BEKASI, KOMPAS.com - Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinkes Kota Bekasi Dezi Syukrawati mengatakan, ada 44 orang perwakilan tenaga medis yang tengah dilatih untuk menyuntikkan vaksin Covid-19 ke masyarakat.
Mereka dilatih oleh Balai Pelatihan Kesehatan (Bapelkes) yang difasilitasi oleh Pemprov Jawa Barat vaksin Covid-19.
"Ya, nanti ada petugas. Ini sekarang lagi berjalan pelatihan vaksinator namanya. Petugas-petugas vaksinasi itu sedang dilatih oleh Bapelkes melalui zoom meeting memang," ujar Dezi kepada wartawan, Kamis (15/10/2020).
Ia mengatakan, nantinya 44 perwakilan tenaga medis yang sudah dilatih oleh Bapelkes bertugas mengajarkan ke tenaga medis lainnya.
Nantinya, seluruh tenaga medis diharapkan bisa menyuntikkan vaksin ke masyarakat.
"Nantinya yang dilatih ini diharapkan mampu melakukan pelatihan selanjutnya secara berjenjang ke tenaga medis lainnya. Jadi ini proses terus berlanjut pelatihannya difasilitasi sama Jawa Barat," kata Dezi.
Sebelumnya, Pemerintah Kota Bekasi mengusulkan agar 480.000 jiwa penduduknya diprioritaskan untuk dapat vaksin Covid-19. Usulan itu disampaikan kepada Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil.
Calon penerima vaksin yang akan diprioritaskan adalah kelompok rentan Covid-19 yang berusia 18-59 tahun.
Adapun, vaksin Covid-19 dikabarkan akan tersedia di Indonesia pada November 2020 mendatang.
Vaksin itu berasal dari tiga perusahaan produsen vaksin, yakni Sinovac, Sinopharm dan CanSino.
Project Integration Manager R&D PT Bio Farma (Persero) Neni Nurainy mengatakan, vaksin Covid-19 yang akan datang pada November 2020 itu merupakan program pemerintah.
“Jadi program pemerintah yang dilakukan dalam rangka emergency penanganan Covid-19,” ujar Neni dalam diskusi virtual, Kamis (15/10/2020).
Menurut Neni, vaksin-vaksin tersebut hanya akan diberikan kepada orang-orang yang masuk dalam kategori rentan tertular Covid-19. Salah satu contohnya adalah tenaga kesehatan.
https://megapolitan.kompas.com/read/2020/10/15/17482651/44-tenaga-medis-kota-bekasi-dilatih-jadi-penyuntik-vaksin-covid-19