Namun, kata Rahmat, untuk saat ini dia belum menerima informasi berkait penemuan kasus positif Covid-19 yang disebabkan kerumunan di Kafe Broker.
"Kalau nanti kondisinya (ada yang positif Covid-19) nanti mah tidak usah disuruh (pasti di-swab)," ujar Rahmat kepada wartawan, Senin (28/9/2020).
Rahmat juga menegaskan bahwa Kafe Broker disegel sebagai bentuk sanksi dan memberikan efek jera pada pelaku usaha lantaran tidak mematuhi protokol kesehatan.
Adapun Kafe Broker disegel selama tiga hari, yakni mulai Minggu (27/9/2020) hingga Selasa (29/9/2020) besok.
Wali Kota yang akrab disapa Pepen juga telah meminta anak buahnya agar terus mengawasi aktivitas Kafe Broker setelah penyegelan dilakukan.
"Tentu pengawasannya dikendalikan oleh Kelurahan, Kecamatan dan Dinas terkait. Kan 2 per 3 dari relawan sudah turun (mengawasi protokol kesehatan)," kata dia.
Rahmat menyesali penyegelan di Kafe Broker. Diakuinya, sebagian besar pengunjung kafe tersebut berasal dari warga luar Bekasi.
Namun, selama warga tersebut menaati protokol kesehatan, Rahmat tak mempermasalahkannya.
"Kalau sekarang semuanya kami minta tutup, orang Jakarta ke sini kalau syaratnya terpenuhi enak dong kami, duit mereka masuk ke sini. Tetapi jangan seolah-olah bereuforia seolah-olah di Bekasi tidak ada ATHB (adaptasi tatanan hidup baru). Itulah yang kita sesalkan, harusnya (pengunjung) pakai masker, jaga jarak, sehingga sekarang kita segel (karena tak taati aturan protokol kesehatan)," tutur dia.
https://megapolitan.kompas.com/read/2020/09/28/17310151/walkot-bekasi-akan-tes-swab-karyawan-kafe-broker-jika-ditemukan-kasus