Pradi merupakan kader Gerindra yang sekarang masih menjabat wakil wali kota Depok, sedangkan Afifah adalah kader PDI-P.
"Saya sebagai pengurus partai dan Ketua DPC partai di Depok tentunya sangat memahami. Kami ikuti dari mulai penjaringan sejak Oktober sampai Januari, ada beberapa nama yang terdaftar dan kami ikuti prosedur itu termasuk saya pribadi," jelas Pradi kepada wartawan, Jumat sore.
"Kami sangat hafal fase demi fase dan waktu demi waktu, sampai dengan tingkat DPD di provinsi. Bahkan Ibu Afifah hadir di pleno DPD Partai Gerindra Provinsi Jawa Barat," tambahnya.
Afifah juga menyampaikan hal senada. Ia sampai menghadiri pleno rekomendasi pengusungannya dengan Pradi di DPD Partai Gerindra.
Afifah menganggap, keputusan PDI-P mengusungnya dengan Pradi merupakan amanah berat.
"Ini amanat berat yang diberikan, apalagi kalau kita menang, itu lebih berat karena kita harus mengayomi semua warga Depok," ujar Afifah, Jumat.
"Buat saya, rekomendasi ini bukan sesuatu yang harus diraih tetapi ini adalah sesuatu yang diamanahkan," tambah dia.
Di sisi lain, DPP Partai Gerindra hingga hari ini belum menurunkan surat keputusan berisi rekomendasi sejenis tentang pencalonan Pradi-Afifah di Depok.
Pradi meyakini bahwa isi surat rekomendasi Gerindra kelak soal siapa yang diusung di Depok tak akan berbeda dengan PDI-P.
Sebelumnya, Dewan Pimpinan Pusat (DPP) PDI Perjuangan mengumumkan 45 pasangan bakal calon kepala daerah yang diusung pada Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2020, salah satunya calon wali kota dan wakil walikota Depok.
Pengumuman disiarkan secara daring dari kantor DPP PDI-P, Jakarta, Jumat.
Di Depok, pasangan Pradi-Afifah menjadi pasangan calon yang pertama kali diusung secara resmi oleh DPP partai politik.
Jelang Pilkada Depok 2020, sejauh ini kekuatan partai politik terbagi menjadi 3 poros.
Poros petahana dimotori PKS dengan 12 kursi di parlemen, yang telah berkuasa 3 periode dan sempat menjajal peluang koalisi dengan Golkar yang punya 5 kursi.
PKS masih dalam proses menggodok 3 kadernya untuk menentukan salah satu yang bakal diusung di Pilkada Depok 2020.
Belum lagi, Mohammad Idris selaku wali kota petahana dari kalangan nonpartai, sejauh ini belum diusung partai mana pun.
Kedekatan Idris dengan PKS sudah jadi rahasia umum dan tak menutup kemungkinan ia diusung lagi untuk periode kedua kekuasaannya.
Di sisi lain, Golkar sejauh ini mengusulkan nama Farabi El Fouz dan mengincar setidaknya kursi wakil wali kota, namun masih menunggu sikap PKS sebagai pemegang keputusan.
Sementara itu, poros penantang dinakhodai PDI-P dan Gerindra.
Dengan bekal masing-masing 10 kursi di DPRD Kota Depok, poros ini diyakini cukup kuat buat menggempur hegemoni PKS di Depok yang telah bertahan hampir 15 tahun.
Partai-partai lain dengan perolehan kursi di bawah 5, yakni Demokrat, PKB, PAN, dan PPP menjadi kuda hitam dengan membentuk Koalisi Tertata
https://megapolitan.kompas.com/read/2020/07/18/09034711/komentar-pradi-supriatna-dan-afifah-aliyah-resmi-diusung-pdi-p-di-pilkada