Ia mengemukakan hal itu menyusul temuan struktur batu bata dan jendela dari zaman dulu di bawah stasiun itu.
Stasiun Bekasi tengah dalam proses revitaliasi oleh Kementerian Perhubungan (Kemenhub). Proses revitalisasi itu dimulai Desember 2019.
“Itu (pelestarian heritage Stasiun Bekasi) akan diterapkan karena sudah ada rekomendasi dari Bali Cagar Budaya Banten (BCBB). Ornamen-ornamen kayu, kanopi, dan arsitektur akan kembali dipakai Stasiun Bekasi Baru dan jendela itu akan dipakai lagi,” ujar Andhika kepada wartawan, Kamis (13/8/2020).
Ia mengemukakan, struktur bangunan Stasiun Bekasi yang lama akan dipertahankan dengan tampilan baru. Pengunjung yang melintas akan bisa mengetahui bagaimana sejarah Stasiun Bekasi.
“Itu (barang-barang dari periode lama di Stasiun Bekasi) akan kembali dipasang dengan struktur yang baru. Seperti apa nantinya kami harus koordinasi dengan cagar budaya,” kata Andhika.
Proses pembangunan proyek rel dwiganda atau double double track (DDT) Stasiun Bekasi sudah mencapai 40 persen.
Andhika Mardjuni menyampaikan, proyek DDT ditargetkan rampung pada akhir tahun 2021.
“Progres pengembangan Stasiun Bekasi sudah 40 persen termasuk pengadaan barang, misalnya struktur baja, lift, dan ekskalator. Kan sudah pabrikasi (dibuat di pabrik) tinggal pengiriman saja,” ujar Andhika.
Ia menambahkan, penemuan struktur bata yang diduga berusia tua di Stasiun Bekasi tak akan menghambat pembangunan proyek DDT.
“Tidak menghambat, bagaimana pun juga kami sama-sama dengan pemerintah ya. Jangan melupakan sejarah,” kata dia.
https://megapolitan.kompas.com/read/2020/08/13/20410581/kemenhub-janji-pertahankan-situs-sejarah-di-stasiun-bekasi