"Puncak kan biasanya wisatawannya dari Jakarta," kata pria yang akrab disapa Emil itu kepada wartawan dalam lawatannya ke Depok, Kamis (22/10/2020).
"Jadi kepada warga Jakarta, ikuti imbauan dari pemerintah. Kalau bisa, tidak perlu memaksakan diri ke puncak ke Cianjur. Cobalah maksimalkan berekreasi di wilayah dekat rumahnya masing-masing," jelasnya.
Pemerintah memutuskan tetap menjadikan 28 Oktober dan 30 Oktober 2020 sebagai cuti bersama dalam rangka memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW.
Dengan demikian, akan ada libur panjang selama lima hari, yaitu pada 28 Oktober hingga 1 November 2020.
Emil mengklaim, pihaknya juga telah menerima arahan sejenis dari pemerintah pusat dalam hal mengantisipasi long weekend depan.
"Memang arahannya memotivasi orang untuk mengurangi pergerakan, karena kalau lepas kendali, kerumunan tidak terkendali, itu susah dijadikan ukuran," ujar Emil.
Ia juga mewanti, pihaknya akan melakukan penyekatan seandainya jumlah wisatawan dari Ibu Kota membeludak ke kawasan Puncak.
Hal ini berkaca pada pengalaman beberapa long weekend sebelumnya, di mana antusiasme warga Jakarta untuk pelesir ke kawasan Puncak masih tinggi.
"Jadi intinya tidak dilarang tetapi kami punya kapasitas. Pengalaman sebelum-sebelumnya memang ada penutupan tetapi tidak 100 persen. Jadi di waktu-waktu dan di jam-jam tertentu kita lakukan (penutupan) dan itu pasti kita akan ulangi, apalagi long weekend ini terdeteksi potensinya sangat besar," ungkapnya.
"Kami akan melakukan beberapa tindakan penyekatan jika dirasa volumenya sudah melebihi apa yang kami perkirakan. Kalau dalam hitungan traffic counting kapasitasnya sudah mulai berlebih pasti akan ditutup," sambung eks Wali Kota Bandung tersebut.
Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria sebelumnya menyampaikan, tempat terbaik untuk menghabiskan waktu libur panjang adalah rumah.
Pasalnya, saat ini, provinsi DKI Jakarta masih menerapkan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) masa transisi.
"Biasanya yang terjadi itu ya libur ke sekitar Jakarta, ada yang ke puncak, mungkin ke Anyer, mungkin ke Bandung, Bogor. Mungkin tempat yang terbaik dalam masa pelonggaran seperti yang disampaikan Bapak Gubernur, juga saya sampaikan berkali-kali, tempat terbaik selama masa pelonggaran tetap berada di rumah," kata Riza di Balai Kota, Jakarta Pusat, Kamis.
Riza kembali mengingatkan upaya pencegahan yang dapat dilakukan untuk meminimalisir penularan Covid-19 adalah beraktivitas di rumah.
Warga boleh saja beraktivitas di luar rumah apabila memiliki keperluan mendadak.
"Pertama tetap berada d rumah, kecuali penting (untuk keluar rumah). Kedua, melakukan protokol kesehatan Covid-19. Ketiga yang tidak kalah penting adalah meningkatkan kesehatan kekebalan tubuh," ujar Riza.
Lonjakan kasus Covid-19 di Jakarta sempat terjadi pascalibur panjang pada September lalu.
Data pemerintah, 12 hari pertama bulan September menyumbang 25 persen dari total kasus aktif positif Covid-19 di Ibu Kota.
https://megapolitan.kompas.com/read/2020/10/22/16534621/minggu-depan-long-weekend-ridwan-kamil-minta-warga-jakarta-tak-liburan-ke
Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & Ketentuan