Salin Artikel

Cerita Korban Banjir di Ciganjur, Turap Longsor hingga Bah Setinggi 1,5 Meter

Suara longsoran turap perumahan Melati Residence yang menimpa anak Kali Setu dan rumah warga terdengar bergemuruh.

Tak sampai lima menit, air anak Kali Setu sudah meluap hingga menyebabkan banjir mencapai 1,5 meter.

Saripin (40), salah satu warga yang terdampak banjir berkisah, kala itu ia sendang berada di rumahnya. Anggota keluarganya sedang shalat Magrib di rumahnya.

Sementara itu, kondisi cuaca sedang turun hujan lebat disertai angin kencang.

“Tiba-tiba ada suara gemuruh. Saya pikir angin lalu kena pisang rubuh. Pas saya keluar air sudah sepinggang,” kata Saripin saat ditemui di lokasi banjir, Senin (12/10/2020).

Rumah Saripin berada sekitar 10 meter dari turap yang longsor. Di depan rumahnya, bangunan yang berbatasan dengan kali sudah hancur tertimpa material.

Dalam hitungan kurang dari lima menit, air makin meninggi. Aliran air anak Kali Setu tak bisa mengalir lancar karena tertutup material longsor.

Ia dan keluarga hanya bisa menyelamatkan barang-barang yang bisa terlihat. Satu koper berisi dokumen penting berhasil diselamatkan.

Warga lainnya, Asep awalnya tak menyangka akan terjadi banjir pada Maghrib lalu. Air mulai muncul di jamban rumahnya saat air mulai naik.

“Pertama keluar sedikit-sedikit kok lama-lama membludak begitu. Abis itu panik saya anak ngga ada di rumah,” ujar Asep saat ditemui di lokasi banjir.

Ia sempat terpisah dengan anaknya sekitar satu jam. Asep tak bisa berbuat banyak setelah mengalami bencana banjir ini.

“Yang penting keluarga selamat dulu,” tambahnya.

Ketua RT 04/RW 012, Syafei mengatakan, ada 280 Kepala Keluarga (KK) yang terdampak banjir.

Longsor dan banjir mengakibatkan satu orang warga yang tinggal dekat turap meninggal dunia.

Widiar Nohafa tewas karena tertimpa turap yang longsor. Saat itu, ia sedang berada di dalam rumahnya.

“Cuaca awal itu ujan deras sekitar 18.00 WIB. Terjadi longsor turap Kali Setu yang menutupi aliran kali dan menimpa beberapa rumah warga,” ujar Syafei kepada Kompas.com, Senin (12/10/2020) siang.

Air saat itu tiba-tiba naik. Seketika air naik ke perumahan warga secara mendadak.

“Dan warga kaget begitu cepatnya air datang. Semakin tinggi hingga 160 cm,” ujarnya.

Warga tiba-tiba spontan menyelamatkan apa yang bisa diselamatkan. Anak-anak juga turut dievakuasi.

Dampak kerugian warga yang dirasakan seperti rusaknya alat elektronik dan perabotan rumah tangga akibat terendam air.

Sejumlah dokumen seperti kartu keluarga, ijazah, dan buku-buku sekolah terendam air.

Hingga saat ini, petugas gabungan dari Penangangan Prasarana dan Sarana Umum (PPSU) dan Dinas Lingkungan Hidup masih bekerja di lokasi banjir.

Sejumlah alat berat dikerahkan untuk mengangkut puing-puing material longsor.

Dua pompa portable juga digunakan untuk menyedot air Anak Kali Setu agar mengalir langsung ke belakang kali.

Genangan air mulai surut. Warga mulai bebersih perabotan rumah tangga dengan air kali.

Warga hanya berharap pengembang Melati Residence bertanggungjawab atas peristiwa longsornya turap.

Gubernur DKI Anies Baswedan sebelumnya mengatakan, pihaknya akan membantu warga yang rumahnya terdampak longsor. Bantuan diberikan untuk memulihkan keadaan rumah yang rusak.

“Rumah-rumah yang hancur akan dibantu untuk recovery-nya dan untuk sungainya sendiri, sambil puing dibersihkan, kami memastikan aliran sungai berjalan dengan baik,” kata Anies saat meninjau lokasi longsor dan banjir, Minggu (12/10/2020) sore.

https://megapolitan.kompas.com/read/2020/10/12/17293371/cerita-korban-banjir-di-ciganjur-turap-longsor-hingga-bah-setinggi-15

Terkini Lainnya

Pembunuh Wanita 'Open BO' di Pulau Pari Baru 2 Bulan Indekos di Bekasi

Pembunuh Wanita "Open BO" di Pulau Pari Baru 2 Bulan Indekos di Bekasi

Megapolitan
Dua Anggota TNI Tersambar Petir di Cilangkap, Satu Orang Meninggal Dunia

Dua Anggota TNI Tersambar Petir di Cilangkap, Satu Orang Meninggal Dunia

Megapolitan
Pasien DBD Meningkat, PMI Jakbar Minta Masyarakat Gencar Jadi Donor Darah

Pasien DBD Meningkat, PMI Jakbar Minta Masyarakat Gencar Jadi Donor Darah

Megapolitan
Sembilan Tahun Tempati Rusunawa Muara Baru, Warga Berharap Bisa Jadi Hak Milik

Sembilan Tahun Tempati Rusunawa Muara Baru, Warga Berharap Bisa Jadi Hak Milik

Megapolitan
Fraksi PSI: Pembatasan Kendaraan di UU DKJ Tak Cukup untuk Atasi Kemacetan

Fraksi PSI: Pembatasan Kendaraan di UU DKJ Tak Cukup untuk Atasi Kemacetan

Megapolitan
Polisi Pesta Narkoba di Depok, Pengamat: Harus Dipecat Tidak Hormat

Polisi Pesta Narkoba di Depok, Pengamat: Harus Dipecat Tidak Hormat

Megapolitan
Belajar dari Kasus Tiktoker Galihloss: Buatlah Konten Berdasarkan Aturan dan Etika

Belajar dari Kasus Tiktoker Galihloss: Buatlah Konten Berdasarkan Aturan dan Etika

Megapolitan
Cari Calon Wakil Wali Kota, Imam Budi Hartono Sebut Sudah Kantongi 6 Nama

Cari Calon Wakil Wali Kota, Imam Budi Hartono Sebut Sudah Kantongi 6 Nama

Megapolitan
Sepakat Koalisi di Pilkada Bogor, Gerindra-PKB Siap Kawal Program Prabowo-Gibran

Sepakat Koalisi di Pilkada Bogor, Gerindra-PKB Siap Kawal Program Prabowo-Gibran

Megapolitan
Foto Presiden-Wapres Prabowo-Gibran Mulai Dijual, Harganya Rp 250.000

Foto Presiden-Wapres Prabowo-Gibran Mulai Dijual, Harganya Rp 250.000

Megapolitan
Pemprov DKI Diingatkan Jangan Asal 'Fogging' buat Atasi DBD di Jakarta

Pemprov DKI Diingatkan Jangan Asal "Fogging" buat Atasi DBD di Jakarta

Megapolitan
April Puncak Kasus DBD, 14 Pasien Masih Dirawat di RSUD Tamansari

April Puncak Kasus DBD, 14 Pasien Masih Dirawat di RSUD Tamansari

Megapolitan
Bakal Diusung Jadi Cawalkot Depok, Imam Budi Hartono Harap PKS Bisa Menang Kelima Kalinya

Bakal Diusung Jadi Cawalkot Depok, Imam Budi Hartono Harap PKS Bisa Menang Kelima Kalinya

Megapolitan
“Curi Start” Jual Foto Prabowo-Gibran, Pedagang Pigura Pakai Foto Editan

“Curi Start” Jual Foto Prabowo-Gibran, Pedagang Pigura Pakai Foto Editan

Megapolitan
Stok Darah Bulan Ini Menipis, PMI Jakbar Minta Masyarakat Berdonasi untuk Antisipasi DBD

Stok Darah Bulan Ini Menipis, PMI Jakbar Minta Masyarakat Berdonasi untuk Antisipasi DBD

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke