KEPULAUN SERIBU, KOMPAS.com - Warga di Pulau Pari, Kepulauan Seribu dikejutkan dengan adanya gumpalan minyak hitam yang sudah padat tercecer di pinggir pantai.
Setelah ditelusuri, nyatanya bukan hanya di Pulau Pari saja, hal sama juga ditemukan di Pulau Untung Jawa dan Pulau Tidung. Gumpalan minyak mencemari lingkungan sekitar.
Kepala Suku Dinas Lingkungan Hidup Kepulauan Seribu Djoko Rianto Budi menduga bahwa gumpalan tersebut berasal dari bahan bakar minyak (BBM) yang tidak sengaja tertumpah dan terbawa dari tengah laut ke pinggir pantai.
Berikut fakta-fakta terkait keberadaan gumpalan minyak.
1. Gumpalan minyak membeku di beberapa pulau
Djoko menjelaskan awal kemunculan gumpalan minyak terjadi pada Senin (10/8/2020) lalu.
Bukan hanya di Pulau Pari, gumpalan minyak juga menyebar hingga di Pulau Tidung dan Untung Jawa.
Namun, di dua pulau tersebut volume gumpalan minyak tidak sebanyak di Pulau Pari.
"Kan sebetulnya tidak hanya ada di Pulau Pari, ini ada di Pulau Tidung ada di Pulau Untung Jawa kalau di Tidung sama Untung Jawa enggak sebanyak di Pulau Pari kayak spot-spot gitu saja. Itu sebetulnya sudah muncul di hari Senin kemarin," kata Djoko saat dikonfirmasi, Selasa (11/8/2020).
Bahkan, di Pulau Pari, terdapat gumpalan minyak hinggal 2 kilometer di pinggir pantai. Akibat gumpalan ini, air laut tercemar.
2. 380 karung gumpalan minyak dikumpulkan
Masyarakat tinggal di pinggir pantai dan mengetahui kejadian ini langsung bergegas mengumpulkan gumpalan.
Dengan dibantu petugas PPSU dan dari Sudin LH, warga berhasil mengumpulkan 380 karung berisi gumpalan minyak berwarna hitam.
"Itu (tumpahan minyak padat) ditangani temen-teman PJLP sama masyarakat, saat ini sudah terkumpul kurang lebih 380 karung," kata Djoko.
Rata-rata berat per karung mencapai 15 kilogram hingga 20 kilogram.
Tumpahan minyak padat yang sudah ada dalam karung dikumpulkan di satu tempat.
3. Ambil sampel untuk diteliliti
Pihak Sudin LH sudah mengambil beberapa sampel gumpalan minyak untuk diteliti di laboratorium Dinas LH.
Kerja sama dengan pihak Pertamina, Sudin LH nantinya akan meneliti kandungan dalam gumpalan minyak tersebut.
"Ya tadi kami sudah ajukan permohonan ke Pertamina Hulu Energi Offshore Southeast Sumatera (PHE OSES) agar bisa saling kerja sama terkait dengan penanganan di lapangan, dan analisis laboratorium. Di samping kami sudah ambil sampel untuk bawa ke laboratoriun Dinas Lingkungan Hidup," kata Djoko.
4. Diduga berasal dari kapal yang melintas
Djoko mengatakan dugaan sementara sumber gumpalan minyak berasal dari kapal-kapal yang melintas di sekitar perairan Kepulauan Seribu khususnya di Pulau Pari.
"Karena buat lalu-lalang kapal ada kemungkinan kapal yang bahan bakar minyak (BBM) bocor, kemudian mungkin ada kapal yang mencuci galanganya di tengah laut atau apa gitu," kata Djoko.
Dari tengah laut, tumpahan minyak mengeras dan akhirnya terbawa hingga ke pinggir pantai.
https://megapolitan.kompas.com/read/2020/08/12/07393231/fakta-dan-temuan-gumpalan-minyak-cemari-perairan-di-pulau-pari