"Semua (pompa air) sudah kami persiapkan, antisipasi ini telah dilakukan setiap tahun," kata Wali Kota Tangerang, Arief Wismasyah, dalam keterangan tertulis, Selasa (29/9/2020).
Arief menjelaskan, selain pompa air, beberapa tandon air di titik yang dinyatakan berpotensi banjir sudah disiapkan. Pemerintah kota juga melakukan pengerukan lumpur di saluran dan sungai-sungai kecil yang berpotensi menghambat aliran air.
"Dinas PUPR sedang melakukann pengerukan secara masif setiap saluran, embung dan kali, ada 15 lokasi embung dan kali sepanjang 1.500 meter," ujar Arief.
Dia juga meminta Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Tangerang membuat standar operasional penanggulangan bencana banjir di masa pandemi Covid-19.
"Nanti BPBD akan buat SOP-nya terkait antisipasi penanggulangan banjir di tengah pandemi. Sekaligus lakukan simulasi di titik-titik yang berpotensi banjir," kata dia.
Wilayah Indonesia termasuk Jabodetabek saat ini memasuki masa peralihan musim atau pancaroba, dari musim panas ke musim hujan. Hal tersebut diungkapkan Kepala Subbid Peringatan Cuaca Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika Agie Wandala Putra, Rabu pekan lalu.
"Saat ini ketika kita baru memasuki masa peralihan sudah terdapat energi atmosfer yang cukup besar yang dapat membuat hujan memiliki intensitas tinggi," kata dia.
Agie mengatakan, intensitas hujan yang tinggi menyebabkan banjir di beberapa tempat termasuk Jabodetabek.
https://megapolitan.kompas.com/read/2020/09/29/13132391/antisipasi-banjir-kota-tangerang-siagakan-273-pompa-air