Salin Artikel

Road Bike Masuk Tol, Pesepeda: Hanya Akomodir Sebagian Kecil Pengguna

Jalan tol dianggap berbahaya untuk jalur pesepeda jenis road bike dan tak sesuai dengan kebutuhan pesepeda di ibu kota.

“Saya tidak tahu apa urgensi dibukanya sebagian jalur tol cuma beberapa kilometer pun hanya demi mengakomodir sebagian kecil pengguna,” kata pesepeda sekaligus mantan Sekjen Ikatan Sepeda Sport Indonesia DKI Jakarta Periode 2015-2017, Inu Febiana saat dihubungi, Kamis (27/8/2020) sore.

Menurut dia, ada ancaman kecelakaan jika menggunakan jalan tol untuk jalur sepeda pesepeda road bike.

Pesepeda road bike yang tergolong atlet pun tercatat sering mengalami kecelakaan.

“Padahal mereka para atlet yang sudah sangat paham keamanan bersepeda dan sangat terlatih di jalanan. Dan jalur sependek itu di tol, bersinggungan dengan kendaraan berkecepatan tinggi, dijaga cuma pakai cone? Bercanda!” kata dia.

Menurut Inu, pengguna road bike di jalanan Jakarta didominasi klub dan sebagian kecil atlet (pelatda/pelatnas) dan pesepeda baru yang ikut berlatih dengan mereka.

Ia mengatakan, pengguna sepeda terbanyak di Jakarta justru bukan pengguna road bike.

Pengguna sepeda di Jakarta umumnya dari jenis mountain bike, sepeda lipat touring.

“Dan tujuannya beragam, mulai dari sekadar olahraga, bersenang-senang, transportasi, hingga berdagang. Tentu perlu data lebih akurat. Kebetulan saya tak punya,” tambah Inu.

Pesepeda road bike asal Jakarta Selatan, Diknol mengatakan penggunaan jalan tol untuk pesepeda road bike itu berbahaya.

Hembusan angin dari mobil yang lewat di jalan tol akan membuat pesepeda oleng.

“Saya pribadi seram. Karena kena angin itu bahaya namanya side wind apalagi frame karbon. Jalan tol itu bukan peruntukannya buat pesepeda,” kata Diknol saat ditemui di Bintaro, Jakarta, Kamis (27/8/2020) sore.

Jika jalan tol ingin digunakan sebagai jalur pesepeda road bike, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta harus mensterilkan dan membuat rekayasa arus lalu lintas.

Rencana penggunaan jalan tol untuk pesepeda mesti dikaji dengan matang agar tak membahayakan pesepeda road bike.

“Kalau di jalan tol, itu bayangan kan ramai ada mobil yang lewat,” kata Diknol.

Diketahui, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengajukan permohonan kepada Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) untuk memanfaatkan ruas jalan tol lingkar dalam bagi pesepeda.

Dalam surat yang dikirimkan pada 11 Agustus 2020 itu tertulis, bahwa terjadi peningkatan volume pesepeda setiap minggunya, dengan volume tertinggi pada minggu ketujuh atau dari tanggal 20 sampai dengan tanggal 26 Juli 2020 sebanyak 82.380 pesepeda.

"Berkenaan dengan hal tersebut, mohon kiranya Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat dapat memberikan izin pemanfaatan 1 ruas jalan Tol Lingkar Dalam Jakarta (Cawang-Tanjung Priok) sisi Barat sebagal lintasan road bike guna mengakomodir pengguna sepeda pada setiap hari Minggu pukul 06.00-09.00," bunyi surat tersebut.

Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta Syafrin Liputo mengatakan, bila dikabulkan, jalur tol dalam kota hanya dikhususkan untuk sepeda road bike.

"Bukan sepeda biasa. Namanya road bike. Jadi menyiapkan satu jalur sendiri untuk jalur sepeda sementara untuk road bike," kata Syafrin.

Satu ruas tol tersebut bakal berada di tol dalam kota khususnya arah Kebon Nanas hingga Tanjung Priok dengan panjang sekitar 10 km hingga 12 km.

https://megapolitan.kompas.com/read/2020/08/27/21521621/road-bike-masuk-tol-pesepeda-hanya-akomodir-sebagian-kecil-pengguna

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke