Salin Artikel

Paslon Pilkada Depok Makin Sering Langgar Protokol Pencegahan Covid-19 Saat Kampanye

Dari hasil pemantauan pada 6-15 Oktober, diketahui bahwa pelanggaran protokol kesehatan makin sering dilakukan oleh para paslon ketika berkampanye.

"Bawaslu Kota Depok mendapati 15 pelanggaran terhadap kepatuhan standar protokol kesehatan Covid-19. Peserta lebih dari 50 orang, peserta tidak menjaga jarak, dan kegiatan pada malam hari," kata Andriansyah, Koordinator Divisi Hukum, Data Informasi, dan Humas Bawaslu Kota Depok melalui keterangan tertulis, Jumat (16/10/2020).

"Dalam salah satu kegiatan yang melanggar protokol kesehatan didapati pula anak kecil yang disertakan dalam kegiatan kampanye," sebutnya.

Catatan Bawaslu Kota Depok, selama pemantauan 10 hari pertama masa kampanye, yakni 26 September-4 Oktober lalu, para paslon delapan kali melanggar protokol kesehatan.

Meningkatnya jumlah pelanggaran protokol kesehatan ini berbanding lurus dengan berkurangnya jumlah kampanye secara daring.

Pada 10 hari pertama masa kampanye, sedikitnya ada 19 (1 persen dari 194 total aktivitas kampanye) metode kampanye daring yang dilakukan para paslon di Pilkada Depok.

Namun, 10 hari terakhir ini, tak sekalipun para paslon melakukan kampanye daring.

Meskipun demikian, Andriansyah tak berkomentar soal siapa paslon yang kedapatan melanggar protokol kesehatan ketika berkampanye.

"Enam kasus (pelanggaran protokol kesehatan pada 6-15 Oktober) diberi peringatan tertulis," kata dia.

Lebih lanjut, Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kota Depok disebut belum merilis data kepada Bawaslu Kota Depok, sejauh mana tambahan kasus positif Covid-19 selama 10 hari terakhir disumbang dari aktivitas kampanye.

Hingga data diperbarui pada hari ini, Depok masih mencatat kasus Covid-19 terbanyak di Jawa Barat dan Bodetabek dengan total laporan 6.049 kasus.

"Gugus Tugas Penanganan Covid-19 di Kota Depok hingga kini belum memberikan rilis data terkait hasil tracing terhadap asal-muasal penambahan kasus pasien positif tersebut, apakah yang terpapar merupakan mereka yang ikut serta dalam kegiatan tatap muka atau dialog pada tahapan kampanye," ujar Andriansyah.

Pilkada Depok 2020 jadi ajang duel para petahana. Pasangan calon nomor urut 1 adalah wakil wali kota Depok saat ini, Pradi Supriatna yang didampingi kader PDI-P, Afifah Alia.

Keduanya dibeking koalisi gemuk dengan total 33 kursi di parlemen, yakni Gerindra, PDI-P, Golkar, PAN, PKB, dan PSI.

Sementara itu, pasangan calon nomor urut 2 adalah wali kota Depok saat ini, Mohammad Idris yang berduet dengan kader PKS, Imam Budi Hartono.

Idris-Imam didukung oleh PKS, Demokrat, dan PPP yang menguasai hanya 17 kursi di parlemen.

https://megapolitan.kompas.com/read/2020/10/16/16442911/paslon-pilkada-depok-makin-sering-langgar-protokol-pencegahan-covid-19

Terkini Lainnya

Gugatan PDI-P terhadap KPU di PTUN Berlanjut, Sidang Akan Digelar 2 Mei 2024

Gugatan PDI-P terhadap KPU di PTUN Berlanjut, Sidang Akan Digelar 2 Mei 2024

Megapolitan
ODGJ yang Serang Kakaknya di Cengkareng Pakai 'Cutter' juga Lukai Warga Rusun

ODGJ yang Serang Kakaknya di Cengkareng Pakai "Cutter" juga Lukai Warga Rusun

Megapolitan
Ini Tata Cara Lapor Domisili agar NIK Tidak Dinonaktifkan

Ini Tata Cara Lapor Domisili agar NIK Tidak Dinonaktifkan

Megapolitan
Kunjungi Posko Pengaduan Penonaktifan NIK di Petamburan, Warga: Semoga Tidak Molor

Kunjungi Posko Pengaduan Penonaktifan NIK di Petamburan, Warga: Semoga Tidak Molor

Megapolitan
Penyesalan Kekasih Wanita Hamil yang Tewas di Kelapa Gading, Minta Maaf Tinggalkan Korban Saat Tengah Pendarahan

Penyesalan Kekasih Wanita Hamil yang Tewas di Kelapa Gading, Minta Maaf Tinggalkan Korban Saat Tengah Pendarahan

Megapolitan
Seorang Pria Peluk Paksa Gibran yang Sedang Berkunjung di Rusun Muara Jakarta Utara

Seorang Pria Peluk Paksa Gibran yang Sedang Berkunjung di Rusun Muara Jakarta Utara

Megapolitan
Warga Bekasi Jadi Korban Pecah Kaca Mobil Saat Sedang Makan Soto di Kemang Pratama

Warga Bekasi Jadi Korban Pecah Kaca Mobil Saat Sedang Makan Soto di Kemang Pratama

Megapolitan
Gibran Janji Dorong Pemerataan Pembangunan di Seluruh Indonesia

Gibran Janji Dorong Pemerataan Pembangunan di Seluruh Indonesia

Megapolitan
Kondisi Rumah Galihloss Mendadak Sepi Setelah Dugaan Penistaan Agama Mencuat, Tetangga: Mereka Sudah Pergi

Kondisi Rumah Galihloss Mendadak Sepi Setelah Dugaan Penistaan Agama Mencuat, Tetangga: Mereka Sudah Pergi

Megapolitan
Polisi Temukan 'Tisu Magic' dan Lintah Papua di Kamar Kos Perempuan yang Tewas di Pulau Pari

Polisi Temukan "Tisu Magic" dan Lintah Papua di Kamar Kos Perempuan yang Tewas di Pulau Pari

Megapolitan
Video Pencurian Mesin 'Cup Sealer' di Depok Viral di Media Sosial

Video Pencurian Mesin "Cup Sealer" di Depok Viral di Media Sosial

Megapolitan
Posko Aduan Penonaktifan NIK di Petamburan Beri Sosialisasi Warga

Posko Aduan Penonaktifan NIK di Petamburan Beri Sosialisasi Warga

Megapolitan
Ketua RW Syok Galihloss Ditangkap Polisi Terkait Kasus Penistaan Agama

Ketua RW Syok Galihloss Ditangkap Polisi Terkait Kasus Penistaan Agama

Megapolitan
Selain Sepi Pembeli, Alasan Pedagang di Pasar Induk Kramatjati Buang Pepaya karena Pasokan Berlimpah

Selain Sepi Pembeli, Alasan Pedagang di Pasar Induk Kramatjati Buang Pepaya karena Pasokan Berlimpah

Megapolitan
SDA DKI Bangun 5 Polder Baru dan Revitalisasi 2 Pompa 'Stasioner' untuk Tanggulangi Banjir

SDA DKI Bangun 5 Polder Baru dan Revitalisasi 2 Pompa "Stasioner" untuk Tanggulangi Banjir

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke