Salin Artikel

Kasus Tiga Bocah Ditelantarkan di Kolong Jembatan, Kemensos Cari Wali Sebelum Lapor Polisi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pihak Kementerian Sosial akan melaporkan kasus penelantaran tiga anak oleh seorang remaja di bawah jembatan Pasar Pagi, kepada polisi. 

Pekerja Sosial Anak Kementerian Sosial Nurmansyah menyatakan pihaknya saat ini sedang mencari wali dari tiga anak tersebut.

"Pasti (lapor). Ini kita akan cari dulu ini walinya siapa," ujar Nurmansyah saat dihubungi Rabu (11/11/2020).

Wali tersebut yang akan mendampingi anak jika harus melalui proses hukum. Adapun saat ini, ketiga anak tersebut berada dalam pengawasan Suku Dinas Sosial Jakarta Barat. Nurmansyah mengatakan nantinya pihak suku dinas juga bisa melaporkan jika punya bukti kuat.

"Kalau walinya tidak ditemukan, bisa pihak suku dinas melaporkan sebagai kekerasan. Bisa (dilaporkan) kalau bukti kuat," ujarnya.

Dua anak yang merupakan kakak beradik, RM (9) dan N (5) mengaku masih memiliki orang tua yang tinggal di daerah Kemayoran.

Sementara, satu korban lainnya, RR (10) menyatakan bahwa orangtuanya telah meninggal dunia.

RR mengaku telah lama tinggal di jalanan karena tidak lagi memiliki keluarga untuk tinggal bersama.

"Sudah lama di jalanan, di Senen," ujar RR saat ditemui Rabu.

Sebelum melaporkan ke polisi, Nurmansyah menyatakan akan melakukan assessment awal terlebih dahulu.

"Pertama, kami akan assessment kebutuhan anak itu apa. Hal itu untuk melihat traumanya sehingga ada takaran dalam penindakan," jelasnya.

Setelahnya, barulah petugas akan memberikan perlindungan sesuai dengan apa yang dibutuhkan ketiga anak tersebut.

Nurmansyah juga menyebutkan bahwa pihaknya akan memindahkan ketiga korban tersebut ke rumah aman.

"Nanti kita di situ kita kasih dukungan psikologi, psikososial, kebutuhan sandang pangan kita penuhi di rumah aman," ujarnya.

"Lalu setelah semua terpenuhi, kita akan memilihkan trauma anak, kita gali permasalahannya, kita gali informasinya sampai dia kena kekerasan oleh orang di sekitarnya gitu," tambahnya.

Ketiga anak tersebut ditemukan oleh seorang petugas PPSU pada Senin (9/11/2020) malam di bawah jembatan Pasar Pagi dalam keadaan menangis.

Mereka mengaku ditelantarkan karena menolak melakukan suruhan dua orang remaja untuk mencuri.

Berdasarkan keterangan salah seorang korban, RR, sebelumnya, ia sempat dipukuli oleh dua remaja tersebut sebab menolak ketika disuruh mencuri sebuah mainan motor-motoran.

Beberapa bagian tubuh RR juga sempat disundut rokok oleh kedua remaja tersebut.

RR menjelaskan bahwa salah seorang remaja pelaku kekerasan memiliki tato bintang di bagian pelipis. Sementara, satu orang lainnya memiliki tato di bagian lengan.

https://megapolitan.kompas.com/read/2020/11/11/19475691/kasus-tiga-bocah-ditelantarkan-di-kolong-jembatan-kemensos-cari-wali

Terkini Lainnya

Puas Mudik Naik Kereta, Pemudik Soroti Mudahnya 'Reschedule' Jadwal Keberangkatan

Puas Mudik Naik Kereta, Pemudik Soroti Mudahnya "Reschedule" Jadwal Keberangkatan

Megapolitan
Razia Usai Libur Lebaran, Dinsos Jaksel Jaring Seorang Gelandangan

Razia Usai Libur Lebaran, Dinsos Jaksel Jaring Seorang Gelandangan

Megapolitan
Cara Reschedule Tiket Kereta Cepat Whoosh Secara Online

Cara Reschedule Tiket Kereta Cepat Whoosh Secara Online

Megapolitan
Rute Mikrotrans JAK90 Tanjung Priok-Rusun Kemayoran

Rute Mikrotrans JAK90 Tanjung Priok-Rusun Kemayoran

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Rabu 17 April 2024 dan Besok: Pagi ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Rabu 17 April 2024 dan Besok: Pagi ini Cerah Berawan

Megapolitan
Daftar Rute Transjakarta yang Terintegrasi dengan MRT

Daftar Rute Transjakarta yang Terintegrasi dengan MRT

Megapolitan
Seorang Pria Tanpa Identitas Tewas Tertabrak Mobil di Tengah Tol Dalam Kota

Seorang Pria Tanpa Identitas Tewas Tertabrak Mobil di Tengah Tol Dalam Kota

Megapolitan
Bakal Cagub Independen Mulai Konsultasi Pendaftaran ke KPU DKI, Salah Satunya Dharma Pongrekun

Bakal Cagub Independen Mulai Konsultasi Pendaftaran ke KPU DKI, Salah Satunya Dharma Pongrekun

Megapolitan
Kondisi Rumah Pemenangan Prabowo-Gibran Usai Disatroni Maling: Jendela dan Pintu Rusak serta Ada Jejak Kaki

Kondisi Rumah Pemenangan Prabowo-Gibran Usai Disatroni Maling: Jendela dan Pintu Rusak serta Ada Jejak Kaki

Megapolitan
Wanita di Jaksel Diduga Tenggak Cairan Pembersih Lantai Sebelum Gantung Diri Sambil Live Instagram

Wanita di Jaksel Diduga Tenggak Cairan Pembersih Lantai Sebelum Gantung Diri Sambil Live Instagram

Megapolitan
Diterpa Hujan, Atap Rumah Warga di Depok Ambruk

Diterpa Hujan, Atap Rumah Warga di Depok Ambruk

Megapolitan
Relawan: Dokumen yang Dibawa Maling di Rumah Pemenangan Prabowo-Gibran Bersifat Rahasia

Relawan: Dokumen yang Dibawa Maling di Rumah Pemenangan Prabowo-Gibran Bersifat Rahasia

Megapolitan
Rumah Pemenangan Prabowo-Gibran Kemalingan, TV, Alat Podcast dan Dokumen Penting Raib Dicuri

Rumah Pemenangan Prabowo-Gibran Kemalingan, TV, Alat Podcast dan Dokumen Penting Raib Dicuri

Megapolitan
KPU Gelar Sayembara Maskot dan 'Jingle' Pilkada DKI 2024 Khusus Warga Jakarta

KPU Gelar Sayembara Maskot dan "Jingle" Pilkada DKI 2024 Khusus Warga Jakarta

Megapolitan
Berdiri Hampir Satu Jam, Pemudik Minta Tempat Duduk di Stasiun Pasar Senen Ditambah

Berdiri Hampir Satu Jam, Pemudik Minta Tempat Duduk di Stasiun Pasar Senen Ditambah

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke