Hal itu ia sampaikan sehubungan dengan penambahan lahan pemakaman sekitar 2 hektar yang dilakukan Pemerintah Kota Depok di wilayah Tapos.
"Alhamdulillah (lahan pemakaman) masih ada, tapi mudah-mudahan jangan dipakai," ujar Sri kepada wartawan pada Senin (12/10/2020).
"Ketersediannya ya masih ada di masing-masing lahan pemakaman di Depok ini, baik di Sawangan, di Tapos, di Sukmajaya, kalau ada yang kosong, ya kosong," katanya.
Berdasarkan data kemarin, Kota Depok sudah melaporkan 5.565 kasus positif Covid-19 sejak Maret.
Sebanyak 158 pasien di antaranya meninggal dunia, atau setara hampir 3 persen dari total kasus.
Meski demikian, mereka yang dimakamkan dengan protokol Covid-19 bukan hanya pasien yang telah terkonfirmasi positif, namun juga yang dicurigai meninggal karena virus corona.
Jumlah kematian pasien Covid-19 ini terus melonjak, selaras dengan laju pertumbuhan kasus Covid-19 di Depok yang juga makin tinggi dari hari ke hari.
Depok tak menyediakan lahan pemakaman khusus pasien Covid-19.
"Lahan (pemakaman) Covid-19 itu kami enggak dipilah-pilah kayak di Jakarta gitu, di mana saja bisa. Kalau di DKI kan dikhususkan di satu lokasi, sehingga kesulitan, kepenuhan," kata Sri.
"Saat ini pemakaman pasien Covid-19 berjalan sesuai SOP-nya. Masyarakat semua menyadari bahwa memang semua sama saja, kami makamkan di tempat pemakaman yang layak. Jadi semua makam di Depok bisa dimanfaatkan untuk makam apa saja," ungkapnya.
https://megapolitan.kompas.com/read/2020/10/12/18032511/pemkot-depok-tambah-2-hektar-lahan-pemakaman