JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Gubernur DKI Jakarta, Ahmad Riza Patria atau akrab disapa Ariza mengatakan, angka kematian akibat Covid-19 di Jakarta lebih rendah dibanding angka kematian nasional.
Ariza menyampaikan, Pemprov DKI berkomitmen untuk melakukan pemeriksaan PCR secara masif. Tujuannya adalah melacak keberadaan pasien Covid-19 sehingga tidak menyebarkan virus corona kepada orang lain.
"Kami sangat bersyukur sekalipun ada angka penyebaran di DKI Jakarta ini, angka kematiannya kecil ya, jauh dari angka kematian nasional, jadi 3,6 persen ya. Sementara angka nasional sudah jauh lebih tinggi ya," kata Ariza saat dikonfirmasi, Kamis (13/8/2020).
Tak hanya itu, Ariza menyebut tingkat kesembuhan pasien Covid-19 di Ibu Kota cukup tinggi. Terakhir per Rabu kemarin, dari 27.242 pasien positif Covid-19, sebanyak 17.349 orang dinyatakan telah sembuh, 968 orang meninggal dunia, dan 8.925 orang masih dirawat atau isolasi.
"Alhamdulillah angka yang sembuh sangat besar sekali, signifikan. Kemudian sebaliknya yang angka meninggal kecil," ujar Ariza.
"Mudah-mudahan pertanda yang baik dengan upaya kita selama ini. Sebab Jakarta termasuk provinsi yang baik dalam penanganan Covid-19," lanjutnya.
Adapun, masa perpanjangan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) transisi akan berakhir 13 Agustus 2020 hari ini. Menurut Ariza, Pemprov DKI berencana kembali memperpanjang PSBB transisi selama 14 hari.
Pertimbangannya adalah masih tingginya kasus positif Covid-19 di Ibu Kota.
"(Alasan diperpanjang) karena masih cukup tinggi angkanya (positif Covid-19). Akan diperketat, perkantoran, rumah sakit, semualah, tempat-tempat umum (pengawasan) ditingkatkan," kata Ariza.
https://megapolitan.kompas.com/read/2020/08/13/15353381/wagub-dki-kami-bersyukur-angka-kematian-covid-19-di-jakarta-kecil