Salin Artikel

Hari Ini, 2.150 Demonstran Tolak UU Cipta Kerja Berhadapan dengan 10.000 Aparat di Jakarta

Aksi tolak UU Cipta Kerja hari ini digelar bertepatan dengan satu tahun masa pemerintahan Presiden Joko Widodo dan wakilnya, Ma'ruf Amin.

Berdasarkan hitungan polisi, ada 2.150 lebih demonstran yang berunjuk rasa. Sementara jumlah aparat yang dikerahkan lebih dari 10.000 orang.

"Saat ini berlangsung aksi unjuk rasa dari beberapa kelompok. Ada dari mahasiswa khususnya dari BEM SI (Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia) sekitar 400 orang dan dari buruh bernama Gebrak (Gerakan Buruh Bersama Rakyat) sekitar 1.750 orang," kata Kapolda Metro Jaya, Irjen Nana Sudjana kepada wartawan, Selasa.

"Kami dari petugas, yakni TNI dan Polri layani, kawal, dan amankan aksi unjuk rasa ini, jumlah perkuatan kami sekitar 10 ribuan. Kami pun persiapkan cadangan sekitar 5.000 sampai 6.000 dari TNI dan Polri," kata dia.

Hingga Selasa sore, demonstran masih ada di sekitar Patung Kuda/Arjuna Wijaya, kawasan Medan Merdeka Barat. Massa tidak diizinkan mendekat ke Istana Negara di kawasan Medan Merdeka Utara, walaupun mereka meminta agar ada ruang negosiasi antara demonstran dengan Istana.

Massa dari BEM SI telah membubar diri. Demikian juga sebagian massa buruh.

Nana menyatakan, aparat keamanan tidak hanya berjaga di sekitar Istana hari ini.

"Kami amankan di Istana, kemudian DPR RI, HI, sentra-sentra ekonomi, dalam rangka antisipasi jangan sampai aksi didompleng atau ditumpangi kelompok-kelompok anti-kemapanan," ujar dia

"Alhamdulilah bahwa sampai saat ini aksi unjuk rasa berjalan tertib," ungkap Nana.

Para demonstran mendesak Presiden Joko Widodo segera menerbitkan perppu untuk membatalkan omnibus law UU Cipta Kerja yang mereka nilai kontroversial.

Gelombang protes tolak UU Cipta Kerja belum surut sejak UU itu disahkan pemerintah dan DPR pada 5 Oktober ini.

Selama 2 pekan gelombang protes, demonstrasi beberapa kali berakhir bentrok dengan aparat. Ratusan orang ditahan polisi dan ada 131 di antaranya dijadikan tersangka.

Kekerasan aparat juga menjadi salah satu sorotan dalam beberapa aksi demonstrasi tolak UU Cipta Kerja di Jakarta.

https://megapolitan.kompas.com/read/2020/10/20/17555681/hari-ini-2150-demonstran-tolak-uu-cipta-kerja-berhadapan-dengan-10000

Rekomendasi untuk anda
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Kehabisan Bus dari Pelabuhan Muara Angke, Naik Becak Motor Saja

Kehabisan Bus dari Pelabuhan Muara Angke, Naik Becak Motor Saja

Megapolitan
Gagal Nonton Video Mapping, Wisatawan Soraki Pengelola Monas

Gagal Nonton Video Mapping, Wisatawan Soraki Pengelola Monas

Megapolitan
Puluhan Relawan Deklarasi Dukung Kaesang Wali Kota Depok, Ternyata Isinya Kader dan Simpatisan PSI

Puluhan Relawan Deklarasi Dukung Kaesang Wali Kota Depok, Ternyata Isinya Kader dan Simpatisan PSI

Megapolitan
Kerennya Atraksi Air Mancur di Monas, Wisatawan Kagum dan Tepuk Tangan Meriah

Kerennya Atraksi Air Mancur di Monas, Wisatawan Kagum dan Tepuk Tangan Meriah

Megapolitan
Naik KRL Sambung TransJakarta ke Pelabuhan Muara Angke, Rp 6.500 Saja

Naik KRL Sambung TransJakarta ke Pelabuhan Muara Angke, Rp 6.500 Saja

Megapolitan
Gibran Sebut Baliho Kaesang Cara Jadul, PSI: Ya Enggak Apa-Apa...

Gibran Sebut Baliho Kaesang Cara Jadul, PSI: Ya Enggak Apa-Apa...

Megapolitan
PSI Dukung dan Pasang Baliho Kaesang untuk Jadi Wali Kota Depok, Pengamat: Bisa Jadi 'Cek Ombak'

PSI Dukung dan Pasang Baliho Kaesang untuk Jadi Wali Kota Depok, Pengamat: Bisa Jadi "Cek Ombak"

Megapolitan
Semakin Malam, Wisatawan Makin Ramai Padati Monas

Semakin Malam, Wisatawan Makin Ramai Padati Monas

Megapolitan
PSI Sudah Komunikasi dengan Kaesang soal Dukungan di Pilkada Depok

PSI Sudah Komunikasi dengan Kaesang soal Dukungan di Pilkada Depok

Megapolitan
130.000 Wisatawan Diprediksi Kunjungi Saat 'Long Weekend' 1-4 Juni

130.000 Wisatawan Diprediksi Kunjungi Saat "Long Weekend" 1-4 Juni

Megapolitan
Ancol Tetap Buka Saat Balap Formula E 2023 3-4 Juni

Ancol Tetap Buka Saat Balap Formula E 2023 3-4 Juni

Megapolitan
Video Mapping di Tugu Monas Tampilkan Gambar Bernuansa Pancasila dan Hari Raya Waisak

Video Mapping di Tugu Monas Tampilkan Gambar Bernuansa Pancasila dan Hari Raya Waisak

Megapolitan
Kaesang Didukung Maju Jadi Wali Kota Depok, Hidayat Nur Wahid: Wajarnya Beliau di Solo

Kaesang Didukung Maju Jadi Wali Kota Depok, Hidayat Nur Wahid: Wajarnya Beliau di Solo

Megapolitan
PSI: PKS Agak Ketar-Ketir Kaesang Jadi Calon Wali Kota Depok

PSI: PKS Agak Ketar-Ketir Kaesang Jadi Calon Wali Kota Depok

Megapolitan
Formula E 2023, Penonton Harus Gunakan Bus Shuttle Menuju Sirkuit Ancol

Formula E 2023, Penonton Harus Gunakan Bus Shuttle Menuju Sirkuit Ancol

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke