Salin Artikel

Kekhawatiran Wali Kota Tangerang soal Penularan Covid-19 dari Jakarta Jadi Kenyataan

TANGERANG, KOMPAS.com - Wali Kota Tangerang Arief R Wismansyah pada 27 Juli lalu sempat mengungkapkan rasa khawatir akan terjadinya penularan Covid-19 dari warganya yang beraktivitas di Jakarta.

Arief mengaku riskan dengan pertumbuhan kasus Covid-19 di Jakarta, yang merupakan tempat beraktivitas warga Kota Tangerang untuk mencari nafkah.

"Kita enggak ingin seperti di awal masyarakat Tangerang banyak tertular dari wilayah Jakarta karena beraktivitas di Jakarta," tutur dia 27 Juli lalu.

Memasuki akhir Juli, tepatnya 31 Juli 2020, kasus Covid-19 tiba-tiba melonjak. Terhitung ada 17 kasus baru Covid-19 di Kota Tangerang yang terdata hari itu.

Kasus tersebut merupakan kasus tertinggi pada bulan Juli. Sebelumnya kasus baru tertinggi pada bulan Juli terjadi pada 2 Juli lalu dengan kasus Covid-19 yang baru sebanyak 12 kasus.

Lonjakan kasus baru itu ternyata tidak lain dipicu dari aktivitas masyarakat Kota Tangerang yang bekerja di Jakarta.

"Kasus perkantoran dilaporkan dari DKI Jakarta, jadi 15 dari DKI," kata dia dalam keterangan suara diterima Kompas.com, Senin (3/8/2020).

Kasus Covid-19 yang bermula dari DKI Jakarta itu kemudian meluas. Setidaknya ada 14 kasus baru dalam dua hari terakhir sejak lonjakan kasus tertinggi diumumkan.

Arief mengatakan, penyebabnya tak lain adalah kontak erat dari mereka yang tertular di DKI Jakarta.

"Dia ke rumah, (dari) kantor dia nularin," tutur Arief.

Akibat lonjakan kasus tersebut, Arief mengatakan positifity rate Covid-19 di Kota tangerang meningkat.

Dari minggu lalu angka positifity rate Covid-19 di Kota Tangerang hanya 0,1 persen, kini menjadi 3,9 persen.

Coba pengobatan plasma darah

Arief Wismansyah mengaku akan mengkaji lebih detail pengobatan plasma darah untuk Covid-19.

Hal tersebut, kata Arief, dilakukan untuk memberikan pelayanan kepada pasien Covid-19 yang semakin tinggi di Kota Tangerang.

"Kita akan undang ahli, kita kaji plasma darah ini," ujar Arief.

Arief mengatakan dirinya sudah berdiskusi dengan petinggi TNI terkait penanganan pasien Covid-19 di Secapa TNI Angkatan Darat Bandung, Jawa Barat.

Ada banyak pasien sembuh di klaster Secapa TNI AD, dan kesembuhan banyak diperoleh dari pengobatan plasma darah.

"(Dari ribuan kasus) kasus sekarang tinggal ratusan itu dengan plasma darah," tutur Arief.

Selain mengundang ahli, Arief juga akan berkomunikasi dengan dokter yang menangani kasus Covid-19 di Secapa untuk meminta solusi dari pengobatan Covid-19 di Kota Tangerang.

Maksimalkan peran penyembuhan

Arief mengatakan saat ini angka kesembuhan di kota Tangerang tinggi 83.7 persen.

Selain mendalami pengobatan plasma darah, Arief mengatakan sudah menginstruksikan Dinas Kesehatan Kota Tangerang untuk melakukan perawatan pasien Covid-19 dengan maksimal.

"Dinkes instruksikan agar memberikan terapi terbaik agar cepat pulih, ini bagian dari upaya kita sehingga proses recovery lebih cepat," tutur Arief.

Seperti diketahui kasus Covid-19 di Kota Tangerang per tanggal 2 Agustus 2020 sudah mencapai 599 kasus.

Dari kasus tersebut terdapat 36 pasien dinyatakan meninggal dunia, 492 pasien sembuh dan 70 pasien masih dalam perawatan.

https://megapolitan.kompas.com/read/2020/08/03/18442231/kekhawatiran-wali-kota-tangerang-soal-penularan-covid-19-dari-jakarta

Terkini Lainnya

Polisi Pernah Tolak Laporan Pelecehan yang Diduga Dilakukan Eks Ketua DPD PSI Jakbar Saat Masa Kampanye

Polisi Pernah Tolak Laporan Pelecehan yang Diduga Dilakukan Eks Ketua DPD PSI Jakbar Saat Masa Kampanye

Megapolitan
Sopir Truk Biang Kerok Kecelakaan Beruntun di GT Halim Utama Ternyata Masih di Bawah Umur

Sopir Truk Biang Kerok Kecelakaan Beruntun di GT Halim Utama Ternyata Masih di Bawah Umur

Megapolitan
Senangnya Alif Ikut Pesantren Kilat di Kapal Perang, Bisa Lihat 'Sunset'

Senangnya Alif Ikut Pesantren Kilat di Kapal Perang, Bisa Lihat "Sunset"

Megapolitan
Tersangka Kecelakaan Beruntun di GT Halim Temperamental, Polisi Minta Bantuan KPAI dan Psikolog

Tersangka Kecelakaan Beruntun di GT Halim Temperamental, Polisi Minta Bantuan KPAI dan Psikolog

Megapolitan
Keluarga Pelaku Penyebab Kecelakaan Beruntun di GT Halim Utama Telah Dihubungi Polisi untuk Pendampingan

Keluarga Pelaku Penyebab Kecelakaan Beruntun di GT Halim Utama Telah Dihubungi Polisi untuk Pendampingan

Megapolitan
Dibawa Kabur dari Setiabudi, Mobil Patroli Polisi Ditemukan di Kemayoran

Dibawa Kabur dari Setiabudi, Mobil Patroli Polisi Ditemukan di Kemayoran

Megapolitan
Menilik Padi Apung Waduk Elok Cakung, Solusi untuk Sawah Kebanjiran

Menilik Padi Apung Waduk Elok Cakung, Solusi untuk Sawah Kebanjiran

Megapolitan
Sopirnya di Bawah Umur, Pemilik Truk Penyebab Kecelakaan Beruntun di GT Halim Utama Bakal Diperiksa Polisi

Sopirnya di Bawah Umur, Pemilik Truk Penyebab Kecelakaan Beruntun di GT Halim Utama Bakal Diperiksa Polisi

Megapolitan
Polisi Belum Tahan Sopir Truk Penyebab Kecelakaan Beruntun di GT Halim Utama

Polisi Belum Tahan Sopir Truk Penyebab Kecelakaan Beruntun di GT Halim Utama

Megapolitan
Mobil Patroli Polisi di Jakarta Selatan Dibawa Kabur Jambret yang Sedang Diamankan

Mobil Patroli Polisi di Jakarta Selatan Dibawa Kabur Jambret yang Sedang Diamankan

Megapolitan
Polisi Masih Dalami Motif Oknum Sopir Grab Culik dan Peras Penumpang

Polisi Masih Dalami Motif Oknum Sopir Grab Culik dan Peras Penumpang

Megapolitan
Momen Peserta Sanlat Ekspresi Baznas Diminta “Push Up” Karena Ketiduran saat Ada Seminar

Momen Peserta Sanlat Ekspresi Baznas Diminta “Push Up” Karena Ketiduran saat Ada Seminar

Megapolitan
Polisi Amankan 1 Mobil sebagai Barang Bukti Kasus Pemerasan yang Dilakukan Sopir Grab

Polisi Amankan 1 Mobil sebagai Barang Bukti Kasus Pemerasan yang Dilakukan Sopir Grab

Megapolitan
Jadwal Buka Puasa di Tangerang Hari Ini, 29 Maret 2024

Jadwal Buka Puasa di Tangerang Hari Ini, 29 Maret 2024

Megapolitan
Jadwal Buka Puasa di Depok Hari Ini, Jumat 29 Maret 2024

Jadwal Buka Puasa di Depok Hari Ini, Jumat 29 Maret 2024

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke