Salin Artikel

171.998 Siswa di Jakarta Tak Punya Gawai untuk Belajar Jarak Jauh

JAKARTA, KOMPAS.com - Sebanyak 171.998 peserta didik di Jakarta tidak memiliki gawai untuk melakukan pembelajaran jarak jauh (PJJ).

Hal itu diketahui berdasarkan data Dinas Pendidikan Provinsi DKI Jakarta pada September-Oktober 2020.

Tidak hanya peserta didik, 12.649 pendidik juga terdata tidak memiliki gawai untuk membuat bahan ajar dalam kegiatan PJJ.

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengatakan, untuk mengatasi masalah tersebut, Pemprov DKI Jakarta membuat program kolaborasi sosial berskala besar (KSBB).

"Ini adalah bentuk gotong royong dalam aksi konkret sehingga muncul KSBB. Mengapa ini dilakukan? Supaya kepemilikan masalah ada di kita semua," kata Anies dalam keterangan tertulis, Kamis (26/11/2020).

Anies mengatakan, program KSBB pendidikan ini dilatarbelakangi oleh kondisi pandemi yang membuat siswa terpaksa belajar melalui metode PJJ.

Namun, tidak bisa dipungkiri, tidak semua warga Jakarta memiliki infrastruktur fasilitas dan konektivitas untuk mengakses PJJ.

"Sebagian lagi memiliki perangkat, tapi konektivitas internetnya lemot. Bahkan ada yang fasilitas dan konektivitasnya tidak dapat mereka akses," kata Anies.

Oleh karena itu, muncul gagasan untuk berkolaborasi untuk memberikan gawai kepada peserta didik dan guru yang belum memiliki gawai untuk PJJ.

Dia mengatakan, terdapat dua tipe calon kolaborator, yaitu donatur yang memberikan langsung ke sekolah atau melalui perantara aggregator.

Untuk kriteria penerima bantuan gawai, yaitu peserta didik yang tidak memiliki gawai dan tenaga pendidik non-PNS yang tidak memiliki laptop atau komputer.

Paket bantuan gawai untuk peserta didik, yaitu tablet layak pakai atau smartphone, sedangkan untuk pendidik bisa diserahkan dan menjadi milik sekolah untuk dipinjamkan kepada pendidik berupa komputer layak pakai atau laptop layak pakai.

Untuk memberikan bantuan melalui program KSBB pendidikan, semua pihak bisa membuka laman corona.jakarta.go.id/ksbbpendidikan dan melanjutkan untuk memilih kategori bantuan yang akan diberikan.

Gawai yang terkumpul dari donatur saat ini berjumlah 1.208 gawai yang akan didistribusikan kepada penerima bantuan beserta Kartu Internet Belajar Jakarta berisi kuota internet.

https://megapolitan.kompas.com/read/2020/11/26/16531651/171998-siswa-di-jakarta-tak-punya-gawai-untuk-belajar-jarak-jauh

Terkini Lainnya

Dinas SDA DKI Sebut Proyek Polder di Tanjung Barat Akan Selesai pada Mei 2024

Dinas SDA DKI Sebut Proyek Polder di Tanjung Barat Akan Selesai pada Mei 2024

Megapolitan
Ketua DPRD Sebut Masih Ada Kawasan Kumuh Dekat Istana, Pemprov DKI: Lihat Saja di Google...

Ketua DPRD Sebut Masih Ada Kawasan Kumuh Dekat Istana, Pemprov DKI: Lihat Saja di Google...

Megapolitan
Mobil Rubicon Mario Dandy Dilelang Mulai dari Rp 809 Juta, Kajari Jaksel: Kondisinya Masih Cukup Baik

Mobil Rubicon Mario Dandy Dilelang Mulai dari Rp 809 Juta, Kajari Jaksel: Kondisinya Masih Cukup Baik

Megapolitan
Sindikat Pencuri di Tambora Berniat Buka Usaha Rental Motor

Sindikat Pencuri di Tambora Berniat Buka Usaha Rental Motor

Megapolitan
PDI-P DKI Mulai Jaring Nama Bacagub DKI, Kader Internal Jadi Prioritas

PDI-P DKI Mulai Jaring Nama Bacagub DKI, Kader Internal Jadi Prioritas

Megapolitan
PDI-P Umumkan Nama Bacagub DKI yang Diusung pada Mei 2024

PDI-P Umumkan Nama Bacagub DKI yang Diusung pada Mei 2024

Megapolitan
Keluarga Tak Tahu RR Tewas di Tangan 'Pelanggannya' dan Dibuang ke Sungai di Bekasi

Keluarga Tak Tahu RR Tewas di Tangan "Pelanggannya" dan Dibuang ke Sungai di Bekasi

Megapolitan
KPU Jaktim Buka Pendaftarab PPK dan PPS untuk Pilkada 2024, Ini Syarat dan Jadwal Seleksinya

KPU Jaktim Buka Pendaftarab PPK dan PPS untuk Pilkada 2024, Ini Syarat dan Jadwal Seleksinya

Megapolitan
NIK-nya Terancam Dinonaktifkan, 200-an Warga di Kelurahan Pasar Manggis Melapor

NIK-nya Terancam Dinonaktifkan, 200-an Warga di Kelurahan Pasar Manggis Melapor

Megapolitan
Pembunuh Wanita 'Open BO' di Pulau Pari Dikenal Sopan oleh Warga

Pembunuh Wanita "Open BO" di Pulau Pari Dikenal Sopan oleh Warga

Megapolitan
Pengamat: Tak Ada Perkembangan yang Fenomenal Selama PKS Berkuasa Belasan Tahun di Depok

Pengamat: Tak Ada Perkembangan yang Fenomenal Selama PKS Berkuasa Belasan Tahun di Depok

Megapolitan
“Liquid” Ganja yang Dipakai Chandrika Chika Cs Disebut Modus Baru Konsumsi Narkoba

“Liquid” Ganja yang Dipakai Chandrika Chika Cs Disebut Modus Baru Konsumsi Narkoba

Megapolitan
Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen Selama 3,5 Jam di BNN Jaksel

Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen Selama 3,5 Jam di BNN Jaksel

Megapolitan
DPRD dan Pemprov DKI Rapat Soal Anggaran di Puncak, Prasetyo: Kalau di Jakarta Sering Ilang-ilangan

DPRD dan Pemprov DKI Rapat Soal Anggaran di Puncak, Prasetyo: Kalau di Jakarta Sering Ilang-ilangan

Megapolitan
PDI-P Mulai Jaring Nama Buat Cagub DKI, Kriterianya Telah Ditetapkan

PDI-P Mulai Jaring Nama Buat Cagub DKI, Kriterianya Telah Ditetapkan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke