Dia mengatakan, TPA Rawa Kucing kemungkinan bisa bertahan sekitar dua tahun lagi untuk menampung sampah di Kota Tangerang.
"Kondisi Rawa Kucing ini terus terang saja hampir penuh. Mungkin kalau kita hitung-hitungan bisa dua sampai tiga tahun lagi," kata dia saat dihubungi, Rabu (28/10/2020).
Menurut Dedi, petugas DLH Kota Tangerang sudah mulai kesulitan menata sampah-sampah yang kian menggunung di TPA Rawa Kucing.
"Harus dengan ekstra kerja keras untuk penataan untuk mengatur tumpukan sampah yang lama maupun yang baru," ujar Dedi.
TPA Rawa Kucing memiliki luas area 34,8 hektar dan menampung 1.500 ton sampah per hari dari wilayah Kota Tangerang.
Ketinggian gunungan sampah saat ini berada di angka 25 meter dari permukaan TPA Rawa Kucing.
Satu-satunya harapan jangka panjang yang diharap Pemkot Tangerang adalah segera terealisasi Pembangkit Listrik Tenaga Sampah (PLTSa) yang digadang-gadang sejak 2015 lalu.
"Sebetulnya kita juga sangat butuh satu teknologi dengan PLTSa ini. Kalau ini sudah terealisasi, mudah-mudahan masalah sampah di Kota Tangerang bisa tertangani," tutur dia.
Proyek PLTSa yang dicetuskan Pemerintah Pusat tersebut, kata Dedi, sudah berjalan di tahap negosiasi kontrak setelah terpilihnya pemenang tender pada awal 2020.
Dia mengatakan, proses pembangunan PLTSa yang rencananya dilakukan di kawasan Jatiuwung tersebut bisa jadi memakan waktu tiga tahun sebelum siap beroperasi.
https://megapolitan.kompas.com/read/2020/10/28/17501281/tpa-rawa-kucing-hampir-penuh-pemkot-tangerang-harapkan-pltsa-segera