"Jadi benar ada dua orang yang diamankan massa yang diduga pelaku copet. Ada beberapa orang yang mengaku sebagai korban, lagi kita dalami, apakah benar ada korban dan apakah ada saksi. Kalau dalam unsurnya terpenuhi nanti akan kita proses lagi," ujar Kepala Satuan Reserse Kriminal Polrestro Jakarta Pusat Ajun Komisaris Besar Polisi Burhanuddin di Jakarta, Senin (2/11/2020), seperti dikutip Antara.
Kedua orang tersebut berinisial JH (30) dan EJ (23). Keduanya sempat diamuk massa yang berunjuk rasa, kemudian diamankan polisi yang berjaga.
Pada saat diamankan petugas, salah satu seorang terlihat menggunakan kaus berwarna putih yang mirip dengan atribut massa aksi di Kedutaan Besar Perancis.
Sementara itu, satu orang lainnya diketahui memakai kaus tanpa lengan dan memiliki tato di lengan kirinya.
"Ini keduanya dibawa ke Polres Jakarta Pusat untuk pendalaman," ujar Burhanuddin.
Sementara itu, ada dua orang dari massa aksi yang merasa menjadi korban pencopetan.
"Saya kehilangan handphone saya itu pas mulai rame-rame. Saya kan mindahin motor, pas dicek tau-taunya handphonenya udah gak ada. Ini jadinya mau buat laporan ke Polsek Menteng," ujar Yassir, salah seorang peserta aksi dari Tanjung Priok yang kehilangan telepon seluler saat mengikuti aksi di Kedutaan Besar Perancis.
Sementara itu, Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Pol Heru Novianto berharap peserta aksi dapat lebih berhati-hati dan menjaga barang bawaannya dengan lebih waspada.
"Pada aksi-aksi seperti ini memang padat sekali. Jadi ini kita imbau warga kalau aksi-aksi jangan sekali-sekali tas di belakang, kemudian resleting jangan yang gampang dibuka, atau pun handphone jangan ditaruh dibelakang kantong celana karena gampang diambil (copet)," ujar Heru.
https://megapolitan.kompas.com/read/2020/11/02/18362231/disangka-copet-2-orang-diamuk-massa-pedemo-di-kedubes-perancis