Salin Artikel

Ditangkapnya Dukun Cabul di Kota Tangerang, Sopir Angkot yang Mengaku Bisa Sembuhkan Covid-19

TANGERANG, KOMPAS.com - Kamis pekan lalu Polsek Jatiuwung geger oleh tujuh wanita yang melaporkan kejadian pencabulan yang mereka alami.

Ketujuh wanita tersebut melapor bahwa ada seorang dukun di Jatiuwung Kota Tangerang yang mengaku bisa menyembuhkan Covid-19.

Namun ternyata, dukun tersebut tidak menyembuhkan korban mereka dan justru mencabuli pasiennya.

"Terkait laporan disampaikan beberapa warga ada seorang diduga menyembuhkan Covid-19 pada akhirnya melakukan aksi cabul," kata Kapolsek Jatiuwung Kompol Aditya Sembiring, pekan lalu.

Dalam laporan tujuh korban, kata Aditya, dukun tersebut memiliki tarif beragam mulai dari Rp 10.000 sampai dengan Rp 50.000.

"Uang tunai yang diminta sebagai syarat permintaan untuk mengganti peralatan dan sarana untuk penyembuhan Covid-19," tutur Aditya.

Merupakan mantan sopir angkot

Dukun cabul berinisial SD itu berhasil ditangkap dan ditetapkan sebagai tersangka pada Jumat (16/10/2020).

Kanit Reskrim Polsek Jatiuwung AKP Zazali Hariono mengatakan tersangka SD merupakan sopir angkot yang pekerjaannya terdampak Covid-19.

Selain menjadi angkot, tersangka juga dikenal sebagai tukang urut keliling. Karena maraknya kasus Covid-19 di Kota Tangerang, tersangka memanfaatkan momentum tersebut.

Tersangka mengaku bisa menyembuhkan dan mencegah agar korbannya bisa kebal dari Covid-19.

"Dengan adanya momen Covid-19 itu dia menawarkan diri bahwa dia bisa ngobatin Covid-19 juga," tutur Zazali.

Tersangka SD dijerat dengan pasal 289 Kitab Undang-Undang Hukum Pidana tentang perbuatan cabul dengan hukuman penjara maksimal 9 tahun

Kejiwaan tersangka diperiksa

Aditya Sembiring melanjutkan, sebelum kembali melanjutkan proses hukum, polisi akan melakukan pemeriksaan kejiwaan tersangka SD.

Menurut Aditya, pemeriksaan kejiwaan tersangka SD diperlukan karena pertimbangan jumlah korban perbuatan cabul tersangka lebih dari satu orang.

"Sehingga kita harus cek kondisi kejiwaannya apakah ada gangguan atau tidak sehingga dia bisa mempertanggungjawabkan perbuatannya," ujar Aditya.

Setidaknya ada 10 korban yang terdata setelah sebelumnya hanya ada tujuh korban yang melapor ke kepolisian.

Terjadi penambahan jumlah korban pencabulan setelah tersangka SD berhasil ditangkap polisi.

Korban jalani trauma healing

Saat ini, 10 korban pencabulan sedang menjalani trauma healing akibat peristiwa cabul yang dialami.

Aditya mengatakan sudah melakukan koordinasi dengan Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak (P2TP2A) Kota Tangerang untuk memberikan trauma healing.

Diketahui para korban berusia antara 21-40 tahun. Meski sudah berusia dewasa, Aditya mengatakan korban tetap akan menjalani trauma healing.

"Supaya mereka tidak mendapat trauma akibat kejadian ini," kata dia.

Aditya juga meminta agar para korban yang mungkin masih belum melapor untuk segera melapor ke Polsek Jatiuwung.

https://megapolitan.kompas.com/read/2020/10/22/09112101/ditangkapnya-dukun-cabul-di-kota-tangerang-sopir-angkot-yang-mengaku-bisa

Terkini Lainnya

Harga Cabai Rawit di Pasar Perumnas Klender Turun Jadi Rp 40.000 Per Kilogram Setelah Lebaran

Harga Cabai Rawit di Pasar Perumnas Klender Turun Jadi Rp 40.000 Per Kilogram Setelah Lebaran

Megapolitan
Dukung Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Rp 22 Miliar, Fraksi PKS: Biar Nyaman Jadi Kantor Kedua

Dukung Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Rp 22 Miliar, Fraksi PKS: Biar Nyaman Jadi Kantor Kedua

Megapolitan
Harga Bawang Putih di Pasar Perumnas Klender Masih Stabil dari Sebelum Lebaran

Harga Bawang Putih di Pasar Perumnas Klender Masih Stabil dari Sebelum Lebaran

Megapolitan
PSI DKI Ingatkan Heru Budi soal Keberadaan Biro Jasa Pembebasan Lahan Normalisasi Kali Ciliwung

PSI DKI Ingatkan Heru Budi soal Keberadaan Biro Jasa Pembebasan Lahan Normalisasi Kali Ciliwung

Megapolitan
Penampilan Pengemudi Fortuner Arogan Berpelat Palsu TNI yang Kini Berbaju Tahanan

Penampilan Pengemudi Fortuner Arogan Berpelat Palsu TNI yang Kini Berbaju Tahanan

Megapolitan
Gerindra Mulai Jaring Sosok Calon Wali Kota Bogor untuk Pilkada 2024

Gerindra Mulai Jaring Sosok Calon Wali Kota Bogor untuk Pilkada 2024

Megapolitan
DBD di Jaksel Turun Drastis, dari 507 Menjadi 65 Kasus per April 2024

DBD di Jaksel Turun Drastis, dari 507 Menjadi 65 Kasus per April 2024

Megapolitan
Dalam Rapat LKPJ 2023, Heru Budi Klaim Normalisasi Berhasil Atasi Banjir Jakarta

Dalam Rapat LKPJ 2023, Heru Budi Klaim Normalisasi Berhasil Atasi Banjir Jakarta

Megapolitan
Pria di Bekasi Jadi Korban Penipuan Program Beasiswa Doktoral di Filipina

Pria di Bekasi Jadi Korban Penipuan Program Beasiswa Doktoral di Filipina

Megapolitan
Tak Hanya Kader, PKS Juga Usulkan Anies dan Eks Kapolda Masuk Bursa Bacagub DKI

Tak Hanya Kader, PKS Juga Usulkan Anies dan Eks Kapolda Masuk Bursa Bacagub DKI

Megapolitan
Tak Lagi Dapat 'Privilege' KTP Jakarta, Warga: Akses Pendidikan dan Kesehatan Jangan Jomplang

Tak Lagi Dapat "Privilege" KTP Jakarta, Warga: Akses Pendidikan dan Kesehatan Jangan Jomplang

Megapolitan
Warga 'Numpang' KTP DKI: Pelayanan di Jakarta Itu Enak Banget, Administrasinya Enggak Ribet...

Warga "Numpang" KTP DKI: Pelayanan di Jakarta Itu Enak Banget, Administrasinya Enggak Ribet...

Megapolitan
Masuk Bursa Cagub DKI dari PKS, Khoirudin: Saya Kawal dari Dewan Saja...

Masuk Bursa Cagub DKI dari PKS, Khoirudin: Saya Kawal dari Dewan Saja...

Megapolitan
Maju di Pilkada Kota Bogor, Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Daftar Lewat Gerindra

Maju di Pilkada Kota Bogor, Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Daftar Lewat Gerindra

Megapolitan
Pendapatan Ojek Sampan Tak Cukupi Biaya Hidup, Bakar Terpaksa Berutang untuk Makan

Pendapatan Ojek Sampan Tak Cukupi Biaya Hidup, Bakar Terpaksa Berutang untuk Makan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke