Salin Artikel

Air Kali Ciliwung Meluap, Kebon Pala Terendam Banjir 1,5 Meter

"Air naik jam 01.00 WIB. Ketinggian air sekitar 20 sentimeter sampai 1,5 meter di lokasi terparah karena Kali Ciliwung meluap," kata salah satu warga RT11 RW05 Kebon Pala, Jhony (41), di Jakarta, seperti dikutip Antara.

Dilansir dari informasi Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta, tinggi muka air (TMA) di Sungai Sunter Hulu pada Minggu (4/10) sekitar pukul 22.00 WIB, mengalami siaga 1 dengan ketinggian 300 sentimeter dari TMA normal 150 sentimeter.

Sungai Sunter Hulu yang menjadi pertemuan Kali Ciliwung di bagian sudut Kebon Pala mengalami peningkatan debit air setelah terjadi curah hujan yang tinggi di wilayah Bogor, Jawa Barat.

Selang beberapa jam kemudian, air dari Katulampa melalui Kali Ciliwung tiba di Kebon Pala tepat pukul 02.00 WIB, dan merendam rumah penduduk.

Hingga Senin pagi, banjir di Kebon Pala belum mengalami surut, namun warga yang terdampak memilih bertahan di rumah yang rata-rata telah berlantai dua.

Lurah Kampung Melayu Setiawan mengatakan, banjir kali ini dialami oleh 1.264 jiwa yang terdampak di RW04, RW05, RW06, RW07 dan RW08 Kebon Pala.

"Itu air dari Bogor, bukan air dari lokal. Biasanya banjir di sini juga dipengaruhi air dari Depok," katanya.

Titik terparah banjir berada di RW 04 dengan ketinggian muka air mencapai 1,5 meter lebih sebab berada pada dataran lebih rendah dari wilayah RW lainnya.

"Sejak pukul 07.30 WIB air sudah mulai surut," katanya.

https://megapolitan.kompas.com/read/2020/10/05/12320521/air-kali-ciliwung-meluap-kebon-pala-terendam-banjir-15-meter

Terkini Lainnya

Gugatan PDI-P terhadap KPU di PTUN Berlanjut, Sidang Akan Digelar 2 Mei 2024

Gugatan PDI-P terhadap KPU di PTUN Berlanjut, Sidang Akan Digelar 2 Mei 2024

Megapolitan
ODGJ yang Serang Kakaknya di Cengkareng Pakai 'Cutter' juga Lukai Warga Rusun

ODGJ yang Serang Kakaknya di Cengkareng Pakai "Cutter" juga Lukai Warga Rusun

Megapolitan
Ini Tata Cara Lapor Domisili agar NIK Tidak Dinonaktifkan

Ini Tata Cara Lapor Domisili agar NIK Tidak Dinonaktifkan

Megapolitan
Kunjungi Posko Pengaduan Penonaktifan NIK di Petamburan, Warga: Semoga Tidak Molor

Kunjungi Posko Pengaduan Penonaktifan NIK di Petamburan, Warga: Semoga Tidak Molor

Megapolitan
Penyesalan Kekasih Wanita Hamil yang Tewas di Kelapa Gading, Minta Maaf Tinggalkan Korban Saat Tengah Pendarahan

Penyesalan Kekasih Wanita Hamil yang Tewas di Kelapa Gading, Minta Maaf Tinggalkan Korban Saat Tengah Pendarahan

Megapolitan
Seorang Pria Peluk Paksa Gibran yang Sedang Berkunjung di Rusun Muara Jakarta Utara

Seorang Pria Peluk Paksa Gibran yang Sedang Berkunjung di Rusun Muara Jakarta Utara

Megapolitan
Warga Bekasi Jadi Korban Pecah Kaca Mobil Saat Sedang Makan Soto di Kemang Pratama

Warga Bekasi Jadi Korban Pecah Kaca Mobil Saat Sedang Makan Soto di Kemang Pratama

Megapolitan
Gibran Janji Dorong Pemerataan Pembangunan di Seluruh Indonesia

Gibran Janji Dorong Pemerataan Pembangunan di Seluruh Indonesia

Megapolitan
Kondisi Rumah Galihloss Mendadak Sepi Setelah Dugaan Penistaan Agama Mencuat, Tetangga: Mereka Sudah Pergi

Kondisi Rumah Galihloss Mendadak Sepi Setelah Dugaan Penistaan Agama Mencuat, Tetangga: Mereka Sudah Pergi

Megapolitan
Polisi Temukan 'Tisu Magic' dan Lintah Papua di Kamar Kos Perempuan yang Tewas di Pulau Pari

Polisi Temukan "Tisu Magic" dan Lintah Papua di Kamar Kos Perempuan yang Tewas di Pulau Pari

Megapolitan
Video Pencurian Mesin 'Cup Sealer' di Depok Viral di Media Sosial

Video Pencurian Mesin "Cup Sealer" di Depok Viral di Media Sosial

Megapolitan
Posko Aduan Penonaktifan NIK di Petamburan Beri Sosialisasi Warga

Posko Aduan Penonaktifan NIK di Petamburan Beri Sosialisasi Warga

Megapolitan
Ketua RW Syok Galihloss Ditangkap Polisi Terkait Kasus Penistaan Agama

Ketua RW Syok Galihloss Ditangkap Polisi Terkait Kasus Penistaan Agama

Megapolitan
Selain Sepi Pembeli, Alasan Pedagang di Pasar Induk Kramatjati Buang Pepaya karena Pasokan Berlimpah

Selain Sepi Pembeli, Alasan Pedagang di Pasar Induk Kramatjati Buang Pepaya karena Pasokan Berlimpah

Megapolitan
SDA DKI Bangun 5 Polder Baru dan Revitalisasi 2 Pompa 'Stasioner' untuk Tanggulangi Banjir

SDA DKI Bangun 5 Polder Baru dan Revitalisasi 2 Pompa "Stasioner" untuk Tanggulangi Banjir

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke