Salin Artikel

Sulitnya Polisi Antar Surat Panggilan untuk Rizieq Shihab, Tiga Kali Datang sampai Bawa Brimob Bersenjata

Tim penyidik Polda Metro Jaya sampai tiga kali berupaya untuk mencapai lokasi rumah Rizieq. Dua upaya pertama gagal karena dihalang-halangi. Saat kedatangan terakhir, pasukan Brigade Mobil (Brimob) ikut disiagakan di sekitar lokasi.

Tribunnews.com melaporkan, penyidik dari Polda Metro Jaya awalnya mendatangi kediaman Rizieq di Jalan Petamburan III pada pukul 10.30 WIB.

Ada sekitar enam penyidik datang ke lokasi didampingi Kapolsek Tanah Abang, Kompol Singgih Hermawan.

Namun, saat tiba di depan Gang Paksi menuju ke arah kediaman Rizieq, para penyidik tersebut tertahan. Sejumlah laskar FPI membuat barikade di gang tersebut.

Kapolsek Tanah Abang Kompol Singgih pun menyampaikan maksud kedatang polisi.

"Assalamualaikum, selamat siang. Saya Kapolsek Tanah Abang bersama tim dari Polda Metro Jaya. Maksud kedatangan kami untuk menyampaikan surat panggilan kepada Habib Rizieq," kata Singgih kepada laskar yang menjaga kediaman Rizieq.

Surat panggilan kedua ini dilayangkan karena Rizieq tak memenuhi panggilan pertama Polda Metro Jaya terkait kasus pelanggaran protokol kesehatan di acara pernikahan putrinya, pada 14 November lalau.

"Tadi kami juga sudah berkoordinasi dengan tim pengacaranya, Bapak Aziz Yanuar. Beliau bilang suratnya bisa disampaikan ke salah satu keluarganya di lokasi," sambung Sunggih.

Namun, polisi tidak langsung dipersilakan masuk. Para laskar FPI itu beralasan harus berkoordinasi dulu dengan keluarga dan tim pengacara Rizieq.

Alhasil tim penyidik dari Polda Metro Jaya dan Kapolsek Tanah Abang tertahan di lokasi selama kurang lebih 30 menit. Setelah itu barulah salah satu polisi diperbolehkan masuk untuk mengantarkan surat pemanggilan tersebut. Namun rupanya polisi belum berhasil menyerahkan surat panggilan kepada keluarga.

Polisi diceramahi, wartawan diintimidasi

Akhirnya polisi kembali datang ke kediaman Rizieq sekitar pukul 13.20 WIB. Aparat kembali mendapat halangan dari laskar FPI. Bahkan kali ini orang yang tak beratribut laskar FPI ikut melakukan penghalangan. Aparat yang datang sempat diteriaki dan diceramahi.

"Kalau bapak berpihak kepada orang yang salah, hati bapak akan salah. Dekat ulama hati bapak insya Allah bersih. Jangan dikit-dikit panggil, jangan pilih kasih," kata salah satu dari mereka yang menghalangi polisi itu.

Penyidik yang dikerumuni massa tidak terpancing. Mereka tetap berdiri di depan Gang Paksi untuk bisa mengantarkan surat pemanggilan kepada Rizieq.

Satu orang penyidik kemudian diizinkan masuk dan polisi lainnya menunggu di mulut gang. Sekitar lima menit kemudian penyidik itu keluar dan meninggalkan lokasi secara bersama-sama penyidik lain.

Ketika wartawan berusaha mengonfirmasi kepada penyidik apakah surat panggilan sudah diserahkan atau belum, laskar mengamuk dan meneriakkan makian kepada polisi. Awak media yang hendak menanyakan perihal surat pun diusir dari lokasi.

Massa dan warga terus mengikuti polisi dan awak media hingga keluar area gang Paksi ke arah Jalan KS Tubun. Beberapa wartawan mendapatkan intimidasi dari laskar dan massa di Petamburan, di antaranya jurnalis TV One, Okezone, Detik, dan CNN Indonesia.

Bawa pasukan Brimob

Penyidik Polda Metro Jaya datang untuk ketiga kalinya ke kediaman Rizieq pada pukul 16.45 WIB. Kali ini, para penyidik dikawal pasukan Brigade Mobil (Brimob) bersenjata lengkap.

Begitu tiba, Wadirkrimum Polda Metro Jaya AKBP Jean Calvin Simanjuntak berusaha berdialog dengan massa dan laskar FPI.

Akhirnya, setelah negosiasi sekitar lima menit, sebanyak dua-tiga orang penyidik, termasuk Calvin, masuk ke Gang Paksi untuk menyerahkan surat panggilan kepada keluarga Rizieq.

Calvin dan jajarannya keluar sekitar pukul 17.00 WIB. Kemudian, jajaran kepolisian meninggalkan Gang Paksi tanpa ada kericuhan sedikit pun.

Selama proses negosiasi dan penyerahan surat tersebut, pasukan Brimob bersenjata berjaga di Jalan KS Tubun depan Jalan Petamburan III. Aksi pasukan Brimob menyita perhatian para pengendara yang lewat.

Arus lalu lintas di Jalan KS Tubun yang mengarah ke Slipi maupun Tanah Abang sempat tersendat beberapa menit.

Sudah Disampaikan

Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Yusri Yunus memastikan surat pemanggilan kedua untuk Rizieq sudah disampaikan kepada pihak keluarga.

"Surat (panggilan terhadap Rizieq) sudah diterima. Yang menerima Ustaz Eko," ujar Yusri.

Yusri menjelaskan, penyidik dapat mengirim surat panggilan itu setelah memberikan pemahaman kepada sejumlah orang yang menghalang-halangi tugas mereka.

"Kami menyampaikan kepada mereka, kami sebagai petugas kepolisian memiliki tugas, punya dasar hukum," kata dia.

Mabes Polri pun turut menyayangkan insiden penghalangan ini. Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri Brigjen (Pol) Awi Setiyono menyinggung soal sanksi bagi mereka yang tidak taat hukum.

"Tentunya kita sayangkan kalau masih ada orang-orang yang tidak mau taat hukum. Dan semuanya tentunya ada sanksinya karena tadi saya sampaikan bahwasanya kita negara hukum," tegas Awi.

Rizieq dijadwalkan untuk diperiksa pada Senin (7/12/2020) mendatang. Rizieq sebelumnya dipanggil pada Selasa lalu, tetapi dia tak hadir dengan alasan sakit. Namun polisi menyatakan alasan itu janggal karena tidak disertai surat keterangan dokter yang menyatakan bahwa Rizieq sakit.

Kuasa Hukum Rizieq Shihab, Aziz Yanuar, mengaku sudah menerima surat pemanggilan kedua untuk Rizieq dari Polda Metro Jaya.

Aziz juga mengakui ada tindakan penghalangan terhadap petugas saat hendak menyampaiakn rusat panggilan itu. Ia mengatakan, hal itu tidak diperbolehkan.

Ia memastikan, tak ada instruksi dari kuasa hukum agar laskar FPI menghalangi polisi.

"Enggaklah, enggak bolehkan, masa kami halangi orang. Enggak punya wewenang juga kami," kata Aziz kepada Kompas.com, Rabu.

Aziz justru mengaku sebelumnya sudah berkoordinasi dengan penyidik terkait pengantaran surat panggilan kedua itu. Namun, saat terjadi aksi penghalangan itu, ia tak bisa berkomunikasi dengan penyidik karena telepon genggamnya mati.

"Tadi sudah ngomong, mau antar surat. Dia (penyidik) bilang mau ke kediamannya. Saya bilang antar saja. Cuma tadi kendala handphone saya lowbat posisi saya lagi di luar, kurang bagus sinyalnya," kata dia.

Aziz mengaku kerap berkomunikasi dengan anggota laskar FPI yang berjaga di kediaman Rizieq agar tak menghalangi petugas kepolisian. Namun dinamika lapangan sulit untuk dikontrol.

"Ya kami kadang komunikasi (dengan laskar), cuma namanya di lapangan, kan ada masyarakat juga. Kami enggak bisa koordinir semua. Itu kan massa cair. Jadi satu dua hal ada kesalahpahaman karena banyak orang kan. Mungkin bisa dimaklumi," ujar dia.

https://megapolitan.kompas.com/read/2020/12/03/05483791/sulitnya-polisi-antar-surat-panggilan-untuk-rizieq-shihab-tiga-kali

Terkini Lainnya

Bisakah Beli Tiket Masuk Ancol On The Spot?

Bisakah Beli Tiket Masuk Ancol On The Spot?

Megapolitan
Keseharian Galihloss di Mata Tetangga, Kerap Buat Konten untuk Bantu Perekonomian Keluarga

Keseharian Galihloss di Mata Tetangga, Kerap Buat Konten untuk Bantu Perekonomian Keluarga

Megapolitan
Kajari Jaksel Harap Banyak Masyarakat Ikut Lelang Rubicon Mario Dandy

Kajari Jaksel Harap Banyak Masyarakat Ikut Lelang Rubicon Mario Dandy

Megapolitan
Datang Posko Pengaduan Penonaktifkan NIK di Petamburan, Wisit Lapor Anak Bungsunya Tak Terdaftar

Datang Posko Pengaduan Penonaktifkan NIK di Petamburan, Wisit Lapor Anak Bungsunya Tak Terdaftar

Megapolitan
Dibacok Begal, Pelajar SMP di Depok Alami Luka di Punggung

Dibacok Begal, Pelajar SMP di Depok Alami Luka di Punggung

Megapolitan
Ketua DPRD DKI Kritik Kinerja Pj Gubernur, Heru Budi Disebut Belum Bisa Tanggulangi Banjir dan Macet

Ketua DPRD DKI Kritik Kinerja Pj Gubernur, Heru Budi Disebut Belum Bisa Tanggulangi Banjir dan Macet

Megapolitan
Rampas Ponsel, Begal di Depok Bacok Bocah SMP

Rampas Ponsel, Begal di Depok Bacok Bocah SMP

Megapolitan
“Semoga Prabowo-Gibran Lebih Bagus, Jangan Kayak yang Sudah”

“Semoga Prabowo-Gibran Lebih Bagus, Jangan Kayak yang Sudah”

Megapolitan
Ketua DPRD: Jakarta Globalnya di Mana? Dekat Istana Masih Ada Daerah Kumuh

Ketua DPRD: Jakarta Globalnya di Mana? Dekat Istana Masih Ada Daerah Kumuh

Megapolitan
Gerindra dan PKB Sepakat Berkoalisi di Pilkada Bogor 2024

Gerindra dan PKB Sepakat Berkoalisi di Pilkada Bogor 2024

Megapolitan
Anggaran Kelurahan di DKJ 5 Persen dari APBD, F-PKS: Kualitas Pelayanan Harus Naik

Anggaran Kelurahan di DKJ 5 Persen dari APBD, F-PKS: Kualitas Pelayanan Harus Naik

Megapolitan
Mobil Mario Dandy Dilelang, Harga Dibuka Rp 809 Juta

Mobil Mario Dandy Dilelang, Harga Dibuka Rp 809 Juta

Megapolitan
Jual Foto Prabowo-Gibran, Pedagang Pigura di Jakpus Prediksi Pendapatannya Bakal Melonjak

Jual Foto Prabowo-Gibran, Pedagang Pigura di Jakpus Prediksi Pendapatannya Bakal Melonjak

Megapolitan
Periksa Kejiwaan Anak Pembacok Ibu di Cengkareng, Polisi: Pelaku Lukai Tubuhnya Sendiri

Periksa Kejiwaan Anak Pembacok Ibu di Cengkareng, Polisi: Pelaku Lukai Tubuhnya Sendiri

Megapolitan
Fahira Idris Paparkan 5 Parameter Kota Tangguh Bencana yang Harus Dipenuhi Jakarta sebagai Kota Global

Fahira Idris Paparkan 5 Parameter Kota Tangguh Bencana yang Harus Dipenuhi Jakarta sebagai Kota Global

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke