JAKARTA, KOMPAS.com - Kaum milenial di RW 05 Kelurahan Jatinegara, Kecamatan Cakung, Jakarta Timur, merasa risih dengan status kampung kumuh di daerah tersebut. Hal ini disampaikan oleh Sekretaris RW 05, Asit Faizal.
"Bagi kaum milenial, anak-anak muda itu risih dengan kata-kata 'kumuh', terutama para anggota karang taruna. Masih ada gengsi," kata Asit Faizal di lokasi, Kamis (5/11/2020).
Kaum milenial, sebut Asit, sering menyampaikan keluh kesah di grup WhatsApp RW.
Sebaliknya, bagi tetua RW, tidak masalah kampung mereka berstatus kumuh.
"Karena keadaannya begini, ya memang bagaimana lagi," ujar Asit.
Hal yang sama juga diungkapkan Ketua RW 05, Ahmad Saihu. Ia merasa tidak terbebani dengan status kampung kumuh.
"Justru merasa bersyukur," kata pria yang menjabat sebagai Ketua RW sejak 2010 itu.
RW 05 Kelurahan Jatinegara ditetapkan sebagai salah satu kampung kumuh oleh Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta sejak 2010.
Berdasarkan salinan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi DKI Jakarta periode 2018-2022 pada situs Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) DKI Jakarta, ditargetkan sebanyak 56 RW ditata pada 2020.
Penataan kampung kumuh itu menggunakan konsep community action plan (CAP). Namun, penataan kampung kumuh tertunda akibat pandemi Covid-19.
Hal ini juga disampaikan oleh Ahmad Saihu ketika dikonfirmasi Kompas.com, Kamis.
"Semenjak ada pandemi CAP itu mundur, harusnya 2020 sudah action," ujar Ahmad.
https://megapolitan.kompas.com/read/2020/11/05/14593531/wilayahnya-disebut-kumuh-karang-taruna-di-rw-05-jatinegara-risih-dan