Seorang saksi di antaranya mengaku sempat berbicara dengan pelaku sebelum penembakan terjadi.
"Sempat ada saksi yang memang berbicara dengan para pelaku pada saat itu. Kemudian ada beberapa saksi yang melihat," ujar Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Yusri Yunus kepada wartawan di Polda Metro Jaya, Sabtu (15/8/2020).
Yusri menambahkan, penyidik sudah meminta keterangan keluarga korban untuk mengetahui apakah ada permasalahan dengan seseorang.
"Keterangan saksi dari pihak keluarga juga sama apakah ada kemungkinan motif-motif yang memang diketahui keluarga. Ini masih kita dalami semuanya," ucapnya.
Polisi merilis sketsa dua wajah pelaku berdasarkan penjelasan 10 saksi yang telah diperiksa penyidik.
Yusri menjelaskan, satu sketsa pelaku menggunakan topi dan masker merupakan eksekutor yang menembak mati korban.
Adapun ciri-cirinya berusia sekitar 35 tahun, berkulit putih, memiliki postur tubuh kurus dengan tinggi 160 sentimeter.
Sementara pelaku yang berperan sebagai joki memiliki ciri berusia sekitar 46 tahun, berkulit hitam, dan memiliki postur tubuh gemuk.
Polisi berharap masyarakat membantu yang mengetahui tentang kedua orang itu dapat menghubungi hotline 08118569696.
"Masyarakat yang tahu, bisa melaporkan ke hotline tersebut. Penyidik masih terus mengembangkan, mencari beberapa keterangan yang lain dan juga rekaman CCTV yang ada untuk lebih mengangkat atau membuat terang perkara ini," katanya.
Peristiwa penembakan itu terjadi pada Kamis (13/8/2020) siang.
Pria berinisial S (51) hendak pulang ke rumah untuk santap siang. Lokasi kantor berada tidak jauh dari rumah.
Dalam video rekaman CCTV, terlihat pelaku menggunakan topi dan jaket, serta masker datang menghampiri korban.
Pelaku yang sudah berhadapan dengan korban berpura-pura melewati dan berbalik arah. Saat itulah, pelaku mengarahkan senjata dan menembak ke bagian belakang kepala korban.
Namun, korban yang saat itu masih sadar mencoba berlari dan dikejar pelaku. Korban kembali ditembak hingga tewas di lokasi.
Di lokasi kejadian, polisi menemukan lima selongsong peluru.
Hasil visum di Rumah Sakit Polri, Kramat Jati, menunjukan korban mengalami luka tembak sebanyak lima kali pada bagian badan dan kepala.
"Tiga mengenai dada dan perut, satu sempat tembusan dan dua ini mengenai kepalanya," kata Yusri.
Polisi gabungan dari Polres Jakarta Utara dan Ditreskrimum Polda Metro Jaya, masih melakukan penyelidikan terhadap kasus tersebut.
https://megapolitan.kompas.com/read/2020/08/15/16134371/polisi-ada-saksi-yang-sempat-bicara-dengan-penembak-pengusaha-di-kelapa