Salin Artikel

Pemprov DKI Lacak Pejabat dan Pegawai yang Kontak dengan Sekda DKI Sebelum Meninggal

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Gubernur DKI Jakarta, Ahmad Riza Patria mengatakan, Pemprov DKI melakukan tracing terhadap pejabat serta pegawai Pemerintah Provinsi yang kerap kontak langsung dengan Sekretaris Daerah DKI Saefullah.

Pelacakan dilakukan untuk mencegah penularan Covid-19 di lingkungan Pemprov DKI semakin meluas.

Penelusuran pejabat yang sempat berkontak langsung dengan Saefullah dilaksanakan dengan menggunakan aplikasi Jakarta Kini (JAKI).

"Iya semua dilakukan lewat JAKI semua. Semua yang kontak dengan beliau semua di-tracing," ujar Ariza dalam rekaman suara yang diterima Kompas.com, Kamis (17/9/2020).

Tes swab pun bakal dilakukan secara bertahap setiap harinya di Pelayanan Kesehatan (Yankes) Dinas Kesehatan (Dinkes) DKI.

"Iya hari ini hertahap. Memang tiap hari ada swab untuk lingkungan pemprov DKI, rutin ya, setiap hari ada," tutur Ariza.

Ariza menduga, Saefullah terpapar Covid-19 pada Senin 7 September 2020 lalu saat rapat paripurna pertanggungjawaban Pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (P2APBD) Tahun Anggaran 2019. 

Seperti diketahui, Saefullah meninggal dunia pada Rabu (16/9/2020) siang karena Covid-19.

Saefullah meninggal pukul 12.55 WIB di Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat (RSPAD) Gatot Soebroto.

Sebelum dimakamkan, jenazah Saefullah dibawa menggunakan ambulans ke Balai Kota DKI untuk diberikan penghormatan terakhir.

Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta Widyastuti lalu mengungkapkan penyebab meninggalnya Saefullah karena shock sepsis irreversible dengan ARDS (Sindrom distres pernapasan akut) akibat Covid-19.

"Bapak Saefullah meninggal karena shock sepsis irreversible pada ARDS, yaitu infeksi berat pada jaringan paru dan seluruh sistem tubuh akibat infeksi Covid-19," ucap Widya dalam keterangannya, Rabu.

Gangguan tersebut membuat Saefullah gagal bernapas sehingga oksigen di dalam tubuh pun tidak memadai.

"Menyebabkan gagal bernapas yang tidak dapat diperbaiki dan tidak bisa terjadi pertukaran oksigen yang memadai," kata dia.

https://megapolitan.kompas.com/read/2020/09/17/20215161/pemprov-dki-lacak-pejabat-dan-pegawai-yang-kontak-dengan-sekda-dki

Terkini Lainnya

Polisi Sebut Api Pertama Kali Muncul dari 'Basement' Toko Bingkai 'Saudara Frame' Mampang

Polisi Sebut Api Pertama Kali Muncul dari "Basement" Toko Bingkai "Saudara Frame" Mampang

Megapolitan
Jasad Perempuan Ditemukan Tergeletak di Dermaga Pulau Pari, Wajahnya Sudah Hancur

Jasad Perempuan Ditemukan Tergeletak di Dermaga Pulau Pari, Wajahnya Sudah Hancur

Megapolitan
Pemadaman Kebakaran 'Saudara Frame' Mampang Masih Berlangsung, Arus Lalu Lintas Padat Merayap

Pemadaman Kebakaran "Saudara Frame" Mampang Masih Berlangsung, Arus Lalu Lintas Padat Merayap

Megapolitan
Terjebak Semalaman, 7 Jasad Korban Kebakaran 'Saudara Frame' di Mampang Berhasil Dievakuasi

Terjebak Semalaman, 7 Jasad Korban Kebakaran "Saudara Frame" di Mampang Berhasil Dievakuasi

Megapolitan
Meledaknya Alat Kompresor Diduga Jadi Penyebab Kebakaran Toko Bingkai di Mampang

Meledaknya Alat Kompresor Diduga Jadi Penyebab Kebakaran Toko Bingkai di Mampang

Megapolitan
Serba-serbi Warung Madura yang Jarang Diketahui, Alasan Buka 24 Jam dan Sering 'Video Call'

Serba-serbi Warung Madura yang Jarang Diketahui, Alasan Buka 24 Jam dan Sering "Video Call"

Megapolitan
7 Korban yang Terjebak Kebakaran di Toko Bingkai Mampang Ditemukan Meninggal Dunia

7 Korban yang Terjebak Kebakaran di Toko Bingkai Mampang Ditemukan Meninggal Dunia

Megapolitan
Runtuhnya Kejayaan Manusia Sampan yang Kini Dekat dengan Lubang Kemiskinan Ekstrem

Runtuhnya Kejayaan Manusia Sampan yang Kini Dekat dengan Lubang Kemiskinan Ekstrem

Megapolitan
Kondisi Terkini Kebakaran Saudara Frame Mampang, Api Belum Dinyatakan Padam Setelah 11 Jam

Kondisi Terkini Kebakaran Saudara Frame Mampang, Api Belum Dinyatakan Padam Setelah 11 Jam

Megapolitan
Anak-anak Belanjakan THR ke Toko Mainan, Pedagang Pasar Gembrong Raup Jutaan Rupiah

Anak-anak Belanjakan THR ke Toko Mainan, Pedagang Pasar Gembrong Raup Jutaan Rupiah

Megapolitan
Petantang-petenteng Sopir Fortuner yang Ngaku Anggota TNI: Bermula Pakai Pelat Dinas Palsu, Kini Terancam Bui

Petantang-petenteng Sopir Fortuner yang Ngaku Anggota TNI: Bermula Pakai Pelat Dinas Palsu, Kini Terancam Bui

Megapolitan
Polisi Usut Laporan terhadap Pendeta Gilbert Lumoindong atas Dugaan Penistaan Agama

Polisi Usut Laporan terhadap Pendeta Gilbert Lumoindong atas Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Asap Masih Mengepul, Damkar Belum Bisa Pastikan Kapan Pemadaman Toko Bingkai di Mampang Selesai

Asap Masih Mengepul, Damkar Belum Bisa Pastikan Kapan Pemadaman Toko Bingkai di Mampang Selesai

Megapolitan
Momen Lebaran, Pelanggan Borong Mainan sampai Rp 1 Juta di Pasar Gembrong Jatinegara

Momen Lebaran, Pelanggan Borong Mainan sampai Rp 1 Juta di Pasar Gembrong Jatinegara

Megapolitan
Tengah Malam, Api di Toko Bingkai Mampang Kembali Menyala

Tengah Malam, Api di Toko Bingkai Mampang Kembali Menyala

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke