TANGERANG SELATAN, KOMPAS.com - Kasus pelecehan seksual remas payudara yang menimpa seorang pesepeda di kawasan Bintaro, Pondok Aren, Tangerang Selatan, Minggu (30/9/2020), belum menemukan titik terang.
Kanitreskrim Polsek Pondok Aren AKP Sumiran menjelaskan, pelaku kasus pelecehan terhadap seorang perempuan ketika bersepeda itu belum berhasil terungkap sampai saat ini karena minimnya petunjuk.
"Minim petunjuk. Belum ketahuan pelakunya. Motornya juga belum ketahuan identitasnya," ujar Sumiran ketika dihubungi Kompas.com, Rabu (30/9/2020).
Sumiran menyebut, pihaknya sudah mendatangi lokasi kejadian dan menyisir area sekitar untuk mencari kamera pemantau atau CCTV yang mungkin merekam peristiwa tersebut.
Namun, polisi tidak menemukan adanya CCTV di sekitar lokasi sehingga polisi kesulitan untuk mendapat petunjuk yang dapat mengungkap siapa pelaku pelecehan seksual itu.
"Kami sudah cek TKP, enggak ada CCTV di daerah situ. Belum ada petunjuk CCTV yang merekam peristiwa," kata dia.
Saat ini, kata Sumiran, polisi masih terus melakukan penyelidikan berdasarkan informasi dan ciri-ciri terduga pelaku dari keterangan yang disampaikan oleh korban.
"Kami masih lidik. Jadi korban menginformasikan ke kami, dan kami cek TKP. Korban memberikan gambaran, ciri-ciri terduga pelaku," kata dia.
Sebelumnya, beredar unggahan di media sosial mengenai seorang perempuan mengaku jadi korban pelecehan seksual remas payudara saat bersepeda di kawasan Bintaro, Pondok Aren, Tangerang Selatan.
Dalam unggahan itu dijelaskan bahwa korban mengaku dilecehkan oleh pengendara motor pada Minggu (27/9/2020) pagi sekitar pukul 06.30 WIB.
Korban pun langsung melaporkannya ke petugas di pos polisi yang ada di sekitar lokasi kala itu dan berencana membuat laporan ke Polres Tangerang Selatan.
Sumiran membenarkan adanya peristiwa dugaan pelecehan seksual remas payudara tersebut.
https://megapolitan.kompas.com/read/2020/09/30/17170711/minim-petunjuk-polisi-kesulitan-ungkap-kasus-pelecehan-remas-payudara