Salin Artikel

Mengenal Raimas Backbone yang Kerap Kucing-kucingan dengan Pemuda yang Akan Tawuran

JAKARTA, KOMPAS.com - Raimas Backbone. Nama itu tidak asing bagi pemuda-pemuda yang suka tawuran di Jakarta Timur.

Raimas Backbone ialah tim pengurai massa Polres Metro Jakarta Timur.

Disebut raimas karena kependekan dari "pengurai massa". Tugasnya mengurai, membubarkan, menceraiberaikan, dan melokalisasi massa yang melakukan tindakan anarki yang berpotensi mengganggu kamtibmas.

"Tim pengurai massa sudah ada di Peraturan Kapolri, jadi setiap Polres pasti ada raimasnya," kata Pimpinan Raimas Backbone Bripka MP Ambarita saat ditemui, Senin (16/11/2020).

Awal mula Raimas Backbone

Raimas Backbone berada di bawah Direktorat Sabhara Polres Jakarta Timur.

Artinya, Raimas Backbone bukan sengaja dibentuk seperti halnya Tim Rajawali.

"Kami tidak dibentuk, karena sesuai peraturan dinas," ucap Ambarita.

Lalu, kenapa namanya Raimas Backbone?

"Dulu ada yang namanya Sabhara Backbone, itu semacam tulang punggung dari Polri, yang bergerak paling depan. Nah, terinspirasinya dari situ," kata Ambarita.

"Jadi namanya tim pengurai massa ditambah kata 'Backbone', Raimas Backbone," ucap dia.

Cerita-cerita unik saat bertugas

Raimas Backbone melakukan patroli di kawasan Jakarta Timur setiap hari.

Mereka juga kerap menyisir wilayah paling timur Jakarta itu hingga dini hari.

Banyak cerita unik yang terjadi saat bertugas, salah satunya kucing-kucingan dengan pemuda yang akan tawuran.

"Remaja-remaja yang mau tawuran, tahu saya akan piket, enggak jadi tawuran mereka," ujar Ambarita.

"Tahunya dari mana? Karena media sosial Raimas Backbone itu kan enggak di-private, jadi mereka tahunya dari situ," kata dia.

Tahu aktivitas Raimas Backbone dipantau oleh pemuda yang akan tawuran, Ambarita kemudian mencoba ide baru.

"Akhirnya saya bolak-balik saja, waktu dinas saya bilang enggak dinas. Biar mereka tertipu," tutur Ambarita.

Kemudian, ada cerita lagi saat Raimas Backbone berhasil menangkap penjahat karena ban mobil yang dikendarai penjahat itu pecah.

"Suatu pagi, kami memberhentikan mobil di daerah Pondok Indah. Kami mencoba berhentikan tapi dia enggak mau berhenti," kata Ambarita.

"Terus dia kabur. Kejar-kejaran terjadi. Setelah itu, ban dia pecah karena menabrak trotoar. Akhirnya dia mau berhenti," ucap dia.

Cara mencurigai orang

Di setiap tayangan video Raimas Backbone di YouTube, tim yang dipimpin Bripka MP Ambarita itu berpatroli dan menemukan orang-orang yang patut dicurigai dan diinterogasi.

Ambarita menjelaskan, ia dan timnya memiliki cara tersendiri untuk untuk hal itu.

"Pertama, kami biasanya melakukan 'cek ombak' dulu," kata dia.

"Kami sejajarin orang tersebut. Kalau seseorang terlihat takut, responsnya pasti berbeda-beda. Ada yang tenang, ada yang kabur. Kalau kabur sudah pasti kami kejar. Kalau datar-datar saja, berarti tidak ada apa-apa," ujar Ambarita.

Kemudian yang kedua adalah criminal profiling.

"Criminal profiling itu kami enggak bisa dapatkan setahun atau dua tahun, itu berdasarkan pengalaman dan waktu," kata Ambarita.

"Contoh simpelnya dasarnya, kami patroli, lihat orang naik motor, pakai helm, pakai pakaian lengkap, pelat nomor ada. Semuanya lengkap lah. Tapi yang bikin masalah, dia muter-muter di perumahan dini hari. Terus ketemu kami, apa kami enggak curiga?" tutur dia.

Ambarita mengatakan bahwa Raimas Backbone hanya berfokus pada penjahat-penjahat jalanan, bukan penjahat politik.

https://megapolitan.kompas.com/read/2020/11/17/13201361/mengenal-raimas-backbone-yang-kerap-kucing-kucingan-dengan-pemuda-yang

Terkini Lainnya

Polisi Tangkap 3 Orang Terkait Penemuan Jasad Perempuan di Dermaga Pulau Pari

Polisi Tangkap 3 Orang Terkait Penemuan Jasad Perempuan di Dermaga Pulau Pari

Megapolitan
Nasib Apes Pria di Bekasi, Niat Ikut Program Beasiswa S3 Malah Ditipu Rp 30 Juta

Nasib Apes Pria di Bekasi, Niat Ikut Program Beasiswa S3 Malah Ditipu Rp 30 Juta

Megapolitan
Tunduknya Pengemudi Fortuner Arogan di Hadapan Polisi, akibat Pakai Pelat Palsu Melebihi Gaya Tentara

Tunduknya Pengemudi Fortuner Arogan di Hadapan Polisi, akibat Pakai Pelat Palsu Melebihi Gaya Tentara

Megapolitan
Cerita Eki Rela Nabung 3 Bulan Sebelum Lebaran demi Bisa Bagi-bagi THR ke Keluarga

Cerita Eki Rela Nabung 3 Bulan Sebelum Lebaran demi Bisa Bagi-bagi THR ke Keluarga

Megapolitan
Polisi Sebut Api Pertama Kali Muncul dari 'Basement' Toko Bingkai 'Saudara Frame' Mampang

Polisi Sebut Api Pertama Kali Muncul dari "Basement" Toko Bingkai "Saudara Frame" Mampang

Megapolitan
Jasad Perempuan Ditemukan Tergeletak di Dermaga Pulau Pari, Wajahnya Sudah Hancur

Jasad Perempuan Ditemukan Tergeletak di Dermaga Pulau Pari, Wajahnya Sudah Hancur

Megapolitan
Pemadaman Kebakaran 'Saudara Frame' Mampang Masih Berlangsung, Arus Lalu Lintas Padat Merayap

Pemadaman Kebakaran "Saudara Frame" Mampang Masih Berlangsung, Arus Lalu Lintas Padat Merayap

Megapolitan
Terjebak Semalaman, 7 Jasad Korban Kebakaran 'Saudara Frame' di Mampang Berhasil Dievakuasi

Terjebak Semalaman, 7 Jasad Korban Kebakaran "Saudara Frame" di Mampang Berhasil Dievakuasi

Megapolitan
Meledaknya Alat Kompresor Diduga Jadi Penyebab Kebakaran Toko Bingkai di Mampang

Meledaknya Alat Kompresor Diduga Jadi Penyebab Kebakaran Toko Bingkai di Mampang

Megapolitan
Serba-serbi Warung Madura yang Jarang Diketahui, Alasan Buka 24 Jam dan Sering 'Video Call'

Serba-serbi Warung Madura yang Jarang Diketahui, Alasan Buka 24 Jam dan Sering "Video Call"

Megapolitan
7 Korban yang Terjebak Kebakaran di Toko Bingkai Mampang Ditemukan Meninggal Dunia

7 Korban yang Terjebak Kebakaran di Toko Bingkai Mampang Ditemukan Meninggal Dunia

Megapolitan
Runtuhnya Kejayaan Manusia Sampan yang Kini Dekat dengan Lubang Kemiskinan Ekstrem

Runtuhnya Kejayaan Manusia Sampan yang Kini Dekat dengan Lubang Kemiskinan Ekstrem

Megapolitan
Kondisi Terkini Kebakaran Saudara Frame Mampang, Api Belum Dinyatakan Padam Setelah 11 Jam

Kondisi Terkini Kebakaran Saudara Frame Mampang, Api Belum Dinyatakan Padam Setelah 11 Jam

Megapolitan
Anak-anak Belanjakan THR ke Toko Mainan, Pedagang Pasar Gembrong Raup Jutaan Rupiah

Anak-anak Belanjakan THR ke Toko Mainan, Pedagang Pasar Gembrong Raup Jutaan Rupiah

Megapolitan
Petantang-petenteng Sopir Fortuner yang Ngaku Anggota TNI: Bermula Pakai Pelat Dinas Palsu, Kini Terancam Bui

Petantang-petenteng Sopir Fortuner yang Ngaku Anggota TNI: Bermula Pakai Pelat Dinas Palsu, Kini Terancam Bui

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke