Salin Artikel

Kasus Covid-19 Melonjak, Anies Diminta Cabut Pelonggaran PSBB Jakarta

Hal ini lantaran masyarakat dinilai tidak tertib dalam menerapkan protokol kesehatan. Sementara pengawasan dari Pemprov DKI selama PSBB transisi lemah.

"Masyarakat kita tidak tertib, para pengusaha juga tidak tertib, dan masih bandel. Demi menyelamatkan Jakarta kita bisa balik ke tahap pertama, atau bisa lockdown itu sementara dua minggu, bisa jadi. Dan itu harus kita lakukan," ucap Basri saat dihubungi, Kamis (16/7/2020).

Menurut dia, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan bisa mengambil kebijakan rem darurat (emergency brake) dan mengembalikan pengetatan PSBB seperti semula.

Anggota Komisi E DPRD DKI ini merasa masyarakat mengabaikan protokol kesehatan.

"Ini warning buat masyarakat, kan gubernur juga enggak punya pilihan, kalau masyarakat makin bandel, makin tidak peduli. Karena yang saya lihat ini ya, ketakutan masyarakat sudah hampir tidak ada," kata dia.

"Beda dengan tahap awal yang orang benar-benar takut keluar rumah, takut gitu. Karena warning covid ini menakutkan sekali, sekarang orang enggak takut, kalau dia benar-benar enggak kena dia enggak takut," lanjutnya.

Bila PSBB semakin dilonggarkan, Basri yakin jumlah kasus harian akan terus naik dan sulit dikendalikan.

Provinsi DKI Jakarta akan mengakhiri penerapan perpanjangan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) transisi pada Kamis ini.

Kendati demikian, kasus Covid-19 belum melandai selama perpanjangan PSBB transisi.

Bahkan, kasus Covid-19 di Jakarta sempat disorot pemerintah pusat ketika tercatat kenaikan tertinggi jumlah pasien positif Covid-19 pada Minggu (12/7/2020), dengan penambahan 404 kasus.

Sementara itu, positivity rate Covid-19 di Jakarta juga pernah melebihi ambang batas ideal yang ditetapkan Organisasi Kesehatan Dunia ( WHO), yakni kurang dari 5 persen.

Pada periode 6 sampai 12 Juli 2020, angka positivity rate sempat menyentuh 5,5 persen.

Berikut data penambahan kasus positif Covid-19 selama perpanjangan PSBB transisi di DKI Jakarta.

• 3 Juli : bertambah 144 menjadi 11.824 kasus

• 4 Juli : bertambah 215 menjadi 12.039 kasus

• 5 Juli : bertambah 256 menjadi 12.295 kasus

• 6 Juli : bertambah 231 menjadi 12.526 kasus

• 7 Juli : bertambah 199 menjadi 12.725 kasus

• 8 Juli : bertambah 344 menjadi 13.069 kasus

• 9 Juli : bertambah 293 menjadi 13.362 kasus

• 10 Juli : bertambah 236 menjadi 13.598 kasus

• 11 Juli : bertambah 359 menjadi 13.957 kasus

• 12 Juli : bertambah 404 menjadi 14.361 kasus

• 13 Juli : bertambah 279 menjadi 14.640 kasus

• 14 Juli : bertambah 275 menjadi 14.915 kasus

• 15 Juli : bertambah 258 menjadi 15.173 kasus

https://megapolitan.kompas.com/read/2020/07/16/12514161/kasus-covid-19-melonjak-anies-diminta-cabut-pelonggaran-psbb-jakarta

Terkini Lainnya

Akibat Hujan Angin, Atap ICU RS Bunda Margonda Depok Ambruk

Akibat Hujan Angin, Atap ICU RS Bunda Margonda Depok Ambruk

Megapolitan
Arogansi Pengendara Fortuner yang Mengaku Anggota TNI, Berujung Terungkapnya Sederet Pelanggaran Hukum

Arogansi Pengendara Fortuner yang Mengaku Anggota TNI, Berujung Terungkapnya Sederet Pelanggaran Hukum

Megapolitan
Banjir dan Fasilitas Rusak, Pekerja di Pelabuhan Sunda Kelapa: Tolong Perbaiki, Supaya Banyak Pengunjung...

Banjir dan Fasilitas Rusak, Pekerja di Pelabuhan Sunda Kelapa: Tolong Perbaiki, Supaya Banyak Pengunjung...

Megapolitan
Walkot Depok Idris: Saya Cawe-cawe Dukung Imam Budi Hartono di Pilkada

Walkot Depok Idris: Saya Cawe-cawe Dukung Imam Budi Hartono di Pilkada

Megapolitan
Jakarta yang Terbuka Lebar bagi Para Perantau, tetapi Jangan Nekat...

Jakarta yang Terbuka Lebar bagi Para Perantau, tetapi Jangan Nekat...

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 18 April 2024 dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 18 April 2024 dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Megapolitan
Kisah di Balik Menjamurnya Warung Madura, Ada Bos yang Dukung Pekerja Buka Usaha Sendiri

Kisah di Balik Menjamurnya Warung Madura, Ada Bos yang Dukung Pekerja Buka Usaha Sendiri

Megapolitan
Polisi Imbau Masyarakat Setop Bagikan Video Bunuh Diri Selebgram Meli Joker

Polisi Imbau Masyarakat Setop Bagikan Video Bunuh Diri Selebgram Meli Joker

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Sopir Fortuner yang Mengaku Adik Jenderal Ditangkap | Pendeta Gilbert Lumoindong Dituduh Nistakan Agama

[POPULER JABODETABEK] Sopir Fortuner yang Mengaku Adik Jenderal Ditangkap | Pendeta Gilbert Lumoindong Dituduh Nistakan Agama

Megapolitan
Sejumlah Calon Wali Kota Bogor Mulai Pasang Baliho, Rusli Prihatevy Mengaku Masih Santai

Sejumlah Calon Wali Kota Bogor Mulai Pasang Baliho, Rusli Prihatevy Mengaku Masih Santai

Megapolitan
Mengaku Polisi, Seorang Begal Babak Belur Diamuk Massa di Bekasi

Mengaku Polisi, Seorang Begal Babak Belur Diamuk Massa di Bekasi

Megapolitan
Beredar Foto Dahi Selebgram Meli Joker Benjol Sebelum Bunuh Diri, Polisi: Itu Disebabkan oleh Korban Sendiri

Beredar Foto Dahi Selebgram Meli Joker Benjol Sebelum Bunuh Diri, Polisi: Itu Disebabkan oleh Korban Sendiri

Megapolitan
Polisi Sebut Kekasih Selebgram yang Bunuh Diri Sambil 'Live' Tak Lakukan Kekerasan Sebelum Korban Akhiri Hidup

Polisi Sebut Kekasih Selebgram yang Bunuh Diri Sambil "Live" Tak Lakukan Kekerasan Sebelum Korban Akhiri Hidup

Megapolitan
Merantau ke Jakarta Jadi Pemilik Warung Sembako, Subaidi Sering Dianggap Punya Banyak Uang oleh Orang di Kampung

Merantau ke Jakarta Jadi Pemilik Warung Sembako, Subaidi Sering Dianggap Punya Banyak Uang oleh Orang di Kampung

Megapolitan
PDI-P Depok Sebut Supian Suri Punya Modal Popularitas dan Elektabilitas untuk Ikut Pilkada

PDI-P Depok Sebut Supian Suri Punya Modal Popularitas dan Elektabilitas untuk Ikut Pilkada

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke