari sebelum penyerangan, Sabtu (20/7/2020) malam.

John Kei pada pukul 18.14 memimpin rapat di samping rumahnya, tepatnya di portal pembatas rumahnya.

“Tersangka John Kei datang menghampiri tersangka Daniel Farfar dan kawan-kawan dan mengatkan, 'Besok berangkat, tabrak dan hajar rumah Nus Kei. Ambil Nus Kei dalam keadaan hidup atau mati. Jika ada yang menghalangi, sikat saja'," ujar salah satu penyidik di lokasi, Senin (6/7/2020).

Selain itu, John Kei juga tampak memeragakan saat dia memberikan uang kepada anak buahnya sebanyak Rp10 juta.

Uang itu diberikan John Kei secara khusus kepada Daniel, anak buahnya di depan rumah John Kei untuk biaya transportasi.

Saat John Kei dihadirkan warga tampak antusias menyambut kedatangan John Kei sambil memberi semangat.

“Semangat. God bless you John Kei. God bless you,” kata dia.

Salah seorang warga yang tak mau disebut namanya menyampaikan, John Kei dikenal baik oleh tetangga rumahnya.

Warga yang kala itu menggunakan topi merah dan masker oranye menyampaikan bahwa John Kei tak pernah membawa masalah di kawasan rumahnya di Komplek Tytyan.

“Dia mah baik banget, tidak pernah buat masalah di sini. Orang ke warga juga ramah banget kok,” ucap dia.

Ia menyayangkan masalah yang menimpa John Kei.

John Kei dan 29 anak buahnya telah ditetapkan sebagai tersangka kasus penyerangan, penganiayaan, dan pembunuhan berencana.

Mereka dijerat Undang-Undang Darurat Nomor 12 Tahun 1951, Pasal 340 KUHP tentang Pembunuhan Berencana, Pasal 169 KUHP, Pasal 170 KUHP, dan Pasal 351 KUHP dengan ancaman hukuman mati.

https://megapolitan.kompas.com/read/2020/07/06/18213281/tonton-rekonstruksi-kasus-penyerangan-nus-kei-tetangga-semangati-john-kei

Terkini Lainnya

3 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' di Mampang adalah ART

3 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" di Mampang adalah ART

Megapolitan
Staf Khusus Bupati Kediri Ikut Daftar Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Staf Khusus Bupati Kediri Ikut Daftar Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Megapolitan
4 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang adalah Satu Keluarga

4 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang adalah Satu Keluarga

Megapolitan
Tangkap Komplotan Pencuri yang Beraksi di Pesanggrahan, Polisi Sita 9 Motor

Tangkap Komplotan Pencuri yang Beraksi di Pesanggrahan, Polisi Sita 9 Motor

Megapolitan
Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen, 7 Jenazah Korban Kebakaran 'Saudara Frame' Bisa Diidentifikasi Lewat Gigi

Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen, 7 Jenazah Korban Kebakaran "Saudara Frame" Bisa Diidentifikasi Lewat Gigi

Megapolitan
Melawan Saat Ditangkap, Salah Satu Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditembak Polisi

Melawan Saat Ditangkap, Salah Satu Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditembak Polisi

Megapolitan
Uang Korban Dipakai 'Trading', Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mengaku Siap Dipenjara

Uang Korban Dipakai "Trading", Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mengaku Siap Dipenjara

Megapolitan
Siswa SMP yang Gantung Diri di Palmerah Dikenal Aktif Bersosialisasi di Lingkungan Rumah

Siswa SMP yang Gantung Diri di Palmerah Dikenal Aktif Bersosialisasi di Lingkungan Rumah

Megapolitan
Identitas 7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' Berhasil Diidentifikasi

Identitas 7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" Berhasil Diidentifikasi

Megapolitan
Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Sebesar Rp 22 Miliar Tak Hanya untuk Perbaikan, tapi Juga Penambahan Fasilitas

Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Sebesar Rp 22 Miliar Tak Hanya untuk Perbaikan, tapi Juga Penambahan Fasilitas

Megapolitan
Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditangkap Polisi

Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditangkap Polisi

Megapolitan
Komisi A DPRD DKI Desak Pemprov DKI Kejar Kewajiban Pengembang di Jakarta soal Fasos Fasum

Komisi A DPRD DKI Desak Pemprov DKI Kejar Kewajiban Pengembang di Jakarta soal Fasos Fasum

Megapolitan
Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Ambil Formulir Calon Wali Kota Bogor Lewat PDIP, tapi Belum Mengembalikan

Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Ambil Formulir Calon Wali Kota Bogor Lewat PDIP, tapi Belum Mengembalikan

Megapolitan
Tak Bisa Lagi Kerja Berat Jadi Alasan Lupi Tetap Setia Menarik Sampan meski Sepi Penumpang

Tak Bisa Lagi Kerja Berat Jadi Alasan Lupi Tetap Setia Menarik Sampan meski Sepi Penumpang

Megapolitan
Teman Siswa yang Gantung Diri di Palmerah Sebut Korban Tak Suka Cerita Masalah Apa Pun

Teman Siswa yang Gantung Diri di Palmerah Sebut Korban Tak Suka Cerita Masalah Apa Pun

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke