Salin Artikel

Turun ke Ruang Sempit hingga Hadapi Gas Beracun demi Selamatkan Nyawa Seekor Kucing

JAKARTA, KOMPAS.com - Sempit, minim oksigen, dan sempat dicakar kucing, demikian pengalaman Pandu Wirastomo (24), anggota Suku Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Sudin Gulkarmat) Jakarta Selatan Sektor V Cilandak.

Dalam melakoni tugasnya itu, Pandu memakai alat pengaman diri (APD). Dia mengaku sempat kesulitan bergerak saat menyelamatkan seekor kucing di dalam sumur dengan kedalaman 8 meter.

Pandu berjibaku untuk menyelamatkan kucing di sebuah rumah milik warga di Jalan Pangeran Antasari, Cipete Selatan, Cilandak, Jakarta Selatan pada Kamis (1/10/2020) pagi. Selama 10 menit ia berada di dalam sumur.

Selama bertugas tiga tahun sebagai pemadam kebakaran, Pandu baru sekali melakukan penyelamatan kucing di kedalaman. Biasanya, ia menyelamatkan hewan di ketinggian.

“Ini pertama kali penyelamatan di dalam ruangan tutup, oksigen terasa menipis. Penerangan juga enggak ada. Dibilang takut sih engga takut karena udah panggilan jiwa,” kata Pandu saat dihubungi, Kamis (1/10/2020) sore.

Pandu sempat diberitahu pemilik rumah bahwa ada gas beracun di dalam sumur. Pemilik rumah sempat mencoba mengevakuasi kucing tetapi terkendala gas beracun yang mengganggu pernapasan

“Ketika turun, saya pakai breathing apparatus (alat bantu pernapasan),” ujarnya.

Ruang gerak Pandu semakin terbatas dengan adanya alat bantu pernapasan. Ia kesulitan untuk bergerak.

“Saat di bawah, kucing itu agak stres jadi lebih galak. Sempat dicakar tangan saya bagian dekat pergelangan. Kucing sudah di dalam sumur,” ujarnya.

Meski mengalami kesulitan, Pandu merasa yakin bisa melakutan tugasnya. Baik Pandu maupun rekannya memiliki keahlian penyelamatan.

“Kalau selama di Dinas Damkar sudah sering latihan masuk sumur, ketinggian, kedalaman, dan juga gorong-gorong,” ujarnya.

Selamatkan apa saja

Komandan Pleton Grup Cepu Sektor V Cilandak Sudin Gulkarmat Jakarta Selatan Indra Jaya mengatakan, proses penyelamatan kucing dilakukan oleh satu tim.

Penyelamatan menggunakan tangga yang diturunkan ke dalam sumur.

Pihaknya juga menggunakan tali kermantel untuk menjamin keselamatan tim rescue, dalam hal ini adalah Pandu.

Sumur yang dituruni tim penyelamat adalah sumur kering.

“Pemadam ini selamatkan apa saja. Kita siap ke mana saja. Kadang evakuasi sarang tawon, biawak, ular. Jadi enggak terpaku sama pemadaman api saja,” kata Indra saat dihubungi.

https://megapolitan.kompas.com/read/2020/10/01/17204891/turun-ke-ruang-sempit-hingga-hadapi-gas-beracun-demi-selamatkan-nyawa

Terkini Lainnya

Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen Selama 3,5 Jam di BNN Jaksel

Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen Selama 3,5 Jam di BNN Jaksel

Megapolitan
DPRD dan Pemprov DKI Rapat Soal Anggaran di Puncak, Prasetyo: Kalau di Jakarta Sering Ilang-ilangan

DPRD dan Pemprov DKI Rapat Soal Anggaran di Puncak, Prasetyo: Kalau di Jakarta Sering Ilang-ilangan

Megapolitan
PDIP Mulai Jaring Nama Buat Cagub DKI, Kriterianya Telah Ditetapkan

PDIP Mulai Jaring Nama Buat Cagub DKI, Kriterianya Telah Ditetapkan

Megapolitan
DPRD dan Pemprov DKI Rapat di Puncak, Bahas Soal Kelurahan Dapat Anggaran 5 Persen dari APBD

DPRD dan Pemprov DKI Rapat di Puncak, Bahas Soal Kelurahan Dapat Anggaran 5 Persen dari APBD

Megapolitan
Anggaran Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Disorot, Dinas Citata: Itu Masih Perencanaan

Anggaran Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Disorot, Dinas Citata: Itu Masih Perencanaan

Megapolitan
Gerak Gerik NYP Sebelum Bunuh Wanita di Pulau Pari: Sempat Menyapa Warga

Gerak Gerik NYP Sebelum Bunuh Wanita di Pulau Pari: Sempat Menyapa Warga

Megapolitan
Tunggak Biaya Sewa, Warga Rusunawa Muara Baru Mengaku Dipersulit Urus Administrasi Akte Kelahiran

Tunggak Biaya Sewa, Warga Rusunawa Muara Baru Mengaku Dipersulit Urus Administrasi Akte Kelahiran

Megapolitan
Pedagang Bawang Pasar Senen Curhat: Harga Naik, Pembeli Sepi

Pedagang Bawang Pasar Senen Curhat: Harga Naik, Pembeli Sepi

Megapolitan
Baru Beraksi 2 Bulan, Maling di Tambora Curi 37 Motor

Baru Beraksi 2 Bulan, Maling di Tambora Curi 37 Motor

Megapolitan
'Otak' Sindikat Maling Motor di Tambora Ternyata Residivis

"Otak" Sindikat Maling Motor di Tambora Ternyata Residivis

Megapolitan
Perempuan yang Ditemukan di Pulau Pari Dicekik dan Dijerat Tali Sepatu hingga Tewas oleh Pelaku

Perempuan yang Ditemukan di Pulau Pari Dicekik dan Dijerat Tali Sepatu hingga Tewas oleh Pelaku

Megapolitan
PDI-P Mulai Jaring Nama Cagub DKI, Ada Ahok, Basuki Hadimuljono hingga Andika Perkasa

PDI-P Mulai Jaring Nama Cagub DKI, Ada Ahok, Basuki Hadimuljono hingga Andika Perkasa

Megapolitan
KTP 8,3 Juta Warga Jakarta Bakal Diganti Bertahap Saat Status DKJ Berlaku

KTP 8,3 Juta Warga Jakarta Bakal Diganti Bertahap Saat Status DKJ Berlaku

Megapolitan
Jasad Perempuan Dalam Koper di Bekasi Alami Luka di Kepala, Hidung dan Bibir

Jasad Perempuan Dalam Koper di Bekasi Alami Luka di Kepala, Hidung dan Bibir

Megapolitan
Dukcapil DKI: Penonaktifan NIK Warga Jakarta Bisa Tekan Angka Golput di Pilkada

Dukcapil DKI: Penonaktifan NIK Warga Jakarta Bisa Tekan Angka Golput di Pilkada

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke