TANGERANG SELATAN, KOMPAS.com - Lima korban kebakaran rumah yang merupakan satu keluarga di kompleks Permata Sentosa, Kecamatan Legok, Kabupaten Tangerang diduga meninggal karena terjebak di dalam kamar dan kehabisan oksigen.
Pernyataan tersebut diungkapkan Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Tangerang Kosrudin, Jumat (23/10/2020).
"Karena pas evakuasi saya lihat pakaiannya masih utuh. Hanya ada (luka) terbakar sedikit-sedikit saja," ujarnya kepada Kompas.com, Jumat.
Adapun, lima korban tersebut terdiri dari ayah, ibu, dan tiga anak.
Kosrudin menjelaskan bahwa pada saat kejadian kelima korban terjebak di dalam rumah karena api sudah berkobar di area depan bangunan.
Sumber api diduga akibat korsleting listrik di bagian depan bangunan mengakibatkan para korban tidak bisa keluar dari rumah tersebut.
"Sumber api diduga akibat korsleting listrik di bagian depan, jadi korban tidak bisa keluar. Jadi karena perumahan itu kan cuma satu pintunya, depan doang," kata Kosrudin.
Kelima korban yang merupakan satu keluarga itu pun akhirnya bergerak ke salah satu kamar di bagian belakang rumah.
Kosrudin menduga para korban menuju ruangan tersebut dengan maksud menghindari kobaran api yang sudah menghanguskan area depan dan tengah bangunan.
"Posisi korban di kamar belakang. Maksudnya mungkin menghindari api karena sumber api diduga di bagian depan," kata dia.
Indikasinya, kata Kosrudin, kelima korban meninggal bukan karena terbakar. Tetapi kehabisan oksigen karena berada di dalam ruangan dan dikepung oleh asap kebakaran
"Karena dia lari ke belakang, kehabisan oksigen. Karena kan dikepung asap. Kondisi jasadnya masih cukup baik," kata dia.
Sebelumnya, kebakaran hebat melanda empat rumah di kompleks Permata Sentosa, Kecamatan Legok, Kabupaten Tangerang. Lima orang meninggal dunia dalam peristiwa tersebut.
Kosrudin mengatakan, kebakaran tersebut terjadi pada Jumat (23/10/2020) dini hari akibat korsleting listrik.
"Kronologisnya itu tetangga bangun karena mendengar suara, ternyata setelah bangun ada kebakaran. Pukul 01.20 WIB mulai kelihatan api," ujarnya.
Warga yang melihat kobaran api di salah satu rumah pun langsung meminta bantuan dan berupaya memadamkannya dengan alat seadanya.
Namun, sekitar 45 menit berselang api tak kunjung padam dan justru menjalar ke ke bangunan lain yang ada di sekitarnya. Warga pun akhirnya menghubungi BPBD untuk segera melakukan pemadaman.
"Kira-kira 45 menit berupaya memadamkan api. Akhirnya warga telepon kami pukul 02.13 WIB. Kami sampai di lokasi sekitar pukul 02.30 WIB lebih, karena medannya kecil, sempit di dalam perumahan," ungkapnya.
https://megapolitan.kompas.com/read/2020/10/23/09314231/tewas-dalam-kebakaran-rumah-di-legok-satu-keluarga-terjebak-di-kamar