Salin Artikel

Tinjau Lokasi Banjir, Bima Arya Minta Proses Normalisasi Dipercepat

Bima menyebut, dari laporan yang diterimanya, banjir itu terjadi karena adanya material longsor yang menutup saluran air di kawasan itu.

Bima pun memerintahkan petugas untuk segera mengevakuasi material longsor dengan menggunakan alat berat.

"Ada bangunan liar yang longsor, kemudian puing-puingnya itu menutupi saluran air. Sudah ketemu titiknya, tapi kita sedang usahakan agar dipercepat normalisasinya," kata Bima.

"Sekarang masih dikerjakan. Karena itu longsor dan mampet makanya air tidak bisa mengalir. Petugas masih berusaha mengurainya," sambung dia.

Petugas sudah melakukan proses evakuasi terhadap warga yang terdampak banjir tersebut.

Meski begitu, kata Bima, masih ada beberapa warga yang masih bertahan di rumahnya.

"Terus kita pantau. Yang penting sekarang percepatan pengerjaan di situ dan dibantu untuk memindahkan barang-barangnya. Saya minta untuk diperhatikan bantuan kebutuhan warga, obat-obatan, makanan, dan lain-lain," sebut dia.

Di Kota Bogor sendiri, ada 14 titik banjir setelah hujan deras melanda sejak Sabtu sore hingga malam hari.

Bima meminta kepada aparatur di masing-masing wilayah memastikan normalisasi saluran-saluran kolam retensi atau danau-danau yang kemungkinan bisa meluber.

Termasuk, menertibkan bangunan-bangunan liar yang berpotensi menjadi penyebab banjir.

"Saat ini teridentifikasi 14 titik. Menurut BMKG intensitas hujan masih cukup tinggi dalam minggu-minggu ini," lanjut dia.

https://megapolitan.kompas.com/read/2020/10/25/22492361/tinjau-lokasi-banjir-bima-arya-minta-proses-normalisasi-dipercepat

Terkini Lainnya

Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Bekerja Sebagai Pengajar di Kampus Jakarta

Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Bekerja Sebagai Pengajar di Kampus Jakarta

Megapolitan
Bentuk Unit Siaga SAR di Kota Bogor, Basarnas: Untuk Meningkatkan Kecepatan Proses Penyelamatan

Bentuk Unit Siaga SAR di Kota Bogor, Basarnas: Untuk Meningkatkan Kecepatan Proses Penyelamatan

Megapolitan
Aksi Pencurian Kotak Amal di Mushala Sunter Terekam CCTV

Aksi Pencurian Kotak Amal di Mushala Sunter Terekam CCTV

Megapolitan
Siswa SMP yang Gantung Diri di Jakbar Dikenal Sebagai Atlet Maraton

Siswa SMP yang Gantung Diri di Jakbar Dikenal Sebagai Atlet Maraton

Megapolitan
Detik-detik Mencekam Kebakaran Toko 'Saudara Frame': Berawal dari Percikan Api, Lalu Terdengar Teriakan Korban

Detik-detik Mencekam Kebakaran Toko "Saudara Frame": Berawal dari Percikan Api, Lalu Terdengar Teriakan Korban

Megapolitan
Polisi Periksa Saksi-saksi Terkait Perempuan yang Ditemukan Tewas di Pulau Pari

Polisi Periksa Saksi-saksi Terkait Perempuan yang Ditemukan Tewas di Pulau Pari

Megapolitan
Massa Aksi yang Menuntut MK Adil Terkait Hasil Pemilu 2024 Bakar Ban Sebelum Bubarkan Diri

Massa Aksi yang Menuntut MK Adil Terkait Hasil Pemilu 2024 Bakar Ban Sebelum Bubarkan Diri

Megapolitan
Massa Pendukung Prabowo-Gibran Juga Demo di Patung Kuda, tapi Beberapa Orang Tak Tahu Isi Tuntutan

Massa Pendukung Prabowo-Gibran Juga Demo di Patung Kuda, tapi Beberapa Orang Tak Tahu Isi Tuntutan

Megapolitan
DPC PDI-P: Banyak Kader yang Minder Maju Pilwalkot Bogor 2024

DPC PDI-P: Banyak Kader yang Minder Maju Pilwalkot Bogor 2024

Megapolitan
Siswa SMP di Palmerah Sempat Cekcok dengan Kakak Sebelum Gantung Diri

Siswa SMP di Palmerah Sempat Cekcok dengan Kakak Sebelum Gantung Diri

Megapolitan
Salah Satu Korban Tewas Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' adalah ART Infal yang Bekerja hingga 20 April

Salah Satu Korban Tewas Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" adalah ART Infal yang Bekerja hingga 20 April

Megapolitan
Saat Toko 'Saudara Frame' Terbakar, Saksi Dengar Teriakan Minta Tolong dari Lantai Atas

Saat Toko "Saudara Frame" Terbakar, Saksi Dengar Teriakan Minta Tolong dari Lantai Atas

Megapolitan
9 Orang Ambil Formulir Pendaftaran Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

9 Orang Ambil Formulir Pendaftaran Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Megapolitan
Minta Polisi Periksa Riwayat Pelanggaran Hukum Sopir Fortuner Arogan Berpelat Dinas TNI, Pakar: Agar Jera

Minta Polisi Periksa Riwayat Pelanggaran Hukum Sopir Fortuner Arogan Berpelat Dinas TNI, Pakar: Agar Jera

Megapolitan
Diwarnai Aksi Lempar Botol dan Batu, Unjuk Rasa di Patung Kuda Dijaga Ketat Polisi

Diwarnai Aksi Lempar Botol dan Batu, Unjuk Rasa di Patung Kuda Dijaga Ketat Polisi

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke