JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta Syafrin Liputo mengatakan, pantauan hari pertama pelaksanaan ganjil genap kendaraan pribadi cenderung kondusif.
Menurut dia, meski ada pembelakuan ganjil genap namun penggunaan transportasi umum juga tidak melonjak.
Hal ini berpatokan pada data penumpang transjakarta yang hanya mengalami sedikit kenaikan dibandingkan pada hari Senin (27/7/2020) lalu.
"Di angkutan umum tidak ada kenaikan yang signifikan. Karena berdasarkan data yang kami dapatkan, pada pagi hari Senin lalu jumlah penumpang Transjakarta dari pukul 05.00 sampai 09.00 itu 91.300. Nah hari ini di periode yang sama angkanya 91.450 sekian, artinya angkanya naik sedikit," ucap Syafrin saat dihubungi, Senin (3/8/2020).
Dengan adanya pemberlakuan kembali ganjil genap, Syafrin mengaku Pemprov DKI Jakarta juga telah mengantisipasi dengan menyediakan tambahan 25 persen bus.
"Kami sudah menyiapkan antisipasi dengan penyediaan tambahan 25 persen jumlah bus yang sebelumnya beroperasi di 10 koridor transjakarta. Artinya jumlah bus memadai," tuturnya.
Dari segi volume kendaraan pribadi pun, kata dia, lalu lintas terpantau lancar di sejumlah wilayah.
"Secara hitungan sedang dihitung. Tapi tadi saya keliling dari timur lalu ke selatan, itu terlihat volume lalin cukup lancar," tambah Syafrin.
Diketahui, Pemprov DKI Jakarta kembali memberlakukan sistem pembatasan kendaraan bermotor berdasarkan nomor polisi ganjil dan genap mulai hari ini, Senin (3/8/2020).
Dengan demikian, sesuai aturan, mobil dengan plat nomor akhir ganjil yang diizinkan melintas di kawasan tertentu di Jakarta.
Sistem ganjil genap berlaku di 25 ruas jalan Ibu Kota.
https://megapolitan.kompas.com/read/2020/08/03/17482021/hari-pertama-ganjil-genap-kadishub-klaim-tak-ada-lonjakan-penumpang