Ahli epidemiologi Universitas Indonesia (UI) Pandu Riono menjelaskan, penerapan PSBB seperti awal pandemi Covid-19 dinilai tepat untuk mengendalikan penyebaran Covid-19 di Jakarta.
"Keputusan menerapkan kembali PSBB itu tepat sekali dan super tepat. Yang menolak PSBB ini berarti menganggap bahwa pandemi ini tidak real," kata Pandu, Kamis (10/9/2020).
Menurut dia, jika langkah pengetatan tersebut tidak segera diambil, dikhawatirkan peningkatan kasus Covid-19 akan terus terjadi.
Jika peningkatan terus terjadi, DKI Jakarta diprediksi akan kewalahan menangani pasien Covid-19 karena kapasitas rumah sakit tidak mampu lagi menampung pasien.
"Kalau PSBB diterapkan secara tepat dan akurat itu mampu menghentikan penularan dengan cepat," kata dia.
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan kemarin mengumumkan bahwa PSBB secara ketat akan diterapkan kembali mulai Senin depan.
"Tidak ada banyak pilihan bagi Jakarta, kecuali untuk menarik rem darurat sesegera mungkin," ujar Anies dalam konferensi pers yang disiarkan di kanal Youtube Pemprov DKI, Rabu malam.
Keputusan untuk menerapkan kembali PSBB terpaksa diambil karena mempertimbangkan beberapa hal. Mulai dari angka kematian akibat Covid-19 hingga ketersediaan tempat tidur di ruang isolasi dan ruang ICU yang semakin menipis di Jakarta.
https://megapolitan.kompas.com/read/2020/09/10/14534231/ahli-epidemiologi-nilai-langkah-anies-kembali-terapkan-psbb-total-sebagai