Salin Artikel

Pemkot Bogor Bentuk Tim Elang Antisipasi Pergerakan Warga Jakarta Saat PSBB

Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto mengatakan, pembatasan jam operasional atau aktivitas di sektor wisata dan rumah makan selama Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di DKI Jakarta bisa berdampak terhadap lonjakan jumlah pengunjung ke Kota Bogor.

Sebab itu, tugas Tim Elang nanti akan mengawasi untuk memastikan tidak ada pelanggaran protokol kesehatan di tempat-tempat publik seperti wisata dan restoran.

"Ada beberapa hal yang perlu kita antisipasi. Yang pertama adalah ditutupnya restoran dan tempat wisata di Jakarta. Karena ketika itu ditutup pasti ada kunjungan ke Bogor, baik di hari biasa, apalagi di weekend. Ini perlu diantisipasi," ungkap Bima, Rabu (16/9/2020).

Bima menuturkan, dalam tugasnya, Tim Elang melibatkan organisasi kepemudaan dan karang taruna yang disupervisi oleh TNI, Polri, dan Satpol PP Kota Bogor.

Mereka, kata Bima, akan berpatroli setiap hari memantau titik-titik kerumunan.

"Artinya seluruh titik-titik yang berpotensi terjadinya pelanggaran protokol kesehatan akan diawasi oleh tim ini," sebutnya.

Lanjut Bima, di masa Pembatasan Sosial Berskala Mikro dan Komunitas (PSMBK) Kota Bogor kali ini, pengetatan pengawasan protokol kesehatan akan lebih dikedepankan untuk menyesuaikan kebijakan PSBB di Ibu Kota.

Karena menurutnya, Pemkot Bogor tidak mungkin membatasi atau menghalangi warga dari Jakarta untuk datang ke Bogor.

"Itu tidak mungkin. Betul-betul tidak mungkin. Yang lebih memungkinkan adalah melakukan pengetatan pengawasan protokol kesehatan di tempat-tempat yang berpotensi untuk terjadi kerumunan," pungkas dia.

https://megapolitan.kompas.com/read/2020/09/16/13031381/pemkot-bogor-bentuk-tim-elang-antisipasi-pergerakan-warga-jakarta-saat

Terkini Lainnya

PDI-P Mulai Jaring Nama Cagub DKI, Ada Ahok, Basuki Hadimuljono hingga Andika Perkasa

PDI-P Mulai Jaring Nama Cagub DKI, Ada Ahok, Basuki Hadimuljono hingga Andika Perkasa

Megapolitan
KTP 8,3 Juta Warga Jakarta Bakal Diganti Bertahap Saat Status DKJ Berlaku

KTP 8,3 Juta Warga Jakarta Bakal Diganti Bertahap Saat Status DKJ Berlaku

Megapolitan
Jasad Perempuan Dalam Koper di Bekasi Alami Luka di Kepala, Hidung dan Bibir

Jasad Perempuan Dalam Koper di Bekasi Alami Luka di Kepala, Hidung dan Bibir

Megapolitan
Dukcapil DKI: Penonaktifan NIK Warga Jakarta Bisa Tekan Angka Golput di Pilkada

Dukcapil DKI: Penonaktifan NIK Warga Jakarta Bisa Tekan Angka Golput di Pilkada

Megapolitan
Polisi: Mayat Dalam Koper di Cikarang Bekasi Seorang Perempuan Paruh Baya Asal Bandung

Polisi: Mayat Dalam Koper di Cikarang Bekasi Seorang Perempuan Paruh Baya Asal Bandung

Megapolitan
Pembunuh Wanita di Pulau Pari Curi Ponsel Korban dan Langsung Kabur ke Sumbar

Pembunuh Wanita di Pulau Pari Curi Ponsel Korban dan Langsung Kabur ke Sumbar

Megapolitan
Keluarga Ajukan Rehabilitasi, Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen di BNN Jaksel

Keluarga Ajukan Rehabilitasi, Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen di BNN Jaksel

Megapolitan
Warga Duga Ada Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru Seharga Rp 50 Juta oleh Oknum Pengelola

Warga Duga Ada Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru Seharga Rp 50 Juta oleh Oknum Pengelola

Megapolitan
Pemprov DKI: Restorasi Rumah Dinas Gubernur Masih Tahap Perencanaan

Pemprov DKI: Restorasi Rumah Dinas Gubernur Masih Tahap Perencanaan

Megapolitan
Harga Bawang Merah Melonjak, Pedagang Keluhkan Pembelinya Berkurang

Harga Bawang Merah Melonjak, Pedagang Keluhkan Pembelinya Berkurang

Megapolitan
NIK Ratusan Ribu Warga Jakarta yang Tinggal di Daerah Lain Terancam Dinonaktifkan

NIK Ratusan Ribu Warga Jakarta yang Tinggal di Daerah Lain Terancam Dinonaktifkan

Megapolitan
Wakil Ketua DPRD Niat Bertarung di Pilkada Kota Bogor: Syahwat Itu Memang Sudah Ada...

Wakil Ketua DPRD Niat Bertarung di Pilkada Kota Bogor: Syahwat Itu Memang Sudah Ada...

Megapolitan
Saksi Sebut Hujan Tak Begitu Deras Saat Petir Sambar 2 Anggota TNI di Cilangkap

Saksi Sebut Hujan Tak Begitu Deras Saat Petir Sambar 2 Anggota TNI di Cilangkap

Megapolitan
PAN Sebut Warga Depok Jenuh dengan PKS, Imam Budi: Bagaimana Landasan Ilmiahnya?

PAN Sebut Warga Depok Jenuh dengan PKS, Imam Budi: Bagaimana Landasan Ilmiahnya?

Megapolitan
Ketika Kajari Jaksel Lelang Rubicon Mario Dandy, Saksi Bisu Kasus Penganiayaan D di Jaksel

Ketika Kajari Jaksel Lelang Rubicon Mario Dandy, Saksi Bisu Kasus Penganiayaan D di Jaksel

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke