Di sana masih banyak cafe yang mempersilakan pengunjung makan di tempat, tempat karaoke yang buka, bahkan bianglala yang berputar di malam hari.
Suasana ramai itu bahkan dapat dilihat di luar hari libur sekalipun seperti Rabu (23/9/2020) malam.
Dikutip dari Wartakotalive.com, tidak ada sedikit pun suasana Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) terlihat di Cengkareng Timur.
Jalan-jalan alternatif seperti Jalan Pintu Seng dan Jalan Bakti ramai sampai kerap menimbulkan kemacetan.
Pengendara motor memang sudah banyak yang taat memakai masker. Namun pejalan kaki dan pedagang di sisi kiri dan kanan jalan terlihat abai dengan protokol kesehatan.
Hal itu terlihat dari mereka yang jarang menggunakan masker bahkan tetap makan di tempat dan tidak mengindahkan protokol kesehatan.
Hal lebih parah terlihat di Jalan Royale Boulevard, Mutiara Taman Palem, Cengkareng Timur.
Di lokasi yang hanya berjarak 500 meter dari Rumah Sakit rujukan Covid-19 itu, hingar bingar pasar malam sangat terasa.
Bianglala yang terus berputar, hingga anak-anak meloncat di trampolin dapat dilihat di pasar rakyat tersebut.
Bahkan senandung-senandung di cafe-cafe karaoke tetap dapat didengar.
Pukul 20.00 WIB terlihat dua tempat karaoke aktif di Cengkareng, Timur. Tembok yang terbuat dari papan membuat suara pelantun lagu terdengar hingga keluar.
Bahkan di salah satu cafe ramai dikunjungi orang yang makan dan minum di tempat.
Meskipun lokasi meja memang di taruh di antara dua bangunan semi peramanen sehingga tidak terlihat mencolok.
Meki begitu banyak juga warung-warung yang terlihat tutup di pasar malam tersebut.
Beberapa warung yang buka juga terlihat sepi pengunjung.
Seorang pelaku usaha cafe yang tidak mau disebutkan namanya mengaku terpaksa kucing-kucingan tetap melayani makan di tempat meski PSBB total sudah berlaku sepekan.
"Kalau saya enggak ada pemasukan, memang pemerintah mau kasih makan keluarga saya," ujarnya ketus saat ditanyai.
Menurutnya, semenjak Pandemi Covid-19, penghasilannya juga sudah cukup berkurang dratis karena pengunjung yang tidak seramai dulu.
Terlebih saat ini, ia harus kerap kucing-kucingan dengan aparat setempat.
Lurah Cengkareng Timur Ardih Muhur tidak menampik fenomena pelanggaran PSBB tersebut.
Ia mengaku sudah kerap menertibkan para pedagang tersebut.
"Sudah sering (tertibkan), kami obrak-abrik, yah tetap saja karena mereka cari makan," ujarnya dikonfirmasi Rabu malam.
Meskipun Ardih mengakui, penertiban di PSBB total ini belum berjalan. Sebab penertiban terakhir dilakukannya dua pekan lalu.
"Alasan mereka setiap ditertibkan ya kondisi ekonomi lagi sulit karena pandemi Covid-19. Sehingga saya dilematis juga," jelasnya.
Diketahui Cengkareng Timur saat ini menjadi wilayah kelurahan dengan kasus tertinggi di Ibukota.
Tercatat ada 99 warga yang dinyatakan positif Covid-19. Wilayah itu juga merupakan lokasi rumah sakit rujukan Covid-19 yakni RSUD Cengkareng. (Warta Kota/Desy Selviany)
Artikel ini telah tayang di Wartakotalive dengan judul Semalam Arena Bermain Bianglala Tetap Berputar di Cengkareng Timur, Tidak Ada Suasana PSBB.
https://megapolitan.kompas.com/read/2020/09/24/20265521/ingar-bingar-bianglala-hingga-cafe-di-cengkareng-timur-zona-merah-covid