Pasalnya, persentase kasus positif itu melebihi batas toleransi yang ditetapkan WHO, yakni tidak melebihi lima persen.
Sementara jumlah akumulatif pasien positif Covid-19 di Jakarta hingga Rabu (5/8/2020) kemarin telah mencapai 23.266 orang.
"Dalam seminggu terakhir (positivity rate) mencapai 7,4 persen. Artinya itu menjadi warning untuk kita semua bahwa positivity rate di DKI meningkat," kata Widyastuti dalam webinar melalui Zoom, Kamis.
Ia menegaskan, Pemprov DKI tak bisa bergerak sendiri untuk menurunkan angka positivity rate tersebut. Angka tersebut didapat dari pemeriksaan Covid-19 secara masif yang dilakukan Pemprov DKI.
Pemprov DKI membutuhkan dukungan dari kota-kota penyangga yakni Bogor, Depok, Bekasi, Tangerang, dan Tangerang Selatan guna melakukan pemeriksaan Covid-19 secara masif.
Widyastuti menambahkan, orang-orang beraktivitas di Jakarta berasal dari kota-kota penyangga juga.
"Yang menjadi kendala utama adalah bagaimana kita mensinergikan Jakarta bersama dengan Bodetabek karena tidak mungkin Jakarta bergerak sendiri," ujar Widyastuti.
"Dengan upaya testing kami yang luar biasa tanpa dibarengi dukungan dari tetangga kita, itu akan menyulitkan kita karena tidak akan selesai-selesai," lanjut dia.
https://megapolitan.kompas.com/read/2020/08/06/12224671/positivity-rate-jakarta-74-persen-dki-butuh-dukungan-wilayah-penyangga