DEPOK, KOMPAS.com - Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Depok, Nana Shobarna memastikan bahwa logistik Pilkada 2020 yang bakal digelar 9 Desember mendatang dalam kondisi aman.
"Logistik kotak suara sudah mulai bergeser ke kecamatan sejak kemarin. Jadi saat ini sedang distribusi dari gudang KPU menuju kecamatan masing-masing," kata Nana ketika dihubungi pada Jumat (4/12/2020).
Total, ada 4.049 kotak suara yang kini sedang didistribusikan. Di dalamnya ada 1.262.051 yang sudah dipastikan tidak rusak.
"Sudah diganti yang rusak ada 137 lembar," kata Nana.
Selain kotak dari surat suara, Nana juga mengeklaim bahwa beberapa peralatan untuk menjamin protokol kesehatan dalam pemungutan suara juga sudah tersedia dan siap didistribusikan.
"Jangankan thermogun, baju hazmat juga sudah kita siapin," kata dia.
"Sebagaimana sering kami sampaikan, baju hazmat itu akan digunakan jika tiba-tiba ada pemilih yang pingsan di lokasi TPS. Sebelum membantu, petugas KPPS sebanyak 2 orang akan menggunakan baju hazmat terlebih dahulu," jelas Nana.
Ia menambahkan, nantinya pemilih diwajibkan menggunakan masker ketika hendak mencoblos lalu diperiksa suhu badannya.
Setelah mencuci tangan dan mengeringkan tangannya, pemilih dipersilakan untuk memakai sarung tangan plastik sekali pakai.
"Setelah itu, biasa lah ya, menunggu lalu dia ke bilik kemudian dia masukkan surat suara ke kotak suara. Kemudian sarung tangannya dilepas di buang ke tempat sampah yang sudah disiapkan, terus tintanya diteteskan," jelas Nana.
"Setelah itu keluar diharapkan mencuci tangan lagi, lalu diharapkan bisa meninggalkan lokasi supaya tidak berkerumun," tutupnya.
Sebagai informasi, Pilkada Depok 2020 menjadi ajang tempur 2 kandidat petahana.
Wali Kota Depok Mohammad Idris, kalangan nonpartai yang dekat dengan PKS, bakal berupaya menyongsong periode kedua kekuasaannya.
Ia akan berduet dengan kader PKS, Imam Budi Hartono yang telah 2 periode duduk di DPRD Jawa Barat.
Idris-Imam diusung 17 kursi di parlemen, yakni melalui PKS, Demokrat, dan PPP serta Partai Berkarya di luar parlemen.
Sementara itu, Pradi Supriatna, wakil Idris saat ini di pemerintahan, akan berusaha mendepak mantan kompatriotnya itu lewat pilkada.
Ia akan berpasangan dengan Afifah Alia, kader perempuan PDI-P yang gagal lolos ke Senayan pada Pileg 2019 lalu.
Pradi-Afifah diusung koalisi gemuk terdiri dari 33 partai di DPRD Kota Depok, yakni Gerindra, PDI-P, Golkar, PAN, PKB, dan PSI, serta 7 partai lain di luar parlemen.
https://megapolitan.kompas.com/read/2020/12/04/15360151/kpu-jamin-distribusi-logistik-lancar-jelang-pilkada-depok-9-desember