Salin Artikel

6 Fakta Temuan Mayat Dikubur di Bawah Lantai Rumah Kontrakan di Depok

DEPOK, KOMPAS.com - Tulang belulang manusia ditemukan terkubur dalam sebuah rumah kontrakan di Gang Kopral Daman, Jalan Raya Muchtar, Sawangan Baru, Depok, Jawa Barat pada Rabu (18/11/2020) malam.

Setelah ditelusuri lebih lanjut, tulang tersebut betul bagian dari sosok mayat yang dikuburkan dalam posisi duduk mencangkung.

Sebagian pakaian korban masih tersisa meski jasad itu sudah berkalang tanah.

Berikut Kompas.com merangkum sejumlah fakta mengenai kasus ini:

1. Pemilik kontrakan curiga dengan ubin belang

Sukiswo (60), pemilik rumah kontrakan itu, merupakan penemu pertama benda yang mulanya diduga tulang itu.

Awalnya, ia bilang, istrinya memintanya memperbaiki toilet rumah kontrakan itu karena tersumbat.

"Tapi, setelah saya lihat, ada ubin lantai yang warnanya beda. Maka saya curiga dengan lantai itu," kata Sukiswo kepada wartawan, Rabu malam.

"Saya cek, saya pukul-pukul, memang kopong, sehingga saya putuskan untuk membongkarnya," lanjutnya.

Pembongkaran sempat hampir dihentikan karena ia tidak menemukan sesuatu yang mencurigakan.

"Tapi setelah kita lihat ada semen dan sampah semen yang tidak lengket dengan tanah, ini mencurigakan buat saya. Akhirnya saya lanjutkan gali lagi," ungkap Sukiswo.

Ia lalu menancapkan linggis dan membetotnya agar struktur di bawah lantai itu semakin lekas terbongkar.

"Begitu saya goyang-goyangkan linggis, ada bau. Setelah itu saya lapor ke Pak RT dan RW," kata Sukiswo.

"Baru setelah dilanjutkan menggali sedikit lagi, kelihatan ada seperti dengkul, tapi belum pasti, tapi kelihatannya seperti itu (dengkul)," imbuhnya.

2. Rumah kontrakan sempat dihuni tukang bakso asal Bogor

Rumah kontrakan tersebut kini tak berpenghuni. Namun, sebelumnya, rumah kontrakan itu disebut pernah disewa oleh pedagang bakso gerobakan.

"Sebelumnya dikontrak pedagang bakso dari Bogor. Namanya saya lupa, ada dua orang pedagang bakso malang yang kontrak di sini," ujar Sukiswo.

"Dia mulai kontrak itu sejak 17 Juli sampai kemarin hari Minggu (keluar) lalu menitipkan kunci sama tetangga," ujarnya.

Kapolres Metro Depok, Kombes Azis Andriansyah mengaku belum bisa memastikan keterkaitan temuan mayat terkubur itu dengan pedagang bakso yang sempat menyewa rumah kontrakan.

"Sudah penelusuran ke sana, tapi bentuknya bukan pemeriksaan resmi, karena bentuknya masih penyelidikan. Jadi belum bisa saya buka ke media," ujar Azis, Kamis (19/11/2020).

3. Diduga mayat hasil pembunuhan

Hasil penggalian lebih dalam oleh tim identifikasi dari kepolisian, rangka manusia itu ditemukan masih relatif utuh, meski sosoknya sulit dikenali.

Beberapa sisa helai pakaian tampak masih melekat di jasad itu.

Kapolsek Sawangan, Kompol Sutrisno menduga, mayat yang diperkirakan bertinggi badan 160 sentimeter dan berbobot 60 kilogram itu disembunyikan lantaran hasil pembunuhan.

"Diduga mayat itu ditanam di rumah kontrakan itu. Tindak lanjutnya, jasad ini dikirim ke RS Polri Kramatjati," jelas Sutrisno, Kamis dini hari (19/11/2020).

"Kami masih dalami, pastinya itu pembunuhan. Kami masih dalami motifnya," lanjut dia.

4. Ada tanda-tanda kekerasan

Dugaan bahwa korban tewas dibunuh diperkuat oleh keterangan Kapolres Metro Depok, Kombes Azis.

Menurut Azis, ada tanda-tanda kekerasan yang dikenali polisi ketika melakukan evakuasi jasad.

"Hasil otopsi belum keluar, namun petugas yang mengevakuasi menemukan tanda-tanda kekerasan, di antaranya ditemukan di bagian dari memar, kemudian ada juga di bagian gigi yang rontok," jelas Azis kepada wartawan, Kamis (19/11/2020).

"Artinya sangat patut diduga ini jelas tindak pidana, karena ada tanda kekerasan dan kematian yang tidak wajar," imbuhnya.

5. Korban diduga langsung dikubur setelah tewas

Dari keadaan jasad, Azis menduga pula, mayat itu belum terlalu lama dikubur di sana. Namun, kepastian soal itu masih menunggu terbitnya hasil otopsi resmi.

Di luar itu, diduga korban langsung dikubur tak lama setelah tewas.

"Belum ada kaku mayat, masih lemas. Jadi saat dimasukkan itu kondisinya masih segar, bukan kondisi yang sudah mati lama," kata Azis.

"Kalau sudah kaku kan berarti mati lama. Kalau ini masih elastis, artinya dia dikuburkan sesaat setelah dia dibunuh atau meninggal," imbuhnya.

6. Polisi periksa saksi sampai ubin rumah

Azis mengaku, jajarannya sudah memeriksa 6 orang saksi terkait temuan mayat yang terkubur ini.

Dari pemeriksaan saksi, polisi memperoleh dugaan sementara identitas jasad terkubur yang teridentifikasi sebagai laki-laki berusia sekitar 30-an tahun itu.

Keterangan para saksi, termasuk di antaranya pemilik kontrakan dan tetangga sekitar, kemudian dikombinasikan dengan temuan sidik jari oleh tim identifikasi di lokasi.

"Dari hasil pengambilan keterangan beberapa saksi, kami menduga bahwa jenazah ini seseorang dengan inisial D," ungkap Azis.

" Saya belum menyebutkan nama terangnya, karena memang belum ada kroscek dengan keterangan lain atau dengan keterangan keluarga dengan identitasnya, ini baru temuan sidik jari," jelasnya.

Azis berujar, sembari menanti hasil resmi otopsi, pelacakan terhadap sejumlah barang bukti dikebut, terutama temuan ubin keramik yang dipakai untuk menutup galian kubur.

"Ubin juga menjadi temuan kita, apakah ini ubin lama atau ubin baru, lalu diperoleh dari mana," kata Azis.

"Karena penyelidikan bukan hanya fokus kepada jenazah, tetapi juga barang yang ditemukan di TKP (tempat kejadian perkara), termasuk ubin-ubin juga dicari, kira-kira ada di pertokoan di sekitar sini atau tidak," paparnya.

https://megapolitan.kompas.com/read/2020/11/20/06205291/6-fakta-temuan-mayat-dikubur-di-bawah-lantai-rumah-kontrakan-di-depok

Terkini Lainnya

 Aksi Lempar Botol Warnai Unjuk Rasa di Patung Kuda

Aksi Lempar Botol Warnai Unjuk Rasa di Patung Kuda

Megapolitan
Polisi Belum Bisa Pastikan 7 Korban Kebakaran 'Saudara Frame' Satu Keluarga atau Bukan

Polisi Belum Bisa Pastikan 7 Korban Kebakaran "Saudara Frame" Satu Keluarga atau Bukan

Megapolitan
Demo di Depan Kedubes AS, Koalisi Musisi Bersama KontraS Tuntut Kemerdekaan Palestina

Demo di Depan Kedubes AS, Koalisi Musisi Bersama KontraS Tuntut Kemerdekaan Palestina

Megapolitan
Massa Gelar Demo di Patung Kuda, Tuntut MK Adil Terkait Hasil Pemilu 2024

Massa Gelar Demo di Patung Kuda, Tuntut MK Adil Terkait Hasil Pemilu 2024

Megapolitan
Ada Demo di Patung Kuda, Arus Lalin Menuju Harmoni via Jalan Medan Merdeka Barat Dialihkan

Ada Demo di Patung Kuda, Arus Lalin Menuju Harmoni via Jalan Medan Merdeka Barat Dialihkan

Megapolitan
Ini Daftar Identitas Korban Kebakaran 'Saudara Frame'

Ini Daftar Identitas Korban Kebakaran "Saudara Frame"

Megapolitan
Acungi Jempol Perekam Sopir Fortuner Arogan yang Mengaku TNI, Pakar: Penyintas yang Berani Melawan Inferioritas

Acungi Jempol Perekam Sopir Fortuner Arogan yang Mengaku TNI, Pakar: Penyintas yang Berani Melawan Inferioritas

Megapolitan
Fraksi PKS DKI Nilai Penonaktifan NIK Warga Jakarta yang Tinggal di Daerah Lain Tak Adil

Fraksi PKS DKI Nilai Penonaktifan NIK Warga Jakarta yang Tinggal di Daerah Lain Tak Adil

Megapolitan
Identitas 7 Korban Kebakaran 'Saudara Frame' Belum Diketahui

Identitas 7 Korban Kebakaran "Saudara Frame" Belum Diketahui

Megapolitan
Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Telan Anggaran Rp 22 Miliar, untuk Interior hingga Kebutuhan Protokoler

Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Telan Anggaran Rp 22 Miliar, untuk Interior hingga Kebutuhan Protokoler

Megapolitan
144 Kebakaran Terjadi di Jakarta Selama Ramadhan 2024, Paling Banyak karena Korsleting

144 Kebakaran Terjadi di Jakarta Selama Ramadhan 2024, Paling Banyak karena Korsleting

Megapolitan
7 Jenazah Korban Kebakaran 'Saudara Frame' Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen

7 Jenazah Korban Kebakaran "Saudara Frame" Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen

Megapolitan
Kawal Aksi di Sekitar Gedung MK, 2.713 Aparat Gabungan Dikerahkan

Kawal Aksi di Sekitar Gedung MK, 2.713 Aparat Gabungan Dikerahkan

Megapolitan
Perempuan yang Ditemukan Tewas di Pulau Pari Sudah Hilang sejak 9 April 2024

Perempuan yang Ditemukan Tewas di Pulau Pari Sudah Hilang sejak 9 April 2024

Megapolitan
Perempuan Menangis Histeris di Lokasi Kebakaran 'Saudara Frame', Mengaku Ibu dari Korban Tewas

Perempuan Menangis Histeris di Lokasi Kebakaran "Saudara Frame", Mengaku Ibu dari Korban Tewas

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke