BOGOR, KOMPAS.com - Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor, Jawa Barat, tengah mewaspadai penularan Covid-19 dari klaster keluarga (rumah tangga).
Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Kota Bogor mencatat, setidaknya ada 43 keluarga yang menjadi sumber penularan Covid dan telah menulari 157 orang dari total jumlah kasus positif di Kota Hujan.
Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Bogor Sri Nowo Retno mengatakan, klaster keluarga menjadi penyumbang terbanyak kasus positif dengan jumlah persentase sebesar 31,9.
Secara rinci, Retno menyampaikan, ada sembilan klaster penyebaran kasus Covid-19 di wilayahnya.
Selain klaster keluarga, sambung Retno, ada klaster imported case (luar kota) yang berada di urutan kedua penyumbang kasus positif Covid dengan 25,8 persen.
"Beberapa hari terakhir terjadi penambahan kasus per harinya di atas 10 kasus. Ini harus diwaspadai betul," kata Retno, Senin (24/8/2020).
Selanjutnya, sambung Retno, sebesar 15,2 persen penyebaran kasus Covid berasal dari non-klaster. Sementara, klaster fasilitas kesehatan (faskes) berada dalam urutan keempat dengan 11,8 persen.
Kelima, klaster perkantoran dengan 5,5 persen. Keenam, klaster keagamaan 4,4 persen.
"Ketujuh, klaster pusat perbelanjaan dengan 2,8 persen. Kedelapan, klaster pasar tradisional 1,6 persen. Terakhir, klaster transportasi sebesar 0,6 persen," ungkapnya.
Retno mengungkapkan, meningkatnya kasus Covid-19 di Kota Bogor disebabkan karena tingginya aktivitas masyarakat, terutama di wilayah-wilayah yang berisiko.
Dia pun mengimbau masyarakat yang telah melakukan kegiatan atau bekerja dari luar untuk tidak melakukan interaksi dengan keluarganya terlebih dahulu sebelum membersihkan diri.
"Dari luar masuk ke rumah, kita ini tidak tahu membawa virus atau tidak, misalkan. Makanya tetap harus bersih-bersih, ganti baju, jangan langsung berinteraksi dengan keluarga," tutur dia.
https://megapolitan.kompas.com/read/2020/08/24/16572681/319-persen-kasus-covid-di-bogor-berasal-dari-klaster-keluarga