“Tetap lanjut, jadi sekarang begini, warga kita ketemukan di klaster keluarga. Kan bukan rumahnya yang kita tutup tetapi penyakitnya yang kita cari,” kata Rahmat di Bekasi, Rabu (22/7/2020).
Rahmat mengatakan, Pemkot Bekasi akan lebih gencar mencari kasus Covid-19 di area CFD.
Misalnya dengan memperbanyak titik rapid test di area CFD. Sebab, saat CFD pekan lalu Pemkot Bekasi hanya membuka satu posko pemeriksaan Covid-19.
“Nah kenapa kami ketemukan kasus karena kan kami yang kejar, cari. Jadi kalau ada sesuatu itu bukan warungnya, bukan rumahnya, bukan institusinya yang kita cabut, kita tracking, nah itu yang benar. Di pasar bukan pasarnya yang ditutup penyakitnya yang dicari,” ujar dia.
Ia juga mengatakan, Pemkot juga akan melakukan sejumlah evaluasi strategi pelaksanaan CFD tersebut untuk mencegah penyebaran kasus Covid-19.
Misalnya, Pemkot juga akan menurunkan tim Kowar dari Dinas Perhubungan dan Satuan Polisi Pamong Praja untuk megingatkan pengunjung menjaga protokol kesehatan di area CFD.
Dengan begitu, ia berharap pengunjung CFD mengikuti protokol pencegahan Covid-19 yang telah dibuat oleh Pemkot.
Sebelumnya, Pemerintah Kota Bekasi mengumumkan, dua orang pengunjung car free day (CFD) pada hari Minggu (19/7/2020) lalu positif Covid-19.
Data tersebut didapat dari hasil swab test terhadap enam orang pengunjung CFD yang reaktif saat dilakukan rapid test pada Minggu itu.
Ada delapan orang yang hasil rapid test-nya reaktif pada CFD hari Minggu lalu. Namun hasil tes swab dua orang lainnya belum keluar.
https://megapolitan.kompas.com/read/2020/07/22/21192151/2-orang-positif-covid-19-pemkot-bekasi-pastikan-kembali-gelar-cfd-pekan