Salin Artikel

Politisi PDI-P Nilai Wacana Peniadaan Isolasi Mandiri di DKI Tidak Tepat, Mengapa?

JAKARTA, KOMPAS.com - Anggota Fraksi PDI-Perjuangan DPRD DKI Jakarta Gilbert Simanjuntak menilai wacana Pemerintah Provinsi DKI Jakarta untuk meniadakan isolasi mandiri bukan keputusan yang tepat.

Menurut dia, hal tersebut bisa menjadi beban tenaga kesehatan karena sebagian besar pasien Covid-19 adalah orang tanpa gejala (OTG) yang tidak terlalu membutuhkan perawatan.

"Karena banyak yang OTG dan sebagian sakitnya ringan dan tidak butuh perawatan. Beban tenaga medis menjadi sangat berat. Kejenuhan dan kelelahan tenaga medis sangat penting, ibarat pasukan yang bertempur selama 6 bulan tanpa henti," kata Gilbert dalam pesan singkatnya, Kamis (3/9/2020).

Ia menilai isolasi mandiri yang telah dilakukan sejak awal pandemi Covid-19 cukup berhasil. Namun, justru naik drastis saat pembatasan sosial berskala besar (PSBB) memasuki fase transisi.

"Saat awal wabah, isolasi mandiri berhasil. Ternyata kenaikan kasus yang bermakna atau signifikan sejak PSBB transisi," ucap dia.

Anggota Komisi B ini berpendapat, tindakan terbaik adalah tetap memberlakukan isolasi mandiri dengan pengawas dari pengurus RT dan RW.

"Tindakan terbaik adalah menerapkan wajib bermasker total selama 2 minggu, di dalam rumah dan di luar. Kalau mau lepas masker, jaga jarak 2 meter dari orang sekitar. Ini membutuhkan tenaga pengawas yang banyak dan berada di lokasi selama 2 minggu," ujar Gilbert.

Sebagaimana diketahui, Pemprov DKI Jakarta saat ini tengah menyiapkan regulasi agar seluruh pasien Covid-19 bisa diisolasi di Rumah Sakit maupun tempat yang disediakan pemerintah.

Dengan begitu, nantinya tidak akan ada isolasi mandiri bagi pasien Covid-19, meski hanya bergejala ringan atau tanpa gejala.

"Selama ini yang dianjurkan untuk melakukan isolasi di fasilitas milik pemerintah adalah mereka yang tinggal di permukiman padat. Ke depan semua akan diisolasi di fasilitas milik pemerintah dengan begitu kita akan bisa insya Allah memutus mata rantai secara lebih efektif," ujar Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.

Ia menjelaskan, orang yang positif terpapar Covid-19 tetapi tidak memiliki gejala akan diisolasi di Wisma Atlet, Kemayoran, Jakarta Pusat.

Hal itu juga telah disepakati bersama Presiden RI Joko Widodo.

"Kemarin ketika kami berbicara dengan Bapak Presiden, kami sampaikan bahwa orang-orang tanpa gejala akan diisolasi di Wisma Atlet dan itu sudah disepakati sehingga kami akan laksanakan," tuturnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta Widyastuti berujar, untuk pasien yang memiliki gejala sedang dan berat Covid-19 akan dirawat di RS.

"Untuk yang (memiliki gejala) ringan bisa di Wisma Atlet, untuk yang (memiliki gejala) sedang dan berat itu baru dilakukan rumah sakit rujukan," kata Widya.

https://megapolitan.kompas.com/read/2020/09/03/22054381/politisi-pdi-p-nilai-wacana-peniadaan-isolasi-mandiri-di-dki-tidak-tepat

Terkini Lainnya

Bisakah Beli Tiket Masuk Ancol On The Spot?

Bisakah Beli Tiket Masuk Ancol On The Spot?

Megapolitan
Keseharian Galihloss di Mata Tetangga, Kerap Buat Konten untuk Bantu Perekonomian Keluarga

Keseharian Galihloss di Mata Tetangga, Kerap Buat Konten untuk Bantu Perekonomian Keluarga

Megapolitan
Kajari Jaksel Harap Banyak Masyarakat Ikut Lelang Rubicon Mario Dandy

Kajari Jaksel Harap Banyak Masyarakat Ikut Lelang Rubicon Mario Dandy

Megapolitan
Datang Posko Pengaduan Penonaktifkan NIK di Petamburan, Wisit Lapor Anak Bungsunya Tak Terdaftar

Datang Posko Pengaduan Penonaktifkan NIK di Petamburan, Wisit Lapor Anak Bungsunya Tak Terdaftar

Megapolitan
Dibacok Begal, Pelajar SMP di Depok Alami Luka di Punggung

Dibacok Begal, Pelajar SMP di Depok Alami Luka di Punggung

Megapolitan
Ketua DPRD DKI Kritik Kinerja Pj Gubernur, Heru Budi Disebut Belum Bisa Tanggulangi Banjir dan Macet

Ketua DPRD DKI Kritik Kinerja Pj Gubernur, Heru Budi Disebut Belum Bisa Tanggulangi Banjir dan Macet

Megapolitan
Rampas Ponsel, Begal di Depok Bacok Bocah SMP

Rampas Ponsel, Begal di Depok Bacok Bocah SMP

Megapolitan
“Semoga Prabowo-Gibran Lebih Bagus, Jangan Kayak yang Sudah”

“Semoga Prabowo-Gibran Lebih Bagus, Jangan Kayak yang Sudah”

Megapolitan
Ketua DPRD: Jakarta Globalnya di Mana? Dekat Istana Masih Ada Daerah Kumuh

Ketua DPRD: Jakarta Globalnya di Mana? Dekat Istana Masih Ada Daerah Kumuh

Megapolitan
Gerindra dan PKB Sepakat Berkoalisi di Pilkada Bogor 2024

Gerindra dan PKB Sepakat Berkoalisi di Pilkada Bogor 2024

Megapolitan
Anggaran Kelurahan di DKJ 5 Persen dari APBD, F-PKS: Kualitas Pelayanan Harus Naik

Anggaran Kelurahan di DKJ 5 Persen dari APBD, F-PKS: Kualitas Pelayanan Harus Naik

Megapolitan
Mobil Mario Dandy Dilelang, Harga Dibuka Rp 809 Juta

Mobil Mario Dandy Dilelang, Harga Dibuka Rp 809 Juta

Megapolitan
Jual Foto Prabowo-Gibran, Pedagang Pigura di Jakpus Prediksi Pendapatannya Bakal Melonjak

Jual Foto Prabowo-Gibran, Pedagang Pigura di Jakpus Prediksi Pendapatannya Bakal Melonjak

Megapolitan
Periksa Kejiwaan Anak Pembacok Ibu di Cengkareng, Polisi: Pelaku Lukai Tubuhnya Sendiri

Periksa Kejiwaan Anak Pembacok Ibu di Cengkareng, Polisi: Pelaku Lukai Tubuhnya Sendiri

Megapolitan
Fahira Idris Paparkan 5 Parameter Kota Tangguh Bencana yang Harus Dipenuhi Jakarta sebagai Kota Global

Fahira Idris Paparkan 5 Parameter Kota Tangguh Bencana yang Harus Dipenuhi Jakarta sebagai Kota Global

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke