Kasatreskrim Polres Metro Bekasi, AKBP Dwi Prasetya mengatakan, pihaknya telah meminta tim forensik melakukan tes DNA terhadap rambut yang ditemukan di luar makam jenazah yang dicuri.
“Kemarin kan ada tertinggal rambut di luar kuburan, nah kita cek dulu,” ucap Dwi saat dihubungi, Selasa (21/7/2020).
Dwi mengatakan, hanya rambut yang ditemukan di luar jenazah. Sementara, bagian tulang tubuh jenazah dan tali kain kafan masih ditemukan di dalam makam.
“Kemarin kita ketemukan rambut, maka kita cocokkan itu rambut siapa, punya orang lain atau enggak. Karena yang tertinggal itu tali pocong, tulang. Hanya rambut di luar dari kuburan. Takutnya yang punya orang lain akhirnya kita cocokkan,” kata Dwi.
Kapolres Metro Bekasi Kombes Pol Hendra Gunawan sebelumnya mengatakan, jenazah yang hilang berinisial AP (sebelumnya T). AP meninggal pada Maret 2020 lalu karena sakit.
Saksi melihat makam AP sudah terbongkar. Mendengar laporan tersebut, pihak kepolisian langsung datang untuk memastikan.
“Kami ke tempat kejadian perkara (TKP) ternyata benar. Pada saat ke TKP, makam sudah terbongkar. Kemudian kita coba lagi gali memastikan apakah masih ada atau tidak jenazahnya. Ketika kita gali lebih dalam juga memang tidak ditemukan jenazahnya,” ucap dia.
Kesaksian warga
Firman (26), salah satu warga Desa Karang Bahagia yang ada di lokasi kejadian mengatakan, makam jenazah AP ditemukan telah dibongkar.
“Kebetulan saya waktu itu sedang ziarah. Saya melihat makam T ini sudah terbongkar, akhirnya saya videoin, saya foto, saya upload di media sosial. Makanya ramai informasinya,” ucap Firman saat dihubungi Kompas.com, Sabtu (18/7/2020).
Firman mengatakan, tidak ada barang-barang yang hilang di TPU tersebut. Papan nama jenazah T masih ada di samping makam yang telah dibongkar. Firman tidak menemukan cangkul di sekitaran makam yang dibongkar.
“Hanya jenazah aja yang diambil, tidak ada barang berharga juga yang bisa diambil dari makamnya,” kata dia.
Kemudian, pihak keluarga melaporkan kehilangan jenazah dari makam tersebut ke polisi. Polisi lalu datang dan memastikan jenazah hilang.
"Setelah benar-benar dipastikan jenazahnya hilang, polisi langsung pasang police line,” ucap dia.
Firman mengatakan, kejadian serupa sempat terjadi sebelumnya. Makam nenek Firman yang ada di TPU Karang Bahagia juga pernah hampir dicuri oleh orang tidak dikenal.
Ia mengatakan, makam jenazah neneknya sudah dalam keadaan terbongkar pada 9 Juli 2020 lalu. Untungnya jenazah nenek Firman saat itu tidak diambil.
“Baru dibongkar saja makamnya belum sempat diambil jenazahnya,” kata dia.
Kala itu Firman tak melaporkan kasus tersebut ke polisi.
“Tidak, saya belum lapor. Tetapi kejadiannya sangat dekat setelah dua minggu nenek saya hampir hilang dari makamnya, sekarang jenazah T,” ucap dia.
Ia berharap pihak kepolisian dapat mengungkap kasus tersebut. Pasalnya, hal itu sudah meresahkan warga sekitar.
“Ya saya berharapnya segera diungkap kasusnya ya, karena warga udah resah juga. Kan banyak warga sekitar yang keluarganya turun temurun dimakamkan di TPU Karang Bahagia, ini jadi buat resah warga,” tutur dia.
https://megapolitan.kompas.com/read/2020/07/21/13314351/polisi-periksa-rambut-yang-ditemukan-di-area-makam-jenazah-yang-dicuri-di