Hal tersebut disampaikan oleh Kepala Satuan Lalu Lintas Polres Metro Depok Kompol Erwin Aras Genda.
"Evaluasinya adalah Kota Depok menjadi penyumbang terbesar pelanggaran yang ada di wilayah DKI Jakarta dan sekitarnya," kata Erwin pada Selasa (4/8/2020).
"Kebanyakan pelanggaran didominasi oleh melawan arus, sekitar 1.600 pelanggaran," ujar dia.
Total, ada sekitar 7.200 pelanggaran yang terjaring Operasi Patuh Jaya di Depok hingga hari ini. Sekitar 4.600 pelanggaran berakhir teguran, sementara 2.600 sisanya berakhir penilangan.
Erwin berujar, perilaku berkendara melawan arus di Depok paling banyak ditemui di Jalan Raya Bogor, tepatnya dekat gerbang tol Cisalak 1.
Selain itu, pemotor melawan arus juga banyak ditemui di Jalan Raya Nusantara, di mana kebanyakan pelanggar merupakan kalangan ibu-ibu sepulang dari pasar.
Sementara itu, di bilangan Tole Iskandar dan Margonda Raya yang terbilang akses cukup ramai di Depok, jumlah pelanggaran tak seberapa.
"Selain didominasi oleh pengendara melawan arus lalu lintas, pelanggaran kedua terbanyak adalah pemotor tidak menggunakan helm. Kemudian ada pelanggaran lainnya termasuk pengendara tidak mengenakan sabuk pengaman, berkendara menggunakan handphone, dan sebagainya," jelas Erwin.
"Ini menjadi evaluasi kami selama Operasi Patuh Jaya," imbuhnya.
https://megapolitan.kompas.com/read/2020/08/04/19490391/operasi-patuh-jaya-2020-depok-sumbang-pelanggar-lalu-lintas-terbanyak