Data tersebut didapat dari hasil swab test terhadap enam orang pengunjung CFD yang reaktif saat dilakukan rapid test pada Minggu itu.
Ada delapan orang yang hasil rapid test-nya reaktif pada CFD hari Minggu lalu. Namun hasil tes swab dua orang lainnya belum keluar.
“Ada dua orang perempuan, satu dari Kabupaten (Bekasi), tinggal di Tambun Selatan, satu orang lagi dari Kota (Bekasi) tinggal di Kayuringin,” ujar Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi di Bekasi, Rabu.
Rahmat menambahkan, Pemkot langsung lakukan perawatan terhadap dua orang pengunjung yang terpapar Covid-19. Namun, ia tak menjelaskan apakah dua orang tersebut dirawat di rumah sakit atau isolasi mandiri di rumah.
“Itu kan standardnya, kami langsung rawat atau isolasi. Lalu kami lacak keluarga pengunjung CFD yang terpapar Covid-19,” kata Rahmat.
Meski ditemukan dua orang positif Covid-19, ia akan tetap menggelar CFD pada akhir pekan ini.
“Kalau sekarang gini, warga kita ketemukan di klaster keluarga. Kan bukan rumahnya yang kita tutup. Nah kenapa kita ketemukan kasus karena kita kan ngejar, nyari. Jadi kalau ada sesuatu itu bukan warungnya, bukan rumahnya bukan institusinya yang kita cabut, kita tracking, nah itu yang bener. Di pasar bukan pasarnya yang ditutup penyakitnya yang dicari,” kata dia.
Rahmat mengemukakan, Pemkot Bekasi akan mengevaluasi strategi pelaksanaan CFD. Titik test rapid di area CFD akan diperbanyak. Pada CFD pekan lalu, Pemkot hanya menyiapkan satu titik test rapid.
Pemkot juga akan menurunkan tim Kowar dari Dinas Perhubungan dan Satuan Polisi Pamong Praja untuk megingatkan pengunjung agar menerapkan protokol kesehatan di area CFD.
https://megapolitan.kompas.com/read/2020/07/22/18323911/2-pengunjung-car-free-day-bekasi-dinyatakan-positif-covid-19